Puluhan warga di Bogor diduga keracunan makan tutut usai buka puasa
Merdeka.com - Puluhan warga dari tiga RT di Kampung Sawah, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi tutut (olahan dari keong sawah) yang disantapnya saat berbuka puasa. Data yang diperoleh, sebanyak 61 warga langsung dibawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat setelah mengalami gejala keracunan, Jumat (25/5) malam.
Petugas Sosial Masyarakat, Ida Farida (47), menyebut, mayoritas warga yang keracunan itu mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah. Bahkan sebagian warga ada yang mengalami demam tinggi.
Ida menuturkan, seluruh korban keracunan itu berasal dari RT 01, RT 02, dan RT 05. Mereka, sambungnya, masih dalam satu lingkup RW 07.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Apa yang menyebabkan keracunan makanan dari beras mentah? Kontaminasi bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Staphylococcus aureus dapat menyebabkan keracunan makanan. Penyimpanan yang tidak tepat juga berkontribusi. Kandungan air beras yang tinggi dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
"Dugaannya itu keracunan tutut. Makanan itu mereka beli dari beberapa penjual di kampung ini, tapi informasinya tutut itu diolah dari satu orang," kata Ida, saat ditemui di Puskesmas Tanah Baru, Sabtu (26/5).
Kasubag Humas Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Yuni Astuti mengatakan, warga yang mengalami keracunan seluruhnya sudah dibawa ke puskesmas setempat. Di antaranya, kata Yuni, ada yang dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.
Lanjut Yuni, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa sample tutut yang telah dikonsumsi warga. Termasuk, mengamankan satu orang warga yang memasak dan menitipkan tutut tersebut kepada sejumlah pedagang di sana untuk dijual.
"Polisi masih melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan penanganan medis serta pemantuan dan pendataan warga yang keracunan baik yang dirawat di puskesmas, dirujuk ke rumah sakit, maupun yang rawat jalan," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca Selengkapnya