Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, Depok Kekurangan Perawat

Puluhan Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, Depok Kekurangan Perawat Perawatan pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan ada banyak tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19. Kondisi itu terjadi di hampir seluruh rumah sakit di Depok.

"Informasi dari rumah sakit, puskesmas, banyak nakes yang kena (Covid-19). Berapanya saya belum data, saya belum dapat datanya. Informasi dari semua rumah sakit ada tenaga kesehatan yang terkena," katanya, Jumat (25/6).

Dia menambahkan, para perawat yang terpapar Covid-19 kondisinya saat ini sudah membaik. Mereka ada yang dirawat di rumah sakit dan ada juga yang isolasi mandiri di rumah. "Saat ini masih tertangani."

Untuk melayani pasien Covid-19 pihaknya memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) yang ada. Para nakes diatur jam kerjanya. Ke depan pihaknya sedang meminta penambahan SDM ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Sekarang lagi proses minta ke provinsi karena provinsi kan buka rekrutmen lewat Pikobar. Mudah-mudahan bisa dapat. Saat ini dengan sumber daya yang ada diatur shiftnya," tukasnya.

Oleh karena itu dia mengharapkan kerjasama dan peran aktif masyarakat untuk sadar menerapkan protokol kesehatan. Karena saat ini tingkat keterisian tempat tidur sudah sangat tinggi. Bed occupancy rate (BOR) ICU mencapai 101% dan untuk isolasi mencapai 93,24%.

"Mohon juga dari masyarakat memahami keadaan seperti ini. Harusnya kita sama-sama karena permasalahan ini tidak hanya masalah pemerintah tapi masalah kita bersama. Itu yang harus dibangun semua juga memahami ini permasalahan kita karena kitanya juga tidak aware prokes," imbaunya.

Dia meminta kesadaran warga untuk sama-sama menjaga protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran. Jika ada warga yang tidak memakai masker diharapkan saling mengingatkan.

"Mohon untuk masyarakat jadi kita peduli kalau orang ada yang tidak pakai masker kita tegur, tidak perlu menunggu satgas. Kemudian ketika ada orang yang makan-makan bareng juga diingetin," ungkapnya.

Kemudian dia juga meminta agar warga menunda sementara aktivitas makan bersama. Karena hal itu dapat memicu penyebaran dengan sangat cepat. "Yang menjadi potensi penularan adalah makan bareng. Karena makan bareng kan buka masker sambil ngobrol. Lah ini kan yang kita merasa nggak apa-apa karena saudara, atau keluarga ini, kita harus peduli," katanya.

Selain itu juga diingatkan agar tidak saling berbagi makana dalam satu wadah. Karena hal itu juga berpotensi terjadi penularan.

"Jadi untuk hal-hal kecil ini kita sendiri juga harus punya kepedulian. Jangan satgas harus gini gini, kok satgas semua. Kita sebagai anggota masyarakat tuh kaya tidak merasa peduli sih dengan ini. Jadi kalau kita bisa mengatasi masalah sendiri kenapa minta, soalnya kondisinya sudah kayak gini. Beda dengan kalau kondisinya masih aman, okelah satgas. Tapi kan Satgas juga terbatas," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur
Anggota DPR Ungkap Tenaga Kesehatan yang Kerja Hanya 292 Ribu, 1 Juta Lebih Masih Menganggur

ian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak
Pasien DBD di Depok Melonjak 2 Kali Lipat, Mayoritas Anak-Anak

Penderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus

Baca Selengkapnya
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia
Angka DBD di Depok Terus Naik, per Maret 2024 Tembus 723 Kasus & 2 Meninggal Dunia

Pasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.

Baca Selengkapnya
DPR Soal Ratusan Nakes di Manggarai Dipecat & Bidan Gagal jadi PPPK: Harapan Hidup Sejahtera Menguap
DPR Soal Ratusan Nakes di Manggarai Dipecat & Bidan Gagal jadi PPPK: Harapan Hidup Sejahtera Menguap

DPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K

Baca Selengkapnya
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan

Pemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.

Baca Selengkapnya
Pekerja Konstruksi IKN Setiap Hari Ada yang Sakit, Tak Punya Uang untuk Berobat
Pekerja Konstruksi IKN Setiap Hari Ada yang Sakit, Tak Punya Uang untuk Berobat

Kesehatan pekerja konstruksi dalam naungan PT Adhi Karya yang bekerja di IKN itu menjadi perhatian perusahaan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter
Menkes Ungkap Ratusan Puskesmas Tak Miliki Dokter

6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.

Baca Selengkapnya
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia
Tiga Anak Pasien DBD di Situbondo Meninggal Dunia

Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya