Puluhan Rumah di Gunungsitoli Rusak Diterjang Puting Beliung
Merdeka.com - Puluhan rumah dan 1 gereja di Desa Saewe, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, rusak diterjang angin puting beliung, Rabu (10/3) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini
"Kejadiannya dini hari tadi sekitar jam setengah satu," kata Ariyanto Zega, salah seorang warga yang rumahnya turut rusak diterjang angin puting beliung, kepada Antara di Gunungsitoli.
Ariyanto mengatakan, peristiwa itu berlangsung sangat cepat. "Kira-kira hanya 15 menit, di mana sempat hujan, dan saat hujan berhenti, angin puting beliung langsung datang tiba tiba dan merusak rumah saya dan sejumlah rumah tetangga saya," terangnya.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Mengapa gereja itu runtuh? Bangunan tersebut diyakini telah runtuh pada abad ke-16, setelah pasukan Kesultanan Utsmaniyyah atau Ottoman merebut Visegrád.
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Menurut Ariyanto, setelah angin reda mereka masih sangat ketakutan. Dia dan keluarganya berusaha mencari tempat perlindungan di dalam rumah karena khawatir angin kembali datang.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa, namun terdapat puluhan rumah di desanya yang rusak dalam peristiwa ini. "Kerugian saya atas kejadian ini saya perkirakan kurang lebih Rp 200 juta," terang Ariyanto.
Sementara warga Desa Moawo, Zokhi Zebua, mengaku hanya mendengar kejadian angin puting beliung itu. "Saat kejadian kami keluar rumah dan mendengar puting beliung yang merusak rumah warga dan gereja," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaHujan deras disertai angin kencang melanda sebagian Kota Solo, Senin (26/2) sore.
Baca SelengkapnyaGempa Batang Berdampak sampai Pekalongan Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaSelain menghancurkan bangunan, bencana ini juga banyak menumbangkan pohon hingga menggulingkan banyak kendaraan.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBangunan yang rusak adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bungbulang 5. Lokasi sekolah yang rusak berada di Desa Bungbulang.
Baca SelengkapnyaKetika BMKG memberikan warning, masyarakat harus early action, tindakan awal.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSebanyak 61 rumah warga mengalami kerusakan usai gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca Selengkapnya