Puluhan Patung Manusia Kerdil Hingga Alat Masak Kuno Ditemukan di Wisata Batu Mahpar
Merdeka.com - Warga di Kampung Tegalmunding, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, digegerkan atas penemuan puluhan patung kuno. Puluhan patung tersebut ditemukan di tempat wisata Batu Mahpar dan diduga peninggalan sejarah.
Ois Syaadah (23), salah satu warga menyebut bahwa di lokasi penemuan patung-patung tersebut sudah sejak lama ditemukan batu yang bentuk tangan manusia yang terkubur. “Setelah digali ditemukan patung berbentuk seperti manusia kerdil. Minggu kemarin digali atas inisiatif pengelola ditemukan banyak patung," kata dia, Rabu (12/2).
Ia menyebut bahwa hasil penggalian yang dilakukan sendiri ditemukan 22 patung. Bentuknya mulai dari manusia kerdil, monyet, ganesha, hingga alat memasak zaman dahulu.
-
Dimana patung batu itu ditemukan? Seperti yang ditulis departemen tersebut dalam unggahan Facebook yang diterjemahkan, ukiran tersebut ditemukan di dekat perbatasan Kamboja, di distrik paling selatan provinsi Buriram.
-
Siapa yang menemukan patung batu? 'Kami pergi berburu jamur dan menemukan ini,' kata Pramul Kongkratok, salah satu yang menemukan patung tersebut, dikutip dari Smithsonian Magazine, Senin (27/5). 'Saya sudah lama tinggal di sini, tapi saya baru tahu ada benda ini di sekitar sini. Ini adalah sebuah berkah.'
-
Dimana patung manusia tertua ditemukan? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Di mana patung batu mirip manusia ditemukan? Puluhan patung besar terbuat dari batu yang diukir berwajah mirip manusia ditemukan di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, lebih dari 100 tahun lalu.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
-
Siapa yang menemukan patung itu? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
Di lokasi penemuan sendiri, berdasarkan pantauan ditemukan sejumlah bekas galian yang tidak dalam, hanya 0,5 hingga 1 meter. Bekas galian tersebut pun sudah ditutupi kembali.
“Sebagian patung telah diamankan oleh pengelola, tapi sebagian patung lainnya masih berserakan di sekitar lokasi penemuan dengan dibatasi oleh garis,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pegawai tempat wisata Batu Mahpar, Nais Siti Nuraisyah menyebut bahwa penggalian dilakukan atas inisiatif pengelola karena ingin mendirikan museum. Saat penggalian dilakukan, ditemukan banyak benda kuno di dalamnya.
Ia mengungkapkan bahwa satu patung sempat menimbul ke permukaan sejak Batu Mahpar dibuka, namun penggalian massal baru dilakukan pada Minggu (9/2). “Belum ada penelitian terkait penemuan patung-patung kuno di sini. Pengelola juga belum mengundang arkeolog untuk melakukan penelitian kepada patung-patung itu. Tapi kalau mereka mau meneliti dipersilakan saja," ungkapnya.
Nais menyebut bahwa patung-patung yang ditemukan rencananya akan menjadi koleksi museum yang akan diresmikan. Museum sendiri rencananya akan diisi dengan kepustakaan Malik Al Hindi, taman aksara, dan jenis-jenis bambu yang langka.
Selain penemuan sejumlah patung kuno yang diduga peninggalan sejarah, Nais menyebut bahwa di kawasan destinasi wisata Batu Mahpar juga terdapat berbagai bebatuan berbentuk unik. Batu-batuan itu berbentuk berbagai hewan dan sebuah jejak kaki di batu.
Batu-batuan tersebut, dikatakan Nais secara terbentuk secara alami sejak sebelum destinasi wisata itu dibuka. Hasil bentukan alami tersebut, sejumlah batu menyerupai hewan seperti singa, ular kobra, domba, dan lainnya. "Itu menjadi salah satu daya tarik wisata ke tempat ini," sebutnya.
Selain bebatuan yang berbentuk hewan, terdapat juga jejak kaki manusia di sebuah batu lonjong dengan ukuran bulatan sekitar 50 sentimeter. Batu tersebut disebut Nais ditemukan jauh sebelum penemuan patung-patung.
Tak hanya itu, di lokasi itu juga terdapat gua alami dan oleh pengelola sempat dijadikan musalah untuk pengunjung yang datang. Namun belakangan tempat itu ditutup lantaran air merembes dari langit-langit gua.
Patung Ditemukan Sejak 2013
Pemilik tempat wisata Batu Mahpar, Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan mengungkapkan bahwa patung-patung yang ditemukan dalam proses penggalian sebetulnya sudah ditemukan sejak tahun 2013. Ketika itu saya sedang di luar daerah. Karena saya tak tahu jelas, minta para pekerja mengubur kembali, kata lelaki yang pernah menjabat sebagai Kapolda Jabar ini.
Anton menyebut bahwa baginya patung-patung tersebut tidak dipandang sebagai benda kuno, namun lebih pada sebuah benda seni. Ia pun berharap agar patung-patung tersebut bukanlah benda purbakala sehingga karena memiliki nilai seni bisa dijual.
Kalau Benda purbakala akan saya serahkan kepada pemerintah. Mungkin ini dulunya bagaimana kan kita tak mengerti. Dulu di sini kan perkebunan Belanda. Siapa tahu ada yang koleksi. Yang jelas patung ini tua. Model tua, jelasnya.
Ia mengaku ingin segera ada kejelasan terkait patung-patung tersebut, apakah benda kuno atau yang lainnya. Ketika dipastikan patung tersebut bukan peninggalan sejarah, maka patung-patung tersebut menjadi miliknya dan memiliki koleksi baru.
Patung-patung tersebut saat ini sendiri diakuinya sudah disimpan, namun siap bekerja sama dengan dengan pemerintah. Masalah ketuaan atau tidak, ada ahlinya. Kita harap segera ada kejelasan. Kalau bukan peninggalan sejarah, ini jadi milik saya, katanya.
Mantan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat ini juga memastikan bahwa pihaknya tidak melakukan penanaman dengan sengaja patung-patung tersebut untuk mencari sensasi.
Untuk apa. Hanya kebetulan mau buat museum, saya minta yang dulu dikubur digali lagi. Karena dulu saya tak pernah lihat. Begitu saya lihat, ternyata bagus. Ini kayaknya punya kolektor. Jadi bukan untuk cari sensasi sejarah atau menyesatkan sejarah. Semua biar ahlinya yang berbicara agar tidak timbul polemik. Bikin sederhana, jangan dibikin susah, ungkapnya.
Dilaporkan ke Balai Arkeolog Jawa Barat
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sendiri diketahui sudah meninjau langsung patung-patung yang ditemukan di kawasan wisata Batu Mahpar. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), Safari Agustin menyebut bahwa pihaknya baru menerima laporan terkait penemuan patung pada Selasa (11/2).
Ia menyebut, untuk kaitannya patung-patung tersebut memiliki nilai sejarah atau tidak pihaknya belum bisa menentukan. Namun ia menyebut bahwa pihaknya akan membuat laporan ke Balai Arkeolog Jawa Barat.
Kita berharap Balai Arkeologi bisa mengirimkan tim untuk melakukan penelitian patung-patung itu. Dengan begitu, kejelasan nilai patung-patung tersebut dapat segera diketahui. Apakah ini patung biasa atau punya sejarah lama tergantung mereka (arkeolog)," kata dia.
Safari menyebut, jika kemudian patung-patung itu akhirnya dinyatakan sebagai salah satu cagar budaya, pemerintah tentu akan mengamankannya. Penemuan cagar budaya pasti akan menjadi kekayaan daerah, khususnya Kabupaten Tasikmalaya, tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Misteri Batu-Batu Besar Berwajah Mirip Manusia di Sulawesi Berusia Lebih dari 2.000 Tahun
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaDi sebuah lembah di utara Kuala Lumpur, arkeolog menemukan kerangka manusia prasejarah di gua-gua terpencil.
Baca SelengkapnyaDari zaman apa pahatan batu ini berasal masih menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaPatung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaKapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.
Baca SelengkapnyaTemuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca SelengkapnyaSejumlah artefak atau benda pemakaman juga ditemukan.
Baca SelengkapnyaPatung ini diperkirakan berasal dari abad ke-9 atau ke-10 SM.
Baca SelengkapnyaPara peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.
Baca Selengkapnyasitus ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Baca Selengkapnya