Puluhan Korban Banjir Kampar Terserang Penyakit, Puskesmas Kehabisan Obat
Merdeka.com - Puluhan warga terdampak banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mulai terserang penyakit dan mayoritas korbannya adalah anak-anak.
"Paling banyak yang sakit di Dusun Kampung Petas, Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu. Ada sekitar 40 orang yang terserang sakit dan paling banyak adalah anak-anak," kata Kepala Puskesmas Siak Hulu 1, Hariyanto, Sabtu (15/12).
Ia mengatakan sejak awal pekan ini Kecamatan Siak Hulu dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Kampar dan tingginya intensitas hujan. Selain anak-anak, ada juga warga lanjut usia dan ibu-ibu yang mulai menderita penyakit akibat banjir.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Kenapa banjir menyebabkan krisis kesehatan? Setelah banjir, air yang tergenang dapat menjadi sarang bagi berbagai penyakit menular seperti diare, leptospirosis, dan malaria.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
"Paling banyak adalah mereka sakit gatal-gatal seperti kutu air. Terutama anak-anak karena mereka terlalu lama kontak dengan air banjir," lanjutnya.
Ia mengatakan, pihaknya fokus pada penanganan empat desa yang kini dilanda banjir di Kecamatan Siak Hulu, yakni Desa Teratak Buluh yang jumlah warga terdampak banjir hampir sekitar 1.000 kepala keluarga (KK), kemudian Desa Lubuk Siam ada sekitar 400-500 KK, dan Tanjung Balam sekitar 200 KK.
Jumlah warga yang sakit kulit semakin bertambah sampai pihak Puskesmas kehabisan obat, terutama salep gatal-gatal. Warga juga membutuhkan makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil.
"Kami sudah mendistribusikan 100 kotak biskuit makanan tambahan untuk balita dan 50 kotak makanan tambahan untuk ibu hamil, yang merupakan bantuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Sekarang sudah habis, yang dibutuhkan warga adalah makanan khususnya untuk balita dan ibu hamil," katanya.
Ketinggian air rata-rata mencapai satu hingga 1,5 meter, yang membuat sebagian warga khususnya para ibu dan anaknya ada yang mengungsi ke rumah kerabat. Kondisi paling parah adalah di Desa Lubuk Siam dan Tanjung Balam, karena akses jalan terputus total akibat terendam banjir.
"Karena lokasi dua desa itu tepat di tepi Sungai Kampar. Warga pada umumnya sudah terbiasa dengan banjir, tapi yang kali ini cukup besar dan menyulitkan warga. Apalagi, sejak kemarin aliran listrik juga padam," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian setempat berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk pelaksaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaAnak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaImbas dari kejadian tersebut BPBD melaporkan sejumlah ruas jalan nasional menuju Kabupaten Agam dan Tanah Datar tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaIqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca Selengkapnya