Puluhan Rumah di Maluku Tengah Rusak akibat Gempa, Warga Masih Mengungsi
Merdeka.com - Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) melaporkan puluhan rumah penduduk dan dua tempat ibadah di enam desa di Kecamatan Tehoru yang terdampak gempa bumi tektonik magnitudo 6,1 pada Rabu (16/6) dini hari pukul 13.43 WIT.
"Data ini didapat setelah Tim Reaksi Cepat BPBD melakukan pendataan di lapangan pascagempa tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Maluku Henri M Far Far di Ambon, Kamis (Kamis (17/6).
Menurut dia, kerusakan rumah-rumah penduduk dan bangunan masjid serta gereja ini ditemukan di Desa Saunulu, Japuti, Tehoru, Haya, Pasalolu, serta Desa Mahu.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
TRC BPBD Maluku Tengah mendata sedikitnya 11 unit rumah warga mengalami keretakan di Desa Saunulu, 15 unit di Desa Japuti, 25 unit di Desa Tehoru, 20 unit di Desa Haya, 6 unit di Desa Pasaloli, serta 19 unit di Desa Mahu.
Sementara itu, prasarana umum yang mengalami kerusakan di antaranya berupa satu masjid, satu gereja, serta talud penahan ombak yang roboh sepanjang 15 meter.
BPBD juga melaporkan gempa bumi tektonik 6,1 dan disertai belasan kali gempa susulan ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau luka-luka. Pihak BMKG juga menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Sebagian Warga Bertahan di Pengungsian
Sementara itu, sebagian warga di sejumlah desa Kecamatan Tehoru masih bertahan di lokasi pengungsian karena rumah mereka mengalami kerusakan.
"Umumnya desa-desa mereka masuk zona merah dan rumah-rumahnya mengalami kerusakan," kata Henri seperti dilansir Antara.
Berdasarkan laporan Satlak BPBD Maluku Tengah, ada empat titik lokasi pengungsian di Desa Haya, enam titik di Desa Tehoru, tiga titik di Dusun Mahu, empat titik di Desa Saunolu, serta empat titik di Desa Japuti.
Sebagian masyarakat yang melakukan evakuasi mandiri telah berangsur-angsur kembali ke rumahnya. Namun, warga yang tiggal di lokasi zona merah dan rumahnya mengalami kerusakan memilih bertahan di pengungsian.
"Saat ini Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal bersama tim didampingi Kepala Satlak BPBD setempat Abdulatif Kely sementara meninjau wilayah tersebut termasuk melihat kondisi warga yang masih bertahan di pengungsian," ujarnya.
Dia menambahkan, langkah-langkah penanganan selanjutnya akan diambil setelah Bupati bersama timnya meninjau lokasi bencana. "Untuk bantuan tenda, tikar, dan selimut sudah disalurkan Satlak BPBD Malteng, tetapi untuk bantuan lainnya berupa makanan akan diketahui selanjutnya setelah Bupati Malteng melakukan peninjauan lapangan," jelas Henri.
Untuk diketahui, gempa bumi tektonik magnitudo 6,1 di Teluk Teluti (Pulau Seram) ini terjadi pada posisi 3.42 LS, 129.57 BT atau tepatnya di pantai pada jarak 69 Km arah tenggara Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah, pada kedalaman 19 Km.
Getaran gempa dirasakan warga pada tiga kawasan di Pulau Seram yakni Tehoru, Masohi, Wahai (Kabupaten Maluku Tengah), Bula (Kabupaten Seram Bagian Timur), Kairatu (Seram Bagian Barat), Pulau Saparua (Maluku Tengah) antara III-IV MMI, sedangkan di Pulau Ambon antara II-III MMI.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaMapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaGempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca Selengkapnya