Punya pasukan terbaik, Indonesia tak butuh AS buru teroris Santoso
Merdeka.com - Pemerintah menanggapi dingin pernyataan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengenai kelompok bersenjata pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, yang masuk dalam daftar Specially Designated Global Terrorists (SDGT). Bahkan imbauan pemerintah AS terhadap warganya untuk berhubungan dengan orang-orang dalam daftar itu, serta memberikan mandat bagi aparat untuk melakukan tindakan hukum dirasa aneh oleh Indonesia.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan tak menggubris pernyataan AS perihal kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Luhut menegaskan, TNI dan Polri bisa memburu Santoso tanpa bantuan negara lain.
"Ngapain Amerika masuk? Kita bisa sendiri kok. Sekarang kita lagi cari, bagus," kata Luhut.
-
Siapa yang memimpin Kopassus? Saksikan Video ini: Komandan Jenderal Baru Korps baret Merah
-
Siapa komandan batalyon 32 Grup 3 Kopassus? Dengan karier dan prestasinya yang mentereng, Paulus sempat ditugaskan sebagai Komandan Batalyon 32 Grup 3 Kopassus.
-
Siapa Komandan Kopassus ke-13? Agum menjadi Komandan Kopassus ke-13 menggantikan Brigjen Tarub. Dia dilantik oleh Kasad Jenderal Wismoyo Arismunandar tanggal 6 Juli 1993.
-
Siapa yang dipromosikan menjadi Komandan Kopassus? Dampingi Sang Suami di Upacara Kenaikan Pangkat Ternyata, Juliana Moechtar ikut mendampingi suaminya dalam upacara kenaikan pangkat menjadi Komandan Kopassus.
-
Kapan Kopassus dibentuk? Satuan ini didirikan pada tanggal 16 April 1952 dan memiliki peran utama dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, serta melaksanakan operasi-operasi khusus baik dalam maupun luar negeri.
-
Siapa yang memimpin Kopassus di Timor Timur? Kisah ini Disampaikan Jenderal (Purn) Agum Gumelar Saat itu Agum masih berpangkat perwira menengah dan bertugas di Timor Timur tahun 1982. Dia memimpin Komando Pasukan Sandi Yudha (kini Kopassus).
Luhut mengakui melumpuhkan kelompok Santoso tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Apalagi peperangan dengan Kelompok Santoso dilakukan secara gerilya. Bahkan, Luhut meyakini, tentara Amerika pun tidak serta merta bisa melumpuhkan gerilyawan dalam waktu singkat.
"Perang gerilya tuh enggak kayak matematika. Seluruh dunia operasi antigerilya itu enam bulan selesai? Enggak ada. Amerika secanggih apa, siapa juga enggak bisa cepet selesai. Israel canggih enggak selesai juga. Inggris tuh lihat enggak selesai juga," kata Luhut.
Pernyataan Menko Luhut bukan sembarangan. Sebab, Indonesia sendiri tercatat memiliki pasukan elite terbaik yang diakui dunia.
Discovery Channel Military pernah mencatat, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dari TNI Angkatan Darat, merupakan salah satu pasukan khusus terbaik di dunia (Top Elite Special Forces In The World).
Kopassus menempati urutan ketiga pasukan elite terbaik dunia. Dua tingkat di bawah pasukan komando Special Air Services (SAS) dari Inggris, serta (HaMossad leModi’in uleTafkidim Meyuchadim) Mossad dari Israel.
Kopassus masuk dalam pasukan khusus terbaik di dunia karena dianggap memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror. Bahkan, kemampuan satu orang Kopassus disebut-sebut setara dengan 8 orang TNI.
Oleh karena itulah, Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa mengatakan, perburuan terhadap kelompok Santoso seharusnya melalui operasi gabungan dengan melibatkan pasukan khusus TNI, bukan hanya mengandalkan Densus 88 semata. Menurut dia, hal itu seharusnya dilakukan sejak awal oleh Pemerintah.
"Kenapa Kopassus enggak dilibatkan dari dulu, kesannya kan seperti dipelihara," kata Desmond, kemarin.
Santoso alias Abu Wardah diyakini bersembunyi di hutan Sulawesi. Dia merupakan pemimpin dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kelompok MIT juga masuk dalam daftar Teroris Global versi AS.
Ahli terorisme mengatakan, MIT adalah kelompok teror turunan dari Jamaah Islamiyah (JI), cabang Al Qaidah di Asia Tenggara yang menjadi dalang Teror Bom Bali pada 2002 dan 2005. Santoso menyatakan berbaiat kepada ISIS dalam sebuah rekaman suara yang dirilis MIT pada Juli 2014.
MIT diduga beranggota 30 orang, termasuk tiga perempuan yang dilaporkan bergabung pada 2012 setelah suami mereka terbunuh di Poso akibat konflik sektarian. Untuk memburu kelompok ini, TNI dan Polri membentuk Satgas operasi Tinombala. Namun hingga kini keberadaan Santoso masih misteri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaApakah TNI masih menjadi yang terkuat di Asia Tenggara?
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca Selengkapnyaerbagai macam misi dijalankan Kopassus, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaIndonesia saat ini menjadi salah satu negara yang memiliki kekuatan militer besar di wilayah Asia Pasifik.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaDikutip dari Global Fire Power, kekuatan TNI menduduki peringkat ke-13 di dunia dengan nilai Power Indeks mencapai 0,2221.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, beli alutsista hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terjunkan pasukan elite TNI guna mengawal pagelaran KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 nanti di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTNI dan Polri menerjunkan 13.158 personel untuk pengamanan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN
Baca Selengkapnya