Punya Riwayat Sakit Liver, Anggota KPPS di Garut Kelelahan Hingga Meninggal
Merdeka.com - Seorang anggota KPPS yang bertugas di wilayah Kecamatan Samarang, Hilal Ramdani (28), Kamis (26/4) malam meninggal dunia. Sebelumnya ia sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Slamet Garut usai menyelesaikan tugas penghitungan suara di TPSnya.
"Meninggal dunia sekitar pukul 23.30 WIB di ruang ICU RSUD dr Slamet Garut. Yang bersangkutan saat ini sudah dikebumikan, Jumat (26/4) bada subuh di tempat pemakaman umum Kampung Babakan Kiara, Desa Cintarasa, Kecamatan samarang, Kabupaten Garut," kata Kapolsek Samarang, Kompol Supian BJ, Jumat (26/4).
Supian menyebut bahwa Hilal menjadi anggota KPPS di TPS 11 Desa Cintarasa. Usai melakukan penghitungan di TPS-nya, diduga Hilal kelelahan dan jatuh pingsan.
-
Apa yang terjadi pada ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Kenapa petugas pemilu di Klaten meninggal? Camat Gantiwarno Retno Setyaningsih mengatakan, beberapa hari sebelumnya ia sempat mengeluh sakit. Walau begitu pada hari pemungutan suara, Dewi berada dalam kondisi fit. 'Tapi kan KPPS banyak kerjaannya. Mungkin capek. Beliau punya Riwayat penyakit gula,' kata Retno dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/2).
-
Siapa petugas pemilu yang meninggal di Klaten? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
-
Siapa anggota KPPS? Jumlah anggota KPPS terdiri dari empat orang, yang terdiri dari satu orang ketua dan tiga anggota.
-
Bagaimana petugas pemilu di Sleman meninggal? Di Kabupaten Sleman, seorang petugas satuan perlindungan masyarakat (linmas) dilaporkan meninggal dunia sehari setelah mengamankan pemungutan suara Pemilu 2024. Petugas linmas itu bernama Sukidi, bertugas di TPS 1 Bulus Kidul, Candibinangun, Pakem, Sleman.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
"Hilal saat itu langsung dibawa ke rumah dan sempat diperiksa mantri juga diinfus di rumahnya dan diberi obat denfan diagnosa kolaps. Setelah dua hari mendapatkan perawatan ternyata kondisinya tidak membaik sehingga pada Jumat (19/4) dibawa ke RSUD dr Slamet untuk perawatan lebih lanjut," jelasnya.
Selain itu juga, kata Kapolsek, saat anggotanya menjenguk diketahui bahwa Hilal memiliki riwayat penyakit usus buntu dan liver. Setelah sejak Jumat dirawat, pada Senin (22/4) sempat hendak mendapatkan tindakan operasi usus buntu namun tidak jadi dilakukan.
©2019 Merdeka.com/istimewaBatalnya operasi tersebut karena terus menerus terjadi pendarahan dan informasinya terjadi pecah liver dan kondisinya pun kritis.
"Hilal lalu dibawa ke ruang ICU, dan di sana mendapatkan tranfusi darah sebanyak 5 labu. Namun Allah berkehendak lain, pada malamnya Hilal meninggal dunia," ucapnya.
Ketua KPU Garut Junaidin Basri, menyebut bahwa hingga hari ini jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia di Kabupaten Garut mencapai enam orang.
Keenam orang tersebut meninggal sebelum dan setelah hari H pencoblosan akibat kelelahan mengawal proses pemilu.
"Keenam orang yang meninggal tersebut terdiri dari dua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dua orang Linmas dan dua orang pengawas pemilu tingkat desa. Tadi malam sahabat dan rekan kerja kami meninggal dunia, atas nama Hilal Ramdani," sebutnya.
Menurut Junaidin, sebelum Hilal, salah seorang anggota KPPS di Garut bernama Mahmudin (57) juga meninggal dunia diduga akibat kelelahan mengawal jalannya pemilu. Mahmudin meninggal tanggal 16 April, sehari sebelum hari H pencoblosan yang jabatannya anggota KPPS di TPS 5 Desa Mekarhurip, Kecamatan Sukawening.
Sementara itu, dua orang anggota pasukan pengamanan TPS dari Linmas juga diketahui meninggal. Mereka adalah Aja (82) anggota PAM TPS di Kampung Pasir Ekek, Ciburial, Kecamatan Leles yang meninggal pada 18 April 2019 dan Rosidin Rodiman (57), Linmas pengawal TPS di Kampung Cikadu, Desa Campaka, Malangbong yang meninggal tanggal 19 April 2019 lalu.
Data KPU, hingga Kamis (25/4), korban meninggal dunia mencapai 225 jiwa. "Data per 25 April pukul 18.00 WIB yang wafat 225, sakit 1.470. Total 1.695," ujar Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz saat dikonfirmasi Kamis (25/4) malam.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten meninggal dunia setelah pingsan saat penghitungan suara di TPS, Rabu (14/2) malam.
Baca SelengkapnyaSeorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaKeduanya meninggal usai melakukan serangkaian proses persiapan pencoblosan.
Baca SelengkapnyaDua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.
Baca Selengkapnya137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaSalah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaMeski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS itu sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dengan keluhan anggota tubuhnya lemas.
Baca SelengkapnyaTiga petugas Pemilu di NTT dilaporkan meninggal dunia setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca Selengkapnya