Pungli di Pelabuhan Bakauheni, Penumpang Tak Rapid Test Covid-19 Bayar Rp100 Ribu
Merdeka.com - Sebuah video viral di media sosial adanya aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh dua orang. Dalam video tersebut, kedua pria yang belum diketahui identitasnya itu meminta uang kepada sejumlah penumpang yang berada di dalam bus.
"PPKM Darurat jadi ajang pungli. Video dokumentasi penumpang bus yang akan menyeberang di Pelabuhan Bakauheni menuju Merak," tulis caption dalam video tersebut, Kamis (15/7).
"Dari video terekam peristiwa pungli, penumpang diminta membayar Rp 100.000, meski tanpa tes Covid-19 agar bisa menyebrang," tulis kembali caption dalam video itu.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
Dalam video yang berdurasi 27 detik tersebut, adanya percakapan antara penumpang atau perekam kejadian itu dengan terduga pelaku pungli.
"Yang enggak ada antigen bayar berapa? Rp100 ribu. Dimintain sama siapa?," tanya perekam tersebut.
"Enggak usah rapid, langsung," kata pria yang diduga lakukan pungli.
"Jadi enggak usah rapid, bayar saja," kata perekam itu.
Peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin. Dia menyebut, kejadian itu terjadi pada Minggu (11/7) lalu di Pelabuhan Bakauheni.
"Video itu dibuat di hari Minggu. Benar (di Pelabuhan Bakauheni) kata Edwin saat dihubungi, Kamis (15/7).
Menurutnya, terduga pelaku pungli tersebut tidak dilakukan oleh dua orang yang nampak dalam video tersebut. "Lebih (dari dua orang terduga pelaku)," sebutnya.
Kini, pihaknya sudah melakukan penegakan hukum terhadap para terduga pelaku yang sudah diamankan tersebut.
"Sudah dilakukan upaya Gakkum, besok dirilis," tutupnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum bisa dijelaskan secara rinci sejak kapan pungli dilakukan. Saat ini, kasus pungli ini mash terus didalami.
Baca SelengkapnyaLima petugas ini memungut Rp100-250 ribu pada tiap turis yang lewat pelayanan fast track.
Baca SelengkapnyaKejati Bali masih mengembangkan kasus pungli terhadap turis asing yang ingin menggunakan fasilitas fast track di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca Selengkapnya"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaKeduanya coba memeras calon penumpang yang akan menyeberang ke Lampung menggunakan bus. Kemudian dianiaya sejumlah calo atau preman.
Baca SelengkapnyaSebuah rekaman video memperlihatkan sopir bus menjadi korban pungutan liar (pungli) di kawasan Thamrin City.
Baca SelengkapnyaAda ancaman teruntuk para tahanan yang menolak membayar pungli.
Baca SelengkapnyaDikatakan sopir truk dalam video tersebut, aksi pungli di Babelan bukanlah hal baru. Bahkan pelaku pungli kerap kali memaksa agar diberi uang.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil mengamankan dua truk, dengan jumlah 14 ton bawang bombai.
Baca SelengkapnyaPraktik pungutan liar kembali marak di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca Selengkapnya