Puluhan Siswa SD di Solo Kembali Dites Swab PCR
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melakukan tes swab PCR, terhadap puluhan siswa Sekolah Dasar (SD), Selasa (23/11). Kali ini yang menjadi sasaran adalah 30 siswa kelas 4 hingga 6 SD Negeri Kestalan. Kegiatan yang dilakukan secara acak tersebut merupakan surveilans Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap kedua.
Ketua Satgas Covid-19 SD Kestalan yang juga Guru Pendidikan Jasmani, Sri Hartuti mengatakan, jumlah keseluruhan dari siswa SD Negeri Kestalan adalah 292 siswa. Namun hanya 30 siswa yang menjadi sasaran tes swab PCR.
"Sasaran kita tidak hanya siswa, tapi juga para guru. Terutama yang sering bersinggungan langsung dengan siswa di kelas," ujar dia, Selasa (23/11).
-
Kapan tes dilakukan? Melansir dari NewScientist, Jumat (22/11), beberapa tes itu dilakukan di Bumi, sekali sebelum misi dan dua kali setelahnya. Sementara sisanya, dilakukan selama mereka berada di ISS, baik di awal maupun akhir misi.
-
Siapa yang biasanya melakukan PDKT? Dalam konteks hubungan cinta, biasanya PDKT dilakukan oleh pria yang ingin mendapatkan hati wanita yang mereka idamkan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana PKM dilakukan? PKM adalah perwujudan penelitian, pengabdian masyarakat, kewirausahaan, inovasi teknologi, atau karya tulis di kalangan mahasiswa.
-
Bagaimana cara penelitian ini dilakukan? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung. Mereka juga melihat pada saat-saat sadar ketika mereka tampak tidak sadarkan diri.
Menurut Hartuti pihaknya tidak mengetahui jika akan ada tes PCR hari ini. Namun sebelumnya sudah diberitahukan jika suatu saat akan disasar untuk pengambilan sampel tes swab PCR.
"Kita diberi tau secara mendadak. Dua hari lalu sudah diberitahu tetapi tidak tahu kalau ternyata pelaksanaannya hari ini," jelasnya.
Hartuti mengatakan, sekolahnya lebih meningkatkan kewaspadaan dalam berbagai perilaku orangtua. Yakni dengan memperhatikan prokes siswa. Dikarenakan banyak orangtua siswa yang tak menggunakan masker saat menjemput anaknya.
"Sudah kita share ke grup wali kelas untuk memperhatikan prokes anak-anak mereka dan juga orangtua," tutur dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, menambahkan, surveilans tahap kedua sudah dimulai Senin kemarin. Untuk tahap kedua ini, sebanyak 29 sekolah menjadi sasaran.
"Sasaran kita ada 29 sekolah, 16 sekolah SD, 7 SMP, 4 SMK dan sisanya dari MAN," jelasnya.
Kegiatan tersebut, dikatakan Siti, akan dilakukan hingga tanggal 26 November mendatang. Menurutnya, kegiatan surveilans tersebut dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada anak selama PTM terbatas.
"Kalau diketahui lebih cepat kan kita langsung lakukan eksekusi, kita lakukan treatment. Justru dengan surveilans ini, Pak Wali juga sudah sampaikan sekolah ini harus bersyukur, orangtua harus bersyukur mendapat kesempatan," tukasnya.
Siti menyampaikan, karena selama ini kasus Covid-19 selama PTM, tanpa gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Hal tersebut tidak aman karena mereka menjadi carier atau pembawa. Untuk itu prokes harga mati dan masker adalah mutlak.
"Karena banyak OTG, anak-anak ini yang 107 kemaren tanpa gejala semua. Itu mungkin anaknya tidak apa, tapi di rumah ada eyangnya atau mungkin nanti datang ke eyangnya atau bapak ibunya bisa bisa yang sakit," katanya.
Lebih lanjut dikatakan. jika nanti ditemukan ada siswa yang hasilnya positif, akan langsung diambil tindakan. Diantaranya dengan memperluas tracing.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berharap hasil surveilans untuk siswa SD tersebut negatif semuanya.
"Harapannya semua negatif, udah itu saja," ucapnya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan lokasi isolasi terpusat (isoter) untuk anak. Sehingga jika ada yang positif Covid-19 bisa langsung dibawa ke isoter anak.
"Tempat isoter anak udah siap, harapannya enggak ada yang positif. Ya nanti kalau ada yang positif tinggal kirim aja. Orang tuanya mendampingi, rumahnya bagus kok malah lebih bagus dari Loji Gandrung," tutup dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaPada Pilkada serentak 2024, terdapat 10.846 TPS di Provinsi Sumatera Barat dari 19 kabupaten dan kota.
Baca SelengkapnyaKomisioner KPU Sidrap, Akhwan Ali mengatakan saat ini sedang berproses PSU di TPS 04 Kelurahan Arawa, Kecamatan Watang Pulu.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Nurul Ghufron hadir dalam sidak di Kemendikbudristek
Baca SelengkapnyaInspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca SelengkapnyaTes gula darah ini menjadi bagian dari kegiatan skrining untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin dialami para siswa.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaAndika meminta Bawaslu dan Gakkumdu Sumsel segera mengambil langkah cepat.
Baca Selengkapnya