Puluhan santri di Kalsel diduga kena campak-rubella, Dinkes ambil sampel darah
Merdeka.com - Puluhan santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diduga terserang penyakit campak dan rubella. Tetapi kepastian penyakit tersebut masih harus menunggu hasil uji laboratorium.
"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap 53 santri yang diduga terserang campak atau rubella itu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Ikhwansyah di Martapura. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (12/9).
Ia mengatakan, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengetahui apakah penyakit yang diderita puluhan santri itu hanya campak biasa (morbili) atau rubella yang sangat mudah menular.
-
Kenapa anak yang kekurangan vitamin A berisiko terkena campak? Kekurangan vitamin A, sehingga berisiko timbul gejala campak yang lebih parah.
-
Bagaimana cara mencegah campak dan cacar air? Cacar air dan campak dapat dicegah melalui vaksinasi yang diberikan pada anak-anak. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis antara usia 12-15 bulan dan 4-6 tahun.
-
Siapa yang disembuhkan dari penyakit kulit? Pada 10 Muharram, Allah SWT menyembuhkan penyakit yang diderita Nabi Ayub.
-
Penyakit apa saja yang bisa dicegah? Dengan memahami jenis penyakit yang dapat dicegah melalui penggunaan masker, kita dapat lebih menyadari pentingnya tindakan pencegahan ini dalam menjaga kesehatan diri dan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang bisa tertular campak? Penyakit campak bisa menular sangat cepat kepada orang lain. Bahkan, ketika si penderita penyakit campak belum mengalami gejala ruam di kulitnya.
Disebutkan, pihaknya sudah mengambil 17 sampel darah untuk mengetahui jenis virus dan sampel urine guna memastikan tipe virus sehingga penderita bisa ditangani sesuai penyakitnya.
"Jika hasil laboratorium sudah ada baru bisa dipastikan penyakit yang diderita puluhan santri itu sehingga bisa diambil langkah yang diperlukan untuk menangani mereka agar bisa sembuh," ungkapnya.
Menurut dia, tindakan yang sudah dilakukan terhadap santri penderita penyakit kulit itu yakni pengobatan dan pemberian vitamin A sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi penyakit tersebut.
Selain itu, dinas kesehatan juga sudah memberikan masker kepada santri yang sakit. Sehingga, mereka tidak menularkan penyakitnya yang sangat mudah menular melalui udara dan butiran air liur.
"Tindakan yang diambil untuk mencegah penularan penyakit dari santri yang diduga terserang kepada santri lain yang belum terkena dan mereka juga sempat dikarantina di poliklinik pondok," ucapnya.
Ditekankan, kasus campak maupun rubella yang diduga sudah menyerang santri membuat dinas kesehatan gencar mensosialisasikan pentingnya imunisasi campak dan rubella agar terhindar penyakit itu.
"Sosialisasi akan gencar kami lakukan apalagi rekomendasi dari pihak berkompeten sudah ada dan imunisasi diperbolehkan sehingga diharapkan seluruh pihak terkait mendukungnya," ujar dia.
Dia katakan, seluruh kelompok usia akan diberikan vaksinasi mulai dari usia 9 bulan sampai 15 tahun yang diberikan baik melalui puskesmas maupun sekolah-sekolah dan pondok pesantren secara bergiliran.
"Saat ini capaian pemberian imunisasi di Kabupaten Banjar masih rendah dibandingkan kabupaten lain di Kalsel yakni 16 persen sehingga harus ditingkatkan lagi melalui upaya sosialisasi," kata dia.
Ditambahkan, pihaknya akan terus memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang imunisasi MR sehingga terhindar dari penyakit berat maupun cacat karena tidak diberikan vaksinasi penyakit itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang campak pada anak yang memuat tentang penyebab, gejala, dan cara mengobatinya.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaDinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaMensos Risma menceritakan, ia mengunjungi Sumba Timur karena merespon kisah seorang anak yang sakit dan nenek yang merawatnya meninggal.
Baca Selengkapnya