Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan orangtua korban vaksin palsu ngadu ke DPR

Puluhan orangtua korban vaksin palsu ngadu ke DPR Puluhan orangtua korban vaksin palsu ngadu ke DPR. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan perwakilan Aliansi orangtua korban vaksin palsu menyambangi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) siang ini. Mereka datang sekitar pukul 11.00 WIB. Salah satu perwakilan, August Siregar mengatakan tujuan pihaknya datang ke DPR adalah untuk mengadukan masalah vaksin palsu.

Keluhan mereka pun di bahas dalam rapat bersama Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Agus Hermanto, dan Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf.

Mereka menilai DPR merupakan tempat terakhir karena langkah yang selama ini ditempuh untuk meminta kejelasan kepada pihak Rumah Sakit dan Kementerian Kesehatan mengalami kebuntuan.

"Kami tidak tahu lagi cara untuk mengadu. Jadi hanya DPR ini pengaduan terakhir kami. Kemarin kami juga dipersulit untuk bertemu Presiden. Kebetulan kemarin ada di Ciracas," kata August di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (19/7).

Salah satu yang dikeluhkan adalah ketidakjelasan soal tanggung jawab RS Harapan Bunda terhadap 7 tuntutan orang tua korban vaksin palsu. Semisal, soal janji untuk membuka rekam medis pemberian vaksin sejak 2003.

"Sesuai surat pernyataan saudara dokter Finna (Direktur RS Harapan Bunda), berjanji, pada pukul 02.00 WIB dini hari, minimal jam 08.00 WIB pagi terbitkan data dari 2003, ini kata Kemenkes, kalau Menkes periode Maret-Juni 2016," tegasnya.

Lalu, lanjut August, terkait pernyataan pihak RS Harapan Bunda yang mengatakan vaksin palsu tidak berbahaya. Serta ganti rugi yang hanya diberikan untuk periode pemberian vaksin Maret-Juni 2016. Mereka khawatir dengan nasib anak mereka yang telah divaksin sejak 2003.

"Akibat dampak penggunaan pasien menjadi tanggungan RS Harapan Bunda, tapi rumah sakit mengatakan vaksin palsu tidak berbahaya. Bila ibu punya anak atau cucu, saya kasih vaksin palsu bagaimana anak kami lahir di 2003, gimana efeknya di 10 tahun ke depan," terangnya.

Oleh sebab itu, August bersama perwakilan orangtua pasien meminta kepada DPR untuk mendorong memeriksa kasus vaksin palsu ini baik dari segi korporasi hingga tindakan medis rumah sakit.

"Meminta DPR mendorong pemeriksaan secara korporasi sejak 2003 hingga 2016, baik SOP dan hal-hal berkaitan dengan medis," pungkas August.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Warga Parung Panjang Diusir DPR Usai Marah-Marah Protes Jalan Rusak
VIDEO: Warga Parung Panjang Diusir DPR Usai Marah-Marah Protes Jalan Rusak

Salah satu warga juga mengeluh banyak anggota DPR yang tidak hadir untuk mendengar keluhan warga Parung Panjang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Protes Penerimaan Siswa Baru, Massa Ibu-Ibu Geruduk Kantor Wali Kota Depok
FOTO: Protes Penerimaan Siswa Baru, Massa Ibu-Ibu Geruduk Kantor Wali Kota Depok

Massa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) itu mempersoalkan 51 calon peserta didik (CPD) lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari 8 SMA Negeri.

Baca Selengkapnya
Tagih Janji Kemenkes, DPR Kecewa PP 28 Nomor 2024 tentang Kesehatan Minim Pelibatan Publik
Tagih Janji Kemenkes, DPR Kecewa PP 28 Nomor 2024 tentang Kesehatan Minim Pelibatan Publik

Kemenkes dianggap tidak menepati janjinya dalam memastikan terciptanya keterlibatan publik dan legislatif secara menyeluruh dalam penyusunan aturan ini.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Masinton PDIP Suarakan Presiden Jokowi Turun & DPR Bubar Jika Rakyat Tak Didengar
VIDEO: Tegas Masinton PDIP Suarakan Presiden Jokowi Turun & DPR Bubar Jika Rakyat Tak Didengar

Masinton Pasaribu menemui para demonstran dalam aksi kawal putusan Mahkamah Konstitusi

Baca Selengkapnya
Demo Mahasiswa Tolak UU Pilkada Berlanjut di Jatim, Ricuh Usai Massa Kepung Gedung DPRD
Demo Mahasiswa Tolak UU Pilkada Berlanjut di Jatim, Ricuh Usai Massa Kepung Gedung DPRD

Demonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tok! DPR Sahkan RUU Kesehatan Jadi Undang-Undang Meski Didemo Ribuan Nakes
FOTO: Tok! DPR Sahkan RUU Kesehatan Jadi Undang-Undang Meski Didemo Ribuan Nakes

Pengesahan RUU Kesehatan ini disetujui enam fraksi. Sementara, Fraksi PKS dan Fraksi Demokreat menolak. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Ada 85 Anak Diamankan Usai Aksi UU Pilkada di DPR
Ada 85 Anak Diamankan Usai Aksi UU Pilkada di DPR

KPAI masih menyisir pelajar yang dirawat dan mengalami luka-luka di rumah sakit terdekat dari lokasi unjuk rasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Padati Depan Gedung MK, Massa dari Forum Guru Besar hingga Aktivis 98 Rapatkan Barisan Kawal Konstitusi dan Demokrasi
FOTO: Padati Depan Gedung MK, Massa dari Forum Guru Besar hingga Aktivis 98 Rapatkan Barisan Kawal Konstitusi dan Demokrasi

Rombongan massa aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang Pilkada mulai berdatangan ke Gedung MK.

Baca Selengkapnya
Emak-Emak Sediakan Makanan Gratis untuk Pendemo Kawal Putusan MK
Emak-Emak Sediakan Makanan Gratis untuk Pendemo Kawal Putusan MK

Ibu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Setelah Gedung DPR, Kini Giliran KPU Dikepung Demonstran Tuntut Patuhi Putusan MK
FOTO: Setelah Gedung DPR, Kini Giliran KPU Dikepung Demonstran Tuntut Patuhi Putusan MK

Aksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK terus berlanjut. Setelah mengepung Gedung KPK, demonstran kini menggeruduk markas KPU.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lautan Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Jatim Kawal Putusan MK, Situasi Sempat Memanas
FOTO: Lautan Mahasiswa Geruduk Gedung DPRD Jatim Kawal Putusan MK, Situasi Sempat Memanas

Meski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR Puan Maharani: No viral, No Justice
Ketua DPR Puan Maharani: No viral, No Justice

Ketua DPR menilai mengatakan inisiatif masyarakat untuk memviralkan permasalahan di media sosial atau no viral, no justice menjadi tantangan bagi DPR

Baca Selengkapnya