Puluhan Warga Karanganyar Diduga Keracunan Takjil yang Disantap saat Buka Bersama
Merdeka.com - Seorang warga meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami gejala mual, pusing, dan muntah karena diduga keracunan takjil di Dusun Puntuk Ringin RW 8 Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Aparat terkait masih menyelidiki kejadian ini.
"Saya sahur tadi mendapatkan informasi bahwa ada 1 orang yang meninggal. Ini baru diautopsi di RSUD Dr Moewardi, apakah karena sudah sepuh (lanjut usia) usianya 71 tahun atau karena lainnya. Kami belum tahu hasil autopsinya," ujar Sri Suwarni, Plt Camat Karangpandan saat dihubungi, Senin (10/5).
Terkait kronologi peristiwa itu, Suwarni menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, pada Sabtu (8/5) sore ada pembagian takjil sekaligus buka bersama di masjid desa.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
"Katanya buka bersama, bareng-bareng. Nasi bungkus, dengan lauk oseng-oseng kacang, kemudian tempe bacem dan telur, terus ada es buahnya," katanya.
Kegiatan itu diikuti warga RT 02 dan 03 RW VIII, Dusun Puntuk Ringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan. Keesokan harinya warga merasakan gejala mual dan pusing.
"Paginya masih aktivitas biasa. Terus jam setengah sembilan katanya ada yang pusing-pusing dan mual, terus panik. Terus sampai sore, mau periksa tidak berani," katanya.
Setelah Minggu malam semakin banyak warga yang merasakan keluhan yang sama. Bahkan ada salah seorang warga yang pingsan.
Kondisi itu membuat takmir masjid panik. Mereka akhirnya minta bantuan kepada relawan untuk mendatangkan mobil ambulans.
Ada belasan mobil ambulans yang didatangkan untuk mengangkut warga yang sakit ke puskesmas dan rumah sakit.
"Setelah ada yang muntah dan pingsan, ada yang dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit. Jadi reaksinya itu alon-alon (pelan-pelan)," katanya.
"Saya juga nggak habis pikir, kok orang desa makan nasi oseng-oseng, tempe bacem kok keracunan," keluhnya.
Seusai mendapatkan laporan, Suwarni segera berkoordinasi dengan kepala desa dan mendatangi lokasi. Dia mendapat laporan sekitar 50 warga mengalami gejala keracunan.
Dari jumlah itu, sekitar 15 orang dirawat di puskesmas tapi sebagian sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Sementara itu, 16 orang dirawat di RSUD Karanganyar. Seorang pasien yang berusia lanjut dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Desa Gerdu Very Kurnyanto membenarkan jika salah satu warga yang dirawat meninggal dunia. "Ada satu yang meninggal dunia tadi, namanya Bu Darmi. Jenazahnya masih ada di RSUD Karanganyar," ujar Very.
Dia menyebut, berdasarkan pendataan ada 29 warga di RT 2 yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas karena mengalami gejala mual, muntah dan diare. Sedangkan data sementara warga RT 3 ada sekitar 30 orang.
Mereka dibawa ke puskesmas maupun rumah sakit dengan mobil ambulans selepas salat tarawih Minggu (9/5) malam. Warga yang dilarikan ke RSUD Karanganyar dan Puskesmas Karangpandan sebagian besar masih di bawah umur.
"Makanan takjil yang disediakan, itu nasi bungkus lauknya oseng kacang panjang dan es buah. Mereka mulai mengeluh mual pada hari Minggu," katanya.
Menurut Very, sudah menjadi kebiasaan warga setempat setiap magrib berbuka di masjid. Pada hari Sabtu (8/5) lalu, kebetulan giliran warga RT 2 dan RT 3 yang menyediakan makanan takjil.
"Biasanya warga memasak sendiri untuk takjil. Sebenarnya itu untuk anak-anak TPA, tapi sebagian ada yang dibawa pulang, dimakan di rumah," katanya.
Very menyampaikan, seusai mendapatkan laporan bahwa ada warga yang mengeluh mual, dia bersama bidan desa langsung ke rumah warga untuk mengecek kondisi mereka.
"Kami juga mendirikan posko khusus guna memantau kondisi kesehatan warga yang masih dirawat di puskesmas dan rumah sakit," katanya.
Kepala Puskesmas Karangpandan Wahyu Purwadi Rahmat mengemukakan, kebanyakan warga mengeluh pusing, panas, mual, muntah dan diare.
"Sampel bahan makanan atau takjil sudah dibawa ke puskesmas dan kita kirim ke Dinas Kesehatan Karanganyar untuk dilakukan uji laboratorium," pungkas dia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca Selengkapnya