Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan penderita gangguan jiwa di Medan dibebaskan dari pasungan

Puluhan penderita gangguan jiwa di Medan dibebaskan dari pasungan Ilustrasi pemasungan. ©REUTERS/William Hong

Merdeka.com - Sepuluh penderita gangguan jiwa berat di Kota Medan yang 'dipenjara' atau dipasung keluarganya segera dilepas dari pasungan. Seorang di antaranya bahkan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa Prof Dr M Ildrem, Rabu (2/5).

Para penderita gangguan jiwa ini dievakuasi ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan yang manusiawi. Langkah itu dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kota Medan bersama Dinas Sosial dan Satpol PP.

"Kita melaksanakan pembebasan orang dengan gangguan jiwa yang dipasung. Berdasarkan data dari puskesmas, ada 10 orang yang dipasung," kata dr Pocut Fatimah, Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Medan.

Penderita gangguan jiwa pertama yang dievakuasi yaitu Suterman (34) yang 'dipenjara' keluarganya di belakang rumahnya di Jalan Bromo Gang Setia Budi. Suterman telah 5 tahun dikurung keluarganya di ruangan khusus berteralis besi itu. Keluarga hanya memberinya makan dan rokok. Tidak ada yang berani memandikannya.

Suterman mengalami gangguan jiwa sepulang perantauannya di Riau. Dia kerap memukul dan melempari ayah, ibu dan kelima adiknya, serta para tetangga. Dia juga sering dilaporkan melakukan pencurian di rumah tetangga.

Keluarga telah berupaya membawanya ke rumah sakit. Namun mereka terkendala biaya dan kurangnya obat-obatan di puskesmas dan rumah sakit.

"Kena narkoba dia, dikurung sudah adalah sekitar 5 tahun, ya mukul, ngamuk-ngamuk, menghancurkan merusak, takut kami. Kami kurunglah dia, itu aja. Sudah dibawa ke Tuntungan (Rumah Sakit Jiwa) ini apanya tidak berlaku lagi, mengobati dia udah tidak sanggup. Dibawa ini kami takut juga kata orang dia bisa lari dari rumah sakit, itu yang kami takut," kata Agustina, ibu Suterman.

Dokter dan perawat yang ada dalam tim gabungan itu kemudian memberi Suterman obat penenang. Dia juga dimandikan, rambutnya pun dipangkas, sebelum dievakuasi ke RS Jiwa.

Selanjutnya, tim gabungan juga akan mengevakuasi 9 penderita gangguan jiwa lainnya yang dipasung di sejumlah lokasi lain di Kota Medan, seperti Medan Petisah, Medan Perjuangan, dan Medan Deli. Mereka juga akan membantu pengobatan kepada 1.021 orang yang terdata mengalami gangguan jiwa berat di Kota Medan agat mereka tidak ikut dipasung keluarganya.

"Pasung pada penanganan sakit jiwa hal yang salah, seharusnya sama dengan penyakit yang lain, diobati dengan obat teratur. Berdasarkan data kita pada akhir 2017, ada 1.021 orang yang mengalami gangguan jiwa berat. Itu pun belum semua karena masih banyak keluarga yang malu ada keluarganya kayak gitu," jelas Pocut Fatimah.

Dinas Kesehatan juga akan mengusulkan pendirian rumah singgah bagi para penderita gangguan jiwa. Dengan begitu, mereka diharapkan dapat terus diberi obat sampai sembuh dan dapat beraktivitas di tengah masyarakat.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Baru 38 Persen Puskesmas Dapat Tangani Masalah Kejiwaan, Ternyata Ini Penyebabnya
Terungkap Baru 38 Persen Puskesmas Dapat Tangani Masalah Kejiwaan, Ternyata Ini Penyebabnya

Kemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Konsumsi Obat Secara Rutin bagi ODGJ, Cegah Kambuh hingga Perbaiki Gejala
Pentingnya Konsumsi Obat Secara Rutin bagi ODGJ, Cegah Kambuh hingga Perbaiki Gejala

Bagi ODGJ, konsumsi obat secara rutin merupakan hal penting untuk cegah kambuhnya kondisi.

Baca Selengkapnya
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres

Terdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

Baca Selengkapnya
PP Kesehatan Baru: ODGJ Dilarang Dipasung dan Ditelantarkan
PP Kesehatan Baru: ODGJ Dilarang Dipasung dan Ditelantarkan

Pemerintah melarang warga negara untuk memasung, menelantarkan dan melakukan kekerasan terhadap orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

Baca Selengkapnya
Pakai Speedboat, Mensos Risma Jemput ODGJ yang Dipasung di Barito Kuala untuk Berobat ke RSJ
Pakai Speedboat, Mensos Risma Jemput ODGJ yang Dipasung di Barito Kuala untuk Berobat ke RSJ

Mensos Risma menjemput Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Barito Kuala

Baca Selengkapnya
Begini Serunya Jika para ODGJ Jadi Bintang Tamu Dangdutan Acara Hajatan, Suaranya Keren Banget Tak Kalah Sama Biduan
Begini Serunya Jika para ODGJ Jadi Bintang Tamu Dangdutan Acara Hajatan, Suaranya Keren Banget Tak Kalah Sama Biduan

Momen viral ODGJ jadi bintang tamu hajatan sampai nyanyi bareng biduan.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Jaring Ribuan PPKS Periode Januari-April 2024
Pemprov DKI Jaring Ribuan PPKS Periode Januari-April 2024

PPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Satu dari Delapan Orang di Dunia Mengalami Masalah Kesehatan Jiwa
Satu dari Delapan Orang di Dunia Mengalami Masalah Kesehatan Jiwa

Adiksi terhadap pornografi serta judi online juga patut diperhatikan.

Baca Selengkapnya
Cerita Aipda Purnomo Rawat Ratusan Pasien ODGJ,  Ternyata 75% Penyebabnya Masalah Cinta
Cerita Aipda Purnomo Rawat Ratusan Pasien ODGJ, Ternyata 75% Penyebabnya Masalah Cinta

Purnomo adalah seorang polisi yang kerap membawa pulang ODGJ untuk dirawat hingga sembuh. Menurutnya, masalah cinta menjadi penyebab paling banyak ODGJ.

Baca Selengkapnya
Skrining, Upaya dari Kemenkes Untuk Penanganan Depresi Calon Dokter Spesialis
Skrining, Upaya dari Kemenkes Untuk Penanganan Depresi Calon Dokter Spesialis

Skrining tersebut dilanjutkan dengan diagnosis mendalam oleh psikiater.

Baca Selengkapnya
Wagub Steven Kandouw: Pemprov Sulut Beri Perhatian Penuh dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa
Wagub Steven Kandouw: Pemprov Sulut Beri Perhatian Penuh dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa

Pemprov Sulut menggelontorkan anggaran hingga 30 persen untuk memberikan akses kesehatan seluas-luasnya kepada publik.

Baca Selengkapnya
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa

Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.

Baca Selengkapnya