Puluhan pegawai ilegal China di PLTU Riau terancam dideportasi
Merdeka.com - Sebanyak 35 tenaga kerja asing (TKA) China yang diamankan di proyek PLTU Tenayan Raya masih menjalani pemeriksaan intensif di Kantor Imigrasi Klas IA Pekanbaru. Sebagai tindak lanjut, petugas akan memeriksa pimpinan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau yang mempekerjakan WNA tersebut.
"Ini kita sedang memeriksa dan mendata mereka (TKA). Kita cari tahu apakah tindakan mereka memenuhi unsur (pidana) atau tidak. Kalau memenuhi unsur akan dideportasi," ujar Kepala Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau, Ferdinan Siagian, Rabu (18/1).
Untuk saat ini puluhan TKA itu diamankan di Kantor Imigrasi Klas IA Pekanbaru, di Jalan Teratai. Selama pemeriksaan, mereka didampingi penerjemah karena tidak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang terancam PHK di PT Hung-A Indonesia? Sekitar 1.200 karyawan di perusahaan itu terancam pemutus hubungan kerja (PHK) massal.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
Selain berencana memeriksa pihak PLN, Kemenkum HAM juga bakal memeriksa dokumen perusahaan atau pihak ketiga yang mempekerjakan pekerja asal China ini.
"Kita akan memanggil pihak PLN karena mempekerjaan puluhan TKA tersebut. Perusahaannya akan dicek karena mereka dipekerjakan tanpa dokumen," ucap Ferdinan.
Terkait diamankannya para pekerja ini oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, Ferdinan membantah keras Kanwil Kemenkum-HAM Riau, khususnya bidang Keimigrasian kecolongan. Menurutnya, banyak celah bagi pekerja asing masuk ke Indonesia.
"Ada banyak pintu masuk karena dicari-cari terus. Mereka inikan ada yang datang dari Bogor dan Jakarta, banyaklah. Kita kan punya bidang pengawasan terkait tenaga kerja asing ini," kata Ferdinan.
Sebelumnya, Kepala Disnaker Riau, Rasyidin Siregar, menyatakan pihaknya yang juga melakukan razia di tempat sama mengamankan 98 TKA asal China yang bekerja secara ilegal di PLTU Tenayan Raya. Mereka menyalahkan izin yang diberikan dengan modus datang dengan visa kunjungan wisata dan bekerja selama dua bulan di PLTU.
Namun setelah visa habis, mereka kembali ke China dan kemudian masuk kembali ke Pekanbaru dan bekerja di PLTU Tenayan Raya. Ini dilakukan para TKA tersebut secara terus menerus hingga hampir satu tahun.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat supaya tidak mudah terbujuk rayu bekerja keluar negeri secara ilegal.
Baca SelengkapnyaDugaan rasuah tersebut terjadi tentang waktu 2017-2023.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaDia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaKeterlibatan oknum TNI-Polri hingga pegawai pemerintah membuat praktik bisnis penempatan PMI ilegal keluar negeri sulit diberantas.
Baca Selengkapnyaberdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca SelengkapnyaLY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca Selengkapnya