Puncak mudik di Tol JORR, setengah juta kendaraan bakal keluar dari Jakarta

Merdeka.com - Operator Jalan Tol Outer Ring Road (JORR), PT. Jalantol Lingkarluar Jakarta (PT JLJ) memprediksi puncak arus mudik di ruas jalan tol tersebut terjadi pada H-7 lebaran atau pada Jumat (8/6). Lalu lintas kendaraan pada puncaknya itu diperkirakan mencapai setengah juta kendaraan atau sekitar 500.776.

Direktur Utama PT. JLJ, Ricky Distawardhana mengatakan, jumlah kendaraan pada puncak arus mudik itu meningkat 12,24 persen dibanding lalu lintas normal di waktu yang sama. Adapun jika dibandingkan pada puncak mudik tahun lalu, meningkat sebesar 1,12 persen.

"Kami telah membentuk tim khusus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi," kata Ricky di Plasa JLJ, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (5/6).

Ia mengatakan, Tol JORR merupakan bagian dari sistem jaringan jalan tol yang terhubung dengan banyak tol lain seperti Tol Jakarta-Cikampek, Jagorawi, BSD, Jakarta-Tangerang, Tol Bandara, dan jalan tol akses Tanjung Priyok. Karena itu, lalu lintas kendaraan di tol JORR sangat padat.

Ricky mengatakan, musim mudik mayoritas kendaraan menuju ke arah timur masuk ke ruas tol Jakarta-Cikampek. Karena itu, pihaknya mewaspadai kemacetan parah di Simpang Susun Cikunir wilayah Kota Bekasi.

Di sana, kata dia, ada pertemuan tiga ruas jalan tol. Diantarnya dari Cawang, Jatiasih, dan Cakung-Tanjung Priyok. Belum lagi di lokasi itu, ada tiga titik pembangunan proyek strategis nasional (PSN) diantaranya tol Jakarta-Cikampek Elevated, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT.

"Strategi untuk mengurai kepadatan dengan cara melakukan rekayasa lalu lintas," ujarnya.

Misalnya, jika di jalur Jatiasih mengalami kepadatan, maka akan dialihkan menuju GT Kalimalang 5, lalu masuk lagi ke GT Kalimalang 2 kemudian masuk ke Tol Jakarta-Cikampek bergabung dengan kendaraan dari Tanjung Priyok tanpa harus membayar lagi.

"Jalur dari Tanjung Priyok akan disodet, sehingga bisa langsung bergabung dengan jalur utama. Tapi, ini tergantung kepadatan lalu lintas dari Cawang," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya memaksimalkan layanan informasi perihal kepadatan tol kepada pengguna jalan di titik masuk ke jalan tol. Dengan memberikan informasi awal, maka pengguna jalan mempunyai pilihan lain jika terjadi kepadatan.