Puluhan pasangan kumpul kebo nikah di jalanan Kota Solo
Merdeka.com - Sebanyak 27 pasangan pengantin mengikuti nikah massal bertajuk Wedding On The Street, di area car free day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/1). Kegiatan tersebut, sekaligus untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW.
Ketua panitia acara, Adip Ajiputra dari Yayasan Amal Sahabat mengatakan kegiatan tersebut untuk membantu warga yang tidak mampu, agar menikah secara sah.
"Ini sudah ketujuh kalinya dilakukan sejak 2007 dan gratis. Soalnya selama ini kan sebagian besar mereka hidup dalam satu keluarga sebagai pasangan kumpul kebo," ujarnya.
-
Siapa saja yang ikut nikah massal di Bandung? Delfa dan Ardiansyah pun bahagia mimpinya terwujud di tahun ini.'Tentu, sangat bahagia. Sudah ada keinginan menikah tahun ini,' kata Delfa, mengutip situs bandung.go.id, Senin (23/9).
-
Kapan nikah massal di Bandung diselenggarakan? Keduanya diketahui mengikuti program nikah massal gratis yang digelar oleh Pemerintah Kota Bandung pada Sabtu (21/9) lalu.
-
Apa tujuan diadakannya nikah massal di Bandung? 'Semoga kegiatan nikah massal ini dapat memberikan kepastian hukum dalam administrasi kependudukan, terutama bagi masyarakat yang telah menikah secara sah menurut agama tetapi belum memiliki buku nikah resmi dari pemerintah. Acara ini juga bertujuan membantu pasangan yang terkendala biaya atau waktu untuk menikah secara resmi,' katanya.
-
Dimana pernikahan ini berlangsung? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
-
Dimana pernikahan tersebut berlangsung? Acara pernikahan mereka, yang berlangsung di Qaracosh, dekat kota Mosul, berubah menjadi malapetaka ketika api melalap tempat gedung acara.
-
Dimana pernikahan tersebut digelar? Diketahui pernikahan tersebut digelar di Palembang.
Peserta nikah massal itu tidak dipungut biaya atau gratis. Menurut Adip, ke-27 pasangan berasal dari Solo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Boyolali, Sukoharjo dan Klaten. Dari 27 peserta tersebut, terdapat satu pasangan pengantin yang masih berumur 16 tahun. Sementara sebagian besar peserta lainnya berumur 30 hingga 50 tahun.
Pantauan merdeka.com, usai dinikahkan, peserta dikirab menggunakan dokar menuju Pendhapi Gede Balai Kota Solo. Di kantor wali kota tersebut, mereka mengikuti pesta resepsi bersama keluarga dan warga Solo. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernikahan mereka mengusung konsep pesta kebun yang dapat dihadiri masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaBikin dompet tak aman, jalanan di Malang ini dipenuhi orang hajatan di waktu yang sama.
Baca SelengkapnyaWarga Surabaya berkesempatan nikah mewah murah. Begini caranya
Baca SelengkapnyaSebanyak seratus pasang pengantin mengikuti nikah massal oleh Pemerintah Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaAda telur gulung sampai es blewah, momen kondangan rasa car free day ini viral.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Delfa Azzahra dan Ardiansyah tak sia-sia. Mereka rela datang sebelum subuh untuk mewujudkan mimpinya ke jenjang pernikahan setelah penantian panjang.
Baca SelengkapnyaPria bernama Arifin tersebut mengakui bahwa lokasi pernikahannya cukup sulit karena tepat di pinggir jalanan
Baca SelengkapnyaDemi menjaga para tamu undangan agar tidak basah, mereka menyediakan gerobak.
Baca SelengkapnyaDi sebuah kampung di Garut, Jawa Barat memperlihatkan sebuah tradisi pernikahan yang unik karena membawa seserahan mulai dari kayu bakar hingga domba.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca SelengkapnyaTak biasa, acara pernikahan ini digelar di atas rel kereta api.
Baca SelengkapnyaBak memiliki kecintaan tersendiri pada motor dunia otomotif, ia memilih untuk mengucap janji sucinya di atas motor trail.
Baca Selengkapnya