Puluhan pendemo tuntut Polda Riau mengusut kasus mafia barang ilegal
Merdeka.com - Puluhan massa dari Aliansi Bengkalis untuk Melawan Mafia Internasional (BUMMI) demonstrasi di Mapolda Riau, Selasa (2/2). Mereka mendesak kepolisian mengusut tuntas dugaan mafia perdagangan ilegal yang baru-baru ini dibongkar Mabes Polri dan BPOM Pusat.
"Sebelumnya dalam operasi yang juga diikuti Bea Cukai itu, ditemukan ribuan barang impor ilegal," teriak Koordinator Lapangan Aksi BUMMI, Didik Arianto ketika berorasi.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Kapan Kemendag memusnahkan barang ilegal? Kementerian Perdagangan (Kemendag) sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.
-
Kapan pabrik narkoba di Malang beroperasi? Fasilitas ilegal ini diduga sudah beroperasi kurang lebih 2 bulan.
-
Siapa yang terlibat dalam mafia hukum? 'Kalau ada kasus begini, nanti ada mafianya datang, 'tolong nih pakai Pasal sekian saja dakwannya, yang nangani nanti penyidiknya ini',' ujarnya. 'Sudah dipesan lebih dulu nanti di kejaksaan diatur lagi, di pengadilan lagi, itulah yang kemudian disebut mafia hukum,' tambahnya.
Menurut Didik, praktik dan permainan mafia internasional penyelundupan barang impor ilegal sudah berlangsung lama di Perairan kabupaten Bengkalis. Petugas dibuat seolah tak berdaya karena impor ilegal itu hilir mudik di kabupaten yang diduga melibatkan tersangka korupsi bantuan sosial, Herliyan Saleh selaku bupati Bengkalis priode 2010-2015.
"Selain merugikan negara dalam hal perpajakan, juga membuat barang atau pun produksi dalam negeri dirugikan karena tak mampu bersaing dengan barang impor," kata Didik.
Masih menurut Didik, praktik impor ilegal sangat membahayakan industri lokal dalam menghadapi pasar bebas Asean atau masyarakat ekonomi Asean (MEA).
"Dalam MEA, produksi dalam negeri dituntut mampu bersaing dengan barang impor. Namun dengan praktik ilegal dari mafia internasional, produksi lokal tidak dilirik karena barang impor itu lebih diminati," katanya.
Bahkan, kata Didik, praktik impor ilegal sangat bertentangan dengan Nawacita dan kemandirian ekonomi yang selama ini digadang-gadang Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
"Keadaan ini sangat darurat, kepolisian dan instansi penegak hukum lainnya serta badan pengawas barang impor harus bertindak tegas," kata Didik.
Setelah puas berorasi, Didik menyampaikan empat tuntutan kepada Kapolda Riau Brigjen Pol Drs Dolly Bambang Hermawan sebagai komandan polisi nomor satu di Riau itu.
"Pertama, Kapolda Riau harus membongkar sindikat mafia perdagangan internasional di Perairan Pulau Bengkalis hingga tuntas," ucap Didik.
Kapolda Riau diminta menangkap dan menghukum pelaku dalam lingkaran setan mafia perdagangan ilegal. Selanjutnya, Kapolda juga didesak menyita seluruh produk ilegal yang berada di Bengkalis dan Riau secara umum.
"Terakhir, perketat sistem ekspor dan impor Indonesia, khususnya di Perairan Bengkalis," pungkas Didik.
Tuntutan massa BUMMI ini disambut seorang perwira kepolisian. Dia berjanji akan menyampaikan tuntutan ini kepada Kapolda Riau dan berjanji menindaknya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat serangan penyelundup itu, lima orang petugas Bea Cukai Sumut mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaBarang ilegal itu diselipkan di dinding mobil seperti modus penyelundupan narkoba
Baca SelengkapnyaBarang bukti 50 karung sepatu bekas dengan kemasan berwarna hitam, 69 karung sepatu bekas dengan kemasan berwarna putih bening, 50 karung pakaian bekas.
Baca SelengkapnyaBanyak dedengkot disindikat perdagangan orang tidak tersentuh. Jika ada penindakan hanya pekerja lapangan yang kena
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat supaya tidak mudah terbujuk rayu bekerja keluar negeri secara ilegal.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut, jika pihaknya telah mengungkap sebanyak 21 perkara atas kasus dugaan impor ilegal.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca SelengkapnyaLangkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.
Baca SelengkapnyaIa meyakini pengusutan kasus tersebut untuk mengembalikan kepercayaan publik.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya memberantas peredaran miras hingga rokok ilegal.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca Selengkapnya