Puluhan pedagang korban kebakaran pasar Badung berjualan di emperan
Merdeka.com - Puluhan pedagang di pasar Badung, kota Denpasar terpaksa membuka lapak dadakan menjual berbagai jenis kebutuhan bahan pokok, usai terjadi kebakaran melanda pasar tersebut pada Senin malam.
Damayanti, seorang pedagang di Pasar Badung mengatakan, dari kejadian terbakarnya Pasar Badung ini, dirinya tidak bisa berjualan seperti biasa.
"Tidak bisa berjualan lagi, karena api masih menyala. Saya menunggu aktivitas keadaan seperti biasanya, baru akan kembali berjualan," ujar Damayanti di kota Denpasar, Selasa (1/3).
-
Dimana kebakaran pasar terjadi? Pada Selasa (9/1) pukul 14.00, Pasar Ngawen Blora mengalami kebakaran hebat.
-
Mengapa Pasar Ngawen Blora terbakar? Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat lilin yang menyala di salah satu kios sembako lupa dimatikan pemiliknya.
-
Kenapa pedagang enggan kembali ke Pasar Kanjengan? Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
-
Apa yang terbakar di Pasar Ngawen Blora? Pada Selasa (9/1) pukul 14.00, Pasar Ngawen Blora mengalami kebakaran hebat. Banyak lapak yang ditempati ribuan pedagang hangus terbakar.
-
Mengapa Pasar Pakelan sepi? 'Sudah bubar pasarnya. Tadi pagi ramai. Jam setengah 6 pagi sudah ramai di sini,' kata salah seorang pedagang di Pasar Pakelan.
-
Kenapa pedagang di Salatiga libur jualan? “Ini menjadi wujud kekompakan dari para pedagang sehingga hari ini kita sepakat untuk libur untuk mengikuti upacara hari kemerdekaan ini dengan semangat agar Indonesia bisa lebih maju,“ kata Siswanto, salah seorang dari panitia acara.
Damayanti menambahkan, akibat kejadian itu dirinya mengalami kerugian karena tidak bisa berjualan.
"Jelas rugi, biasanya kalau berjualan bisa dapat keuntungan berjualan Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu. Itu pun tergantung dari ramai atau tidaknya pembeli," ucap Damayanti.
Pedagang lainnya, Niluh, Ia mengaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya memilih untuk melakukan aktivitas berjualan di Pasar Badung.
"Saya tetap berjualan, karena untuk kebutuhan sehari-hari, agar tetap aman," kata Niluh.
Lebih jauh Niluh mengungkapkan, akibat kebakaran itu, Ia membuat tempat berjualan sementara yang lokasinya tidak jauh dari lokasi semula untuk memenuhi kebutuhan dapurnya.
"Saya akan tetap berjualan, tidak tahu sampai kapan saya membuka pasar dadakan ini, yang pasti sampai pasar kembali normal," tegasnya dilansir Antara.
Para pedagang di Pasar Badung berharap, agar keadaan secepatnya kembali normal sehingga dapat melakukan aktivitas seperti semula. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca SelengkapnyaKebakaran bermula di belakang Blok B Pasar Leuwiliang, yang berisi kios-kios sembako serta sayuran.
Baca SelengkapnyaKebakaran yang dipicu oleh korsleting listrik itu telah memicu kobaran api yang dahsyat.
Baca SelengkapnyaKebakaran besar menghanguskan sebuah pasar mingguan di ibu kota Pakistan, Islamabad, pada tanggal 10 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaApi telah berhasil dipadamkan sejak Jumat, 4 Agustus 2023, malam.
Baca SelengkapnyaPara pedagang mengeluhkan dampak kebakaran dan keamanan kepada polisi.
Baca SelengkapnyaPasar Kambing Tanah Abang Kebakaran, Kepulan Asap Hitam Membumbung di Udara
Baca SelengkapnyaKebakaran permukiman padat itu telah padam. Beberapa warga kembali ke rumahnya untuk mengais barang-barang yang tersisa dari kebakaran.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apakah ada korban atau tidak dalam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaSementara itu, di lokasi juga ramai oleh masyarakat yang menyaksikan proses pemadaman api tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama kurang lebih tiga jam berjibaku dengan api, akhirnya operasi dinyatakan selesai sekira pukul 06.23 WIB.
Baca SelengkapnyaApi yang melahap Pasar Leuwiliang Kabupaten Bogor Jawa Barat baru bisa dipadamkan 15 jam. Begini kondisi terkini Pasar Leuwiliang.
Baca Selengkapnya