Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan Patung Manusia Kerdil Hingga Alat Masak Kuno Ditemukan di Wisata Batu Mahpar

Puluhan Patung Manusia Kerdil Hingga Alat Masak Kuno Ditemukan di Wisata Batu Mahpar Penemuan patung. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga di Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan atas penemuan puluhan patung kuno. Puluhan patung tersebut ditemukan di tempat wisata Batu Mahpar dan diduga peninggalan sejarah.

Ois Syaadah (23), salah satu warga menyebut bahwa di lokasi penemuan patung-patung tersebut sudah sejak lama ditemukan batu yang bentuk tangan manusia yang terkubur. “Setelah digali ditemukan patung berbentuk seperti manusia kerdil. Minggu kemarin digali atas inisiatif pengelola ditemukan banyak patung," kata dia, Rabu (12/2).

Ia menyebut bahwa hasil penggalian yang dilakukan sendiri ditemukan 22 patung. Bentuknya mulai dari manusia kerdil, monyet, ganesha, hingga alat memasak zaman dahulu.

Di lokasi penemuan sendiri, berdasarkan pantauan ditemukan sejumlah bekas galian yang tidak dalam, hanya 0,5 hingga 1 meter. Bekas galian tersebut pun sudah ditutupi kembali.

“Sebagian patung telah diamankan oleh pengelola, tapi sebagian patung lainnya masih berserakan di sekitar lokasi penemuan dengan dibatasi oleh garis,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pegawai tempat wisata Batu Mahpar, Nais Siti Nuraisyah menyebut bahwa penggalian dilakukan atas inisiatif pengelola karena ingin mendirikan museum. Saat penggalian dilakukan, ditemukan banyak benda kuno di dalamnya.

Ia mengungkapkan bahwa satu patung sempat menimbul ke permukaan sejak Batu Mahpar dibuka, namun penggalian massal baru dilakukan pada Minggu (9/2). “Belum ada penelitian terkait penemuan patung-patung kuno di sini. Pengelola juga belum mengundang arkeolog untuk melakukan penelitian kepada patung-patung itu. Tapi kalau mereka mau meneliti dipersilakan saja," ungkapnya.

Nais menyebut bahwa patung-patung yang ditemukan rencananya akan menjadi koleksi museum yang akan diresmikan. Museum sendiri rencananya akan diisi dengan kepustakaan Malik Al Hindi, taman aksara, dan jenis-jenis bambu yang langka.

Selain penemuan sejumlah patung kuno yang diduga peninggalan sejarah, Nais menyebut bahwa di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar juga terdapat berbagai bebatuan berbentuk unik. Batu-batuan itu berbentuk berbagai hewan dan sebuah jejak kaki di batu.

Batu-batuan tersebut, dikatakan Nais secara terbentuk secara alami sejak sebelum destinasi wisata itu dibuka. Hasil bentukan alami tersebut, sejumlah batu menyerupai hewan seperti singa, ular kobra, domba, dan lainnya. "Itu menjadi salah satu daya tarik wisata ke tempat ini," sebutnya.

Selain bebatuan yang berbentuk hewan, terdapat juga jejak kaki manusia di sebuah batu lonjong dengan ukuran bulatan sekitar 50 sentimeter. Batu tersebut disebut Nais ditemukan jauh sebelum penemuan patung-patung.

Tak hanya itu, di lokasi itu juga terdapat gua alami dan oleh pengelola sempat dijadikan musalah untuk pengunjung yang datang. Namun belakangan tempat itu ditutup lantaran air merembes dari langit-langit gua.

Patung Ditemukan Sejak 2013

Pemilik tempat wisata Batu Mahpar, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan mengungkapkan bahwa patung-patung yang ditemukan dalam proses penggalian sebetulnya sudah ditemukan sejak tahun 2013. Ketika itu saya sedang di luar daerah. Karena saya tak tahu jelas, minta para pekerja mengubur kembali, kata lelaki yang pernah menjabat sebagai Kapolda Jabar ini.

Anton menyebut bahwa baginya patung-patung tersebut tidak dipandang sebagai benda kuno, namun lebih pada sebuah benda seni. Ia pun berharap agar patung-patung tersebut bukanlah benda purbakala sehingga karena memiliki nilai seni bisa dijual.

Kalau Benda purbakala akan saya serahkan kepada pemerintah. Mungkin ini dulunya bagaimana kan kita tak mengerti. Dulu di sini kan perkebunan Belanda. Siapa tahu ada yang koleksi. Yang jelas patung ini tua. Model tua, jelasnya.

Ia mengaku ingin segera ada kejelasan terkait patung-patung tersebut, apakah benda kuno atau yang lainnya. Ketika dipastikan patung tersebut bukan peninggalan sejarah, maka patung-patung tersebut menjadi miliknya dan memiliki koleksi baru.

Patung-patung tersebut saat ini sendiri diakuinya sudah disimpan, namun siap bekerja sama dengan dengan pemerintah. Masalah ketuaan atau tidak, ada ahlinya. Kita harap segera ada kejelasan. Kalau bukan peninggalan sejarah, ini jadi milik saya, katanya.

Mantan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat ini juga memastikan bahwa pihaknya tidak melakukan penanaman dengan sengaja patung-patung tersebut untuk mencari sensasi.

Untuk apa. Hanya kebetulan mau buat museum, saya minta yang dulu dikubur digali lagi. Karena dulu saya tak pernah lihat. Begitu saya lihat, ternyata bagus. Ini kayaknya punya kolektor. Jadi bukan untuk cari sensasi sejarah atau menyesatkan sejarah. Semua biar ahlinya yang berbicara agar tidak timbul polemik. Bikin sederhana, jangan dibikin susah, ungkapnya.

Dilaporkan ke Balai Arkeolog Jawa Barat

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sendiri diketahui sudah meninjau langsung patung-patung yang ditemukan di kawasan wisata Batu Mahpar. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), Safari Agustin menyebut bahwa pihaknya baru menerima laporan terkait penemuan patung pada Selasa (11/2).

Ia menyebut, untuk kaitannya patung-patung tersebut memiliki nilai sejarah atau tidak pihaknya belum bisa menentukan. Namun ia menyebut bahwa pihaknya akan membuat laporan ke Balai Arkeolog Jawa Barat.

Kita berharap Balai Arkeologi bisa mengirimkan tim untuk melakukan penelitian patung-patung itu. Dengan begitu, kejelasan nilai patung-patung tersebut dapat segera diketahui. Apakah ini patung biasa atau punya sejarah lama tergantung mereka (arkeolog)," kata dia.

Safari menyebut, jika kemudian patung-patung itu akhirnya dinyatakan sebagai salah satu cagar budaya, pemerintah tentu akan mengamankannya. Penemuan cagar budaya pasti akan menjadi kekayaan daerah, khususnya Kabupaten Tasikmalaya, tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi, Usianya Lebih dari 2.000 Tahun
Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi, Usianya Lebih dari 2.000 Tahun

Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun

Baca Selengkapnya
Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda
Puluhan Sumur Zaman Majapahit Ditemukan, Diyakini sebagai Tempat Jebakan Kuda

Seorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.

Baca Selengkapnya
Di Gua Malaysia Arkeolog Temukan Kerangka Utuh Manusia Prasejarah Berusia 16.000 Tahun dan Artefak Kristal
Di Gua Malaysia Arkeolog Temukan Kerangka Utuh Manusia Prasejarah Berusia 16.000 Tahun dan Artefak Kristal

Di sebuah lembah di utara Kuala Lumpur, arkeolog menemukan kerangka manusia prasejarah di gua-gua terpencil.

Baca Selengkapnya
Petugas Damkar Temukan Pahatan Batu Bergambar Wajah Misterius, Arkeolog Duga Berasal dari Zaman Perunggu
Petugas Damkar Temukan Pahatan Batu Bergambar Wajah Misterius, Arkeolog Duga Berasal dari Zaman Perunggu

Dari zaman apa pahatan batu ini berasal masih menjadi perdebatan.

Baca Selengkapnya
Sosok Suami Istri dan Anak Berusia 7.700 Tahun Ditemukan di Sebuah Bukit, Bentuknya Unik
Sosok Suami Istri dan Anak Berusia 7.700 Tahun Ditemukan di Sebuah Bukit, Bentuknya Unik

Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Arkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu

Baca Selengkapnya
Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya
Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya

Kapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Tentukan Usia Tiga Kerangka Manusia di Kompleks Istana Majapahit dengan Metode Uji Karbon
Arkeolog Tentukan Usia Tiga Kerangka Manusia di Kompleks Istana Majapahit dengan Metode Uji Karbon

Temuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.

Baca Selengkapnya
10 Makam Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Bentuknya Seperti Kerucut Terpotong
10 Makam Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Tengah Hutan, Bentuknya Seperti Kerucut Terpotong

Sejumlah artefak atau benda pemakaman juga ditemukan.

Baca Selengkapnya
Penyelam Temukan Patung Berusia 3.000 Tahun di Dasar Danau, Ada Sidik Jari Manusia yang Masih Baru
Penyelam Temukan Patung Berusia 3.000 Tahun di Dasar Danau, Ada Sidik Jari Manusia yang Masih Baru

Patung ini diperkirakan berasal dari abad ke-9 atau ke-10 SM.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Situs Sokoliman, Jejak Kehidupan Zaman Megalitikum di Gunungkidul
Fakta Menarik Situs Sokoliman, Jejak Kehidupan Zaman Megalitikum di Gunungkidul

Para peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya
Piramida di Lampung Timur Ini Ditemukan Tak Sengaja Tahun 1957, Alasan Keberedaanya Masih Jadi Misteri hingga Kini
Piramida di Lampung Timur Ini Ditemukan Tak Sengaja Tahun 1957, Alasan Keberedaanya Masih Jadi Misteri hingga Kini

situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.

Baca Selengkapnya