Puluhan warga dua kampung di Sukabumi terserang DBD & cikungunya
Merdeka.com - Puluhan warga di dua kampung di Kelurahan Babakan, Kota Sukabumi, Jawa Barat terserang penyakit demam berdarah dengue atau DBD dan chikungunya pada musim pancaroba ini.
"Untuk jumlah total kami belum mendata, tetapi penyakit ini sudah menyebar ke warga dan RT lainnya di RW 01 di Desa Babakanloa dan Babakanpendeuy. Bahkan suami dan kedua anak saya juga positif DBD, selain itu tetanggapun mengalami gejala yang sama seperti terserang penyakit DBD dan chikungunya," kata warga setempat, Een Suhendri seperti dikutip dari Antara, Senin (27/10).
Informasi yang dihimpun dari Ketua RT 04/RW 01, Kelurahan Babakan, Een Suhendri mengatakan untuk di wilayahnya saja terdapat belasan warga terserang DBD dan chikungunya belum lagi di Kampung Babakan Babakanpendeuy, mungkin jumlahnya bisa mencapai puluhan.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
-
Kenapa Demam Berdarah bisa terjadi lagi? Menurut dokter spesialis anak konsultan, Mulya Rahma Karyanti, seseorang yang baru sembuh dari DBD masih memiliki kemungkinan untuk terkena kembali dalam rentang waktu tiga hingga enam bulan setelah sembuh.
-
Apa gejala demam berdarah yang harus diwaspadai? Beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh orangtua saat anak mengalami perburukan DBD antara lain tidak adanya perbaikan kondisi setelah suhu tubuh menurun, anak terus menolak makan dan minum, nyeri perut hebat, lemah, lesu, dan keinginan anak untuk terus tidur. Selain itu, perubahan perilaku seperti marah-marah, pucat, tangan dan kaki yang dingin, perdarahan, serta tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam juga perlu diperhatikan.
-
Bagaimana mencegah demam berdarah? Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah demam berdarah pada anak ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
-
Bagaimana cara mencegah penularan demam berdarah? 3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
-
Mengapa demam berdarah berbahaya? 'Kalau darah merembes keluar, membuat darah jadi kental, sehingga kalau tak ditangani dengan baik itu bisa menimbulkan syok, di mana tekanan darahnya drop dan nadinya cepat, sehingga dianjurkan minum yang banyak itu supaya mengganti cairan yang keluar tersebut,' kata Leonard dilansir dari Antara.
Menurut Een, hingga saat ini warga yang berobat baik berobat ke rumah sakit, puskesmas maupun dirawat seadanya di rumah sudah cukup banyak, maka dari itu pihaknya meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi untuk segera melakukan pengasapan atau Fogging khawatir kedua penyakit ini terus menyebar.
Lebih lanjut, tidak hanya orang dewasa yang terjangkit penyakit ini, anak kecil pun sudah ada yang terjangkit tetapi belum diketahui apakah positif atau tidak karena warga kebanyakan memilih berobat di rumah. Khawatir jika tidak ditanggulangi ada warga yang positif DBD tidak bisa tertolong.
"Kami sudah mencoba melaporkan ke mantri desa saat warga berobat, diharapkan dinkes bisa segera menanggulangi sebelum penyakit ini menyebar ke daerah lain," tambahnya.
Sementara, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Sukabumi, Irma Agristina mengatakan pihaknya belum menerima laporan, tetapi jika benar puluhan warga terjangkit DBD atau chikungunya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini akan segera ditindak lanjuti seperti melakukan pengasapan atau fogging.
"Kami akan melakukan pendataan dan pemeriksaan langsung ke lokasi untuk memeriksa apakah ada sarang nyamuk di lokasi warga, karena pada musim pancaroba ini kedua penyakit tersebut biasa mulai menyerang warga. Maka dari itu, warga kami imbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melaksanakan program hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaData Kemenkes per 14 April 2024 menunjukkan ada 62.001 pasien DBD dengan jumlah kematian 475 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca Selengkapnya