Puluhan pekerja ilegal China diamankan dari proyek PLTU di Riau
Merdeka.com - Kantor Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Riau dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Riau merazia tenaga asing ilegal (TKA) di proyek PLTU Tenayah Raya, Selasa (17/1) malam. Meski razia di tempat sama, tetapi jumlah TKA asing ilegal yang ditemukan berbeda.
Kepala Disnaker Riau Rasyidin Siregar menyatakan pihaknya mengamankan 98 TKA ilegal asal China. Dikatakan Rasyidin, 98 TKA yang diamankan itu menyalahi izin yang diberikan.
"Mereka datang dengan visa kunjungan wisata dan bekerja selama dua bulan di PLTU. Setelah visa habis, mereka kembali ke Tiongkok dan kemudian masuk kembali ke Pekanbaru dan bekerja di PLTU Tenayan Raya. Begitu terus hingga hampir satu tahun," kata Rasyidin, Rabu (18/1).
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa calon pekerja migran tertipu oleh agen penyaluran? Merasa tertipu, pada Kamis (23/11) ratusan korban menggeruduk rumah penyedia jasa berinisial HS (34) di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus. Akibat ulah lembaga tersebut, para korban mengaku kehilangan uang dengan total mencapai Rp4 miliar.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Menurut Rasyidin, 98 TKA itu dibawa ke kantor Imigrasi Pekanbaru. Mereka menunggu proses selanjutnya dari kantor yang mengurusi soal TKA tersebut.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum HAM Riau, Ferdinan Siagian, menyebutkan pihaknya hanya menemukan 45 TKA. Sebanyak 35 orang dibawa ke Kantor Imigrasi sedangkan 10 orang lainnya di tinggal di PLTU Tenayan Raya untuk diproses pihak Disnaker.
"35 orang yang dibawa itu tidak dapat menunjukkan dokumen. Sementara 10 orang lainnya masih diperiksa Disnaker," kata Ferdinan.
Ferdinan mengaku tidak tahu data Disnaker yang menyebutkan mengamankan sebanyak 98 TKA asal China. Begitu juga penyalahgunaan wisata oleh TKA tersebut.
"Belum tahu. TKA yang kita amankan sama sekali tidak memiliki dokumen. Kita amankan sambil menunggu sponsor yang mempekerjakan mereka membawa dokumen. Apakah mereka benar melanggar atau tidak," kata Ferdinan.
Menurut Ferdinan, berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, jika tidak bisa menunjukkan paspor maka petugas imigrasi berhak memeriksa. Namun jika ada paspor tapi menyalahi akan dideportasi.
Ferdinan menyebutkan razia yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dalam rangka Hari Imigrasi ke-67. Untuk hari ini menurutnya, target operasi adalah PLTU Tenayan Raya.
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Pekanbaru, Pria Wibawa, menyebutkan, pihaknya terlebih dahulu datang ke PLTU Tenayan Raya. Sore harinya, baru Disnaker Riau. "Tim Imigrasi dulu baru tiba-tiba Disnaker datang," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaDia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat supaya tidak mudah terbujuk rayu bekerja keluar negeri secara ilegal.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.
Baca SelengkapnyaPara pelaku berupaya mengirimkan para PMI secara ilegal, khususnya cacat administrasi seperti menggunakan visa yang tidak sesuai.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 wanita asal Vietnam ditangkap atas dugaan menjadi PSK dengan kedok sebagai ladies companion (LC) di tempat karaoke di kawasan Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca Selengkapnyakasus bermula dari 189 laporan polisi tersebar di sejumlah Polda.
Baca SelengkapnyaKemenlu tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji.
Baca SelengkapnyaTotal sudah lima tersangka ditangkap polisi terkait kasus penipuan tersebut.
Baca Selengkapnya