Puluhan motor dirantai Dishub, para siswa SMA merengek minta maaf
Merdeka.com - Pemandangan lucu terjadi di Jalan Kamboja Denpasar, Selasa (26/1). Sejumlah siswa yang berada di wilayah ini merengek sambil memelas minta ampun kepada petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar.
Itu lantaran mereka bandel memarkir kendaraan di trotoar jalan. Akhirnya Dishub merantai puluhan kendaraan roda dua yang diparkir para siswa SMA di kawasan tersebut.
Tidak hanya kendaraan roda dua yang ditertibkan di depan SMAN 1 Denpasar dan Yayasan SMA Saraswati, petugas mendapati puluhan kendaraan roda empat milik siswa yang melanggar parkir dan membuat macet di kawasan ini.
-
Dimana mobilnya ditemukan? Armunanto mengatakan, BH berusaha melacak posisi kendaraan miliknya. Kebetulan, mobil terpasang GPS tracker. Alhasil, terdeteksi kendaraan berada di kawasan Banten.
-
Bagaimana mobil digunakan untuk hal yang tidak wajar? Berikut adalah beberapa contoh mobil yang dipaksa untuk bekerja ekstra dengan hal-hal yang tidak sewajarnya, seperti yang dilansir dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Dimana mobil itu ditemukan? Ketika polisi menarik sisa-sisa mobil tersebut dari air, mereka menemukan kerangka yang seminggu kemudian dipastikan bahwa kerangka tersebut milik William Moldt.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
-
Kapan peristiwa penipuan mobil terjadi? Peristiwa itu terjadi di Jalan Lembah Pinang, Jakarta Timur, pada Sabtu (14/9).
Selain merantai kendaraan roda dua, petugas penegak Perda untuk ketertiban lalu lintas inipun juga menurunkan kendaraan derek, untuk menderek satu mobil mewah yang dibawa siswa di salah satu sekolah favorit di kawasan Kamboja ini.
"Saya minta maaf pak. saya tidak akan parkir lagi di atas trotoar," pinta para pelajar berseragam putih abu-abu ini.
Mereka beralasan parkir di atas trotoar karena kondisi parkir di dalam sekolah penuh. Kendati para pelajar ini memohon-mohon, hal ini tak menyurutkan petugas untuk tetap melakukan penindakan yang berujung dengan memberikan surat tilang.
Kabid Dal Ops LLAJ Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Ketut Sriawan mengatakan, penertiban yang dilakukan itu guna memberikan efek jera bagi pelanggar yang memarkir kendaraan roda dua di atas trotoar, dan parkir jejer dua untuk roda empat di kawasan pedestrian Jalan Kamboja Denpasar.
"Dari penertiban ini, kami menertibkan lima kendaraan roda empat, dan 70 kendaraan roda dua milik pelajar, mahasiswa dan orang tua yang menjemput anaknya sekolah," kata Sriawan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang pengendara pun bertanya mengapa ia diberhentikan oleh Dishub. Namun, pertanyaan itu tak kunjung dijawab.
Baca SelengkapnyaAksi berani sopir pikap jadikan mobilnya 'tameng' untuk hentikan peristiwa bacok antar siswa SMA di Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaPolisi Jombang sengaja beri hukuman tak biasa kepada puluhan remaja pengendara motor knalpot brong.
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta mengimbau para pelajar tak perlu bagi-bagi takjil dengan konvoi motor
Baca SelengkapnyaBuntut Viral Video Petugas Terbawa di Kap Mobil, Dishub Bakal Dipanggil DPRD
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaVideo perempuan berbaju merah mengamuk saat mobilnya digembok petugas Dinas Perhubungan Makassar viral di media sosial
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah lima kali klakson, dia diberi ruang untuk melintas.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca Selengkapnya