Puluhan warga jadi korban investasi emas fiktif oleh wanita muda
Merdeka.com - Puluhan korban dugaan penipuan bermodus investasi emas abal-abal alias fiktif melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah. Mereka melaporkan Veronica Edwina alias Veve (23), warga Jalan Dargo, Semarang Timur, Kota Semarang.
Dalam praktiknya, wanita muda dan cantik itu mengaku sebagai pengusaha dan broker dari perusahaan trading ternama. Total kerugian yang dialami puluhan korban tersebut mencapai hampir Rp 5 miliar.
"Itu baru dari kami belum dari korban lain yang belum melapor. Di Semarang ada sekitar 150 orang yang menjadi korban itu belum termasuk member yang di luar kota dan luar jawa," ungkap Yonaz (25), salah seorang korban yang datang melapor di SPKT Mapolrestabes Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (4/4).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Siapa wanita terkaya di Indonesia? Arini Subianto dikenal sebagai salah satu wanita dengan kekayaan terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana wanita berinvestasi dengan lebih baik? Pendekatan investasi yang dilakukan wanita lebih mengarah pada bentuk investasi yang disengaja, metodis, dan kurang implusif untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang yang lebih besar.
-
Apa yang ditawarkan oleh investasi ilegal berkedok koperasi? Melansir dari @sikapiuangmu, modus yang sering ditawarkan oleh investasi ilegal berkedok koperasi adalah mereka akan menawarkan keuntungan tinggi dalam waktu yang singkat tanpa risiko.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
Yonaz dan para korban lainnya mengaku, tidak mengira apa yang mereka lakukan akan berakhir seperti ini. Sebab, terlapor yang sudah dikenalnya tiga tahun terakhir ini dikenalnya cukup baik. Apalagi saat membicarakan masalah investasi itu begitu menyakinkan mereka.
Sampai akhirnya Yonaz memutuskan untuk ikut memasukkan modal untuk investasi yang dikelola Veronika pada pertengahan tahun 2015 lalu.
"Kalau investasi itu sudah dijalankan Veve (terlapor) sekitar 1,5 tahun terakhir ini. Namun, saya baru mulai mengikutinya pada pertengahan tahun lalu," ujarnya.
Yonaz mengaku tertarik karena terlapor menjanjikan keuntungan 15 persen hingga 40 persen dari modal yang diinvestasikan. Tak hanya itu Veve itu juga berjanji akan mengembalikan uang modal dalam kurun waktu satu tahun.
Pada bulan pertama, Yonaz mengakui jika uang keuntungan keluar sesuai dengan yang dijanjikan. Begitu juga pada bulan kedua hingga ke lima. Untuk memancing ketertarikan para korban, Veve malah menaikkan persentase setiap bulannya.
"Itu yang membuat saya semakin tertarik, uang keuntungan yang keluar tidak saya ambil tapi ditambahkan untuk modal, terkadang saya juga menambah dengan uang hasil kerja. Total uang saya yang telah masuk Rp 150 juta," ungkapnya.
Ari (24), korban lain yang tertipu hampir Rp 100 juta lebih itu mengatakan, praktik investasi bodong tersebut terbongkar setelah dia dan para korban lain tidak menerima uang keuntungan investasi.
"Terhitung pada 24 Maret lalu, mulai macet, uang keuntungan tidak masuk ke rekening kami masing-masing," ujarnya.
Mendapati itu, Ari menyatakan langsung menelepon terlapor untuk menanyakan terkait hal itu, namun handphone terlapor sudah tidak bisa dihubungi.
"Kami coba datangi tempat usahanya di rumah kontrakannya di Dargo ternyata dia sudah pindah dan meninggalkan kontrakan tersebut," jelasnya.
Kabar terakhir, dia kabur bersama adik, saudara dan teman lelakinya. Adapun, tindak penipuan yang dilakukan terlapor semakin terbongkar sebab, setelah diselidiki lebih lanjut terlapor tidak punya usaha dan juga sejumlah rumah mewah seperti yang diceritakan pada para korbannya.
"Tahu itu saya langsung lemes, lha nanti uang kami mau diganti siapa," ungkapnya.
Ari membeberkan, untuk menggaet korban terlapor tidak hanya mengandalkan pertemanan tapi juga menjaring lewat media sosial seperti facebook, twitter dan sebagainya.
"Dia juga kerap mengirim broadcast di BlackBerry Messenger (BBM), dengan janji-janji yang menggiurkan," bebernya.
Dalam laporan tersebut Jonathan (28), pria asal Tanggerang sengaja datang ke Kota Semarang untuk melaporkan terkait dugaan penipuan tersebut. Dalam aksi yang dilakukan Veve, pria tersebut tertipu Rp 1 miliar. Sayangnya uang tersebut bukan semuanya miliknya, namun milik rekan-rekannya yang dipinjam untuk diikutkan investasi.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Sugiarto saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, terkait dugaan penipuan tersebut masih sebatas aduan pihaknya juga belum mengetahui secara detail duduk permasalahannya.
"Itu masih aduan, nanti akan kami pelajari dulu. Setiap aduan atau laporan masyarakat pastinya akan kami tangani," pungkas AKBP Sugiarto pendek.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dijanjikan akan diberikan keuntungan setiap bulannya sebesar 10 persen
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan program Bank BUMN fiktif kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita ditangkap Polres Ende karena terlibat penipuan arisan online.
Baca SelengkapnyaNamun bisnis mandek pada bulan 9 sampai 12. Ternyata keuntungan yang dijanjikan tidak dibayarkan.
Baca SelengkapnyaPolres Sambas menangkap seorang perempuan berinisial MS yang diduga melakukan penipuan dengan modus menjual lelang arisan.
Baca SelengkapnyaAde Ary melanjutkan, korban diarahkan mengunduh salah satu aplikasi tranding.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita inisial FD tidak kapok melakuan tindak pidana penipuan. Padahal pelaku sudah pernah mendekam di balik jeruji dengan kasus serupa.
Baca SelengkapnyaBunga Zainal mendatangi gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, setelah melaporkan dugan penipuan investasi fiktif senilai Rp6,2 miliar yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaKasus penipuan dan penggelapan berawal dari adanya kerjasama bisnis berlian antara korban seorang perempuan inisial IM.
Baca Selengkapnya