Puluhan kios buku legendaris Sriwedari akan dirobohkan
Merdeka.com - 97 Kios buku legendaris yang ada di belakang Taman Sriwedari akan dirombak total. Seluruh kios deret di sisi selatan tamam kebun raja pada masa lalu itu akan dirobohkan. Penataan tersebut sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menata kawasan Sriwedari.
"Ini salah satu cara yang kita lakukan agar kawasan tersebut rapi dan bersih," ujar Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, Jumat (26/1).
Sebagai gantinya, lanjut Rudyatmo, Pemkot Solo akan membangun kios baru dengan desain bangunan berbeda. Desain baru tersebut tidak harus memanjang seperti saat ini namun bisa saja seperti pasar dua atau tiga lantai.
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana arsitektur Pasar Gede Solo? Gaya arsitektur Pasar Gede Solo adalah Belanda-Jawa. Arsiteknya sendiri adalah Sir Eyer Herman Thomas.
-
Dimana lokasi relokasi pedagang Teras Malioboro II? Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal merelokasi sebanyak 1.041 pedagang Teras Malioboro II pada tahun 2025. Tempat yang disediakan untuk relokasi tersebut adalah eks Toko Makmur Jaya di Ketandan dan di samping parkir Beskalan.
-
Apa bangunan utama di Pasar Gede Solo? Pasar Gede merupakan pasar termegah di Kota Solo. Lokasinya berada di tengah kawasan Pecinan.
-
Kapan relokasi pedagang Teras Malioboro II? Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal merelokasi sebanyak 1.041 pedagang Teras Malioboro II pada tahun 2025.
-
Kenapa Plaza Malioboro diubah namanya? Sejak tahun 2022, Malioboro Mall berubah nama menjadi Plaza Malioboro. Perubahan nama ini dikarenakan berubahnya pihak pengelola.
"Kalau sekarang ini kan kondisinya semrawut, tidak tertata baik. Pedagang setiap hari njereng (memajang) buku sampai keluar kios," katanya.
Guna menindaklanjuti rencana tersebut, ia telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) untuk menyusun detail engineering design (DED) pembangunan kios buku Sriwedari. Selain kios buku Sriwedari, Pemkot juga akan menata kios pigura di sisi timur dengan alasan sama.
Namun demikian, Rudy menyampaikan, pembangunan kios buku tersebut belum akan dilakukan pada tahun anggaran ini. Pihaknya saat ini masih fokus dalam rencana pembangunan Masjid Taman Sriwedari yang akan dikerjakan pada tahun ini.
"Mungkin tahun depan, tahun ini kita fokus membangun masjid raya dulu. Peletakan batu pertama akan dilakukan Pemkot pada 5 Februari mendatang," terangnya.
Kios buku deret Sriwedari sudah ada puluhan tahun lalu. Kios yang terkenal menjual buku bekas tersebut menjadi rujukan kalangan kurang mampu untuk mendapatkan buku pelajaran maupun buku pengetahuan lainnya. Namun belakangan kalangan menengah ke atas pun menyambangi kios tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Revitalisasi trotoar kawasan Glodok ini untuk memberikan ruang bagi pejalan kaki yang selama ini digunakan untuk PKL dan parkir motor liar.
Baca SelengkapnyaSejak awal sebenarnya telah dicapai kesepakatan bahwa Teras Malioboro II hanya ditempati selama dua tahun
Baca SelengkapnyaSuasana Pasar Jongke hari itu sangat bersih. Berjalan-jalan di pasar itu seakan sedang berada di sebuah mal modern.
Baca SelengkapnyaBangunan itu memiliki banyak koleksi barang antik.
Baca SelengkapnyaPemda memastikan surat pemberitahuan ke pedagang sudah diberikan dan mereka sudah menerima.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi akan dimulai dari luar terlebih dahulu
Baca SelengkapnyaSetidaknya terminal ini pernah jadi saksi majunya Kota Salatiga di masa silam.
Baca SelengkapnyaPasar Gede merupakan pasar termegah di Kota Solo. Lokasinya berada di tengah kawasan Pecinan.
Baca SelengkapnyaIpuk meyakini, revitalisasi pasar Banyuwangi akan memperkuat daya tarik wisata mengingat letak pasar induk ini berada tepat di jantung kota Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaToko Buku Gunung Agung memberikan promo buy 1 get 3 untuk memikat para pengunjung jelang tutup permanen.
Baca Selengkapnya