Puluhan murid SD di Mempawah keracunan jajanan cokelat kedaluwarsa
Merdeka.com - Puluhan murid SDN 010 Siantan, kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dilarikan ke puskesmas inap di Jungkat, Mempawah, Selasa (1/3). Mereka diduga keracunan, usai mengonsumsi jajanan makanan ringan, yang belakangan diketahui telah kedaluwarsa. Delapan murid di antaranya harus menjalani perawatan intensif.
Keterangan diperoleh, Selasa (1/3) tengah hari tadi, banyak siswa mendadak mengalami mual, pusing disertai muntah-muntah, usai membeli jajanan dari seorang murid di sekolah yang sama.
"Saat jam istirahat, murid-murid kami beli jajanan sejenis cokelat yang dijual temannya. Jajanan itu dimakan beramai-ramai murid lainnya. Mendadak mereka mual-mual," kata salah seorang guru SDN 010 Siantan, Farida saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (1/3).
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
Harga jajanan yang dijual memang terbilang murah meriah Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Namun belakangan, setelah ditelusuri lebih jauh, telah melewati tanggal layak konsumsi.
"Sekitar 90 murid yang mengalami mual-mual, seperti keracunan, juga demam. Makanan ringan itu ada yang dibeli pagi tadi. Akhirnya ketahuan guru-guru pas jam istirahat," ujar Farida.
Akhirnya puluhan murid dilarikan ke puskesmas Jungkat. Namun disebabkan keterbatasan tempat tidur, mereka harus dirawat di lantai puskesmas. Beberapa di antara murid harus dirawat menggunakan selang infus. Hingga sore hari, murid lainnya, dipersilakan untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Ada delapan yang harus dirawat intensif di puskesmas karena kondisinya masih lemah," kata Kepala Puskesmas Rawat Inap Jungkat, Sri Lestari, dikonfirmasi terpisah.
Kasus keracunan puluhan murid ini akhirnya sampai ke kepolisian. Aparat bergegas memasang garis batas polisi di sebuah gudang yang diduga menjadi tempat penyimpanan makanan ringan kedaluwarsa itu. Balai Besar Pemeriksaan Obat dan Makanan (Balai POM) Pontianak pun turun tangan, memeriksa sampel jajanan yang dibeli para murid. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaDari informasi yang dihimpun ada belasan mahasiswa Undip yang mengalami keracunan setelah memakan katering saat orientasi studi dan pengenalan kampus.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca Selengkapnya