Pura Langgar di Bali jadi tempat ibadah umat Islam dan Hindu
Merdeka.com - Dari sederetan Pura yang berada di Bali, bisa dikatakan hanya ada sebuah Pura di Kabupaten Bangli di Bali yang di dalamnya menyediakan tempat ibadah bagi umat muslim. Karenanya di Pura ini disebut Pura Langgar.
Pura dimaksud sebagai tempat persembahyangan bagi umat Hindu di Bali. Sedangkan Langgar, dimaksudkan sebagai tempat ibadah bagi umat muslim.
Perpaduan dan keharmonisan bagi kedua umat di sini, dapat dilihat tatkala hari upacara persembahyangan bagi umat Hindu di Bali yang bertepatan dengan hari Islam atau jatuh pada hari Jumat.
-
Apa yang membuat Pura Uluwatu unik? Selain sebagai tempat ibadah, Pura Uluwatu juga terkenal di kalangan para peselancar karena terdapat ombak yang eksotik di sekitarnya.
-
Kenapa pura ini dijuluki "Bali-nya Cirebon"? Suasana kental khas agama Hindu di sana membuat pura ini kerap disebut sebagai Bali-nya Cirebon.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Kenapa Pura Uluwatu terkenal? Pura Uluwatu juga disebut Pura Luwur adalah salah satu dari enam Pura Sad Kahyangan, pilar spiritual utama di Pulau Bali.
-
Apa yang unik dari Pura Agung Kertajaya? Bangunan ini merupakan tempat beribadahnya komunitas Hindu, sekaligus menjadi tempat interaksi sosial dan kegiatan terkait lainnya.
-
Bagaimana pembangunan pura di kampung Bali dilakukan? Uniknya, pembangunan pura ini tidak bisa sembarang orang. Artinya, setiap tukang harus dari orang Bali dan bahkan datang jauh-jauh dari kota asal untuk proses pembangunan Pura.
"Mau buktinya? Pak, besok lihat saja sendiri. Besok Jumat, (3/4) hari Purnama. Berarti besok siang ada orang berjemaah salat Jumat di Langgar di areal dalam Pura, dan bersamaan dengan orang kita (warga Bali) sembahyangan Purnama," kata Penglingsir (yang dituakan) Ida I Dewa gede Oka Widyarsana, di Puri Bunutin, Kamis (2/4) di Bangli, Bali.
Pura ini emang unik, bahkan Pura ini juga menjadi cikal bakal penyebaran agama Islam di Bali. Bahkan pura yang dikenal dengan nama Pura Langgar juga dikenal dengan sebutan nama Pura Dalem Jawa.
"Hampir setiap hari Pura Langgar ini dikunjungi tamu lokal yang wisata spiritual sekaligus ziarah. Kapan lagi bisa merasakan aura salat di sebuah Langgar yang berada di dalam areal Pura, di tempat lain tidak ada," katanya.
Untuk menuju Pura Dalem Jawa (Langgar) Penataran Agung Bunutin, tidaklah begitu sulit, hanya berjarak 5 km dari pusat kota Bangli menuju desa Bunutin. Setiap upacara besar agama di Pura ini, pantangan menghaturkan sesajen berupa daging babi dan ayam.
Widyarsana mengatakan, keberadaan Musala atau Langgar di dalam areal Pura Langgar ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinmya Pura Langgar, dimana konon keberadaan Pura Langgar yang dibangun sekitar abad ke 17 itu terkait sejarah keturunan Kerajaan Blambangan, Jawa Timur.
"Di dalam Langgar, disetanakan tempat peristirahatan (makam) Ida Mas Wilis Blambangan. Beliau sahabat raja, karena jasanya dibangunlah sebuah Langgar sekaligus memakamkan beliau di dalamnya," ungkap Dewa Gde Oka, dan meyakinkan Ida Mas Wilis adalah seorang Wali di Bali (Wali Pitu).
Kata pria yang sudah berumur ini, keberadaan Langgar itu, mulanya berbentuk layaknya Musala. Namun sekitar tahun 1920 sempat direnovasi karena terbakar.
Kini tampak Langgar itu dibangun dengan perpaduan ornamen dan arstektur Bali dan dibalut dengan ukiran yang dikenal dengan Patra Mesir, Patra China, dan Patra Belanda. Namun tetap ada kubah yang menjadi cerminan tempat ibadah bagi umat muslim.
Menurutnya, banyak umat Muslim yang kebetulan mengetahui keberadaan Langgar itu singgah ke Pura tersebut untuk melakukan salat.
Sebaliknya bagi umat Hindu, pura yang disusung oleh dadia Puri Bunutin sebanyak 87 Kepala Keluarga (KK) merupakan tempat pemujaan para leluhur. Jadi umat Hindu juga menggunakannya.
"Untuk odalan (upacara besar) di pura Langgar jatuh pada hari Respati Mainis Dunggulan" jelasnya.
Disamping itu, disebutkan setiap satu tahun sekali tepatnya pada saat Tilem sasih Kaulu (bulan mati) sekitar bulan Februari ada upacara yang dikenal dengan sebutan Titi Mamah. Keunikan ritual Titi Mamah diwarnai dengan tradisi mengkurbankan seekor sapi jantan muda yang belum ditusuk hidungnya.
"Setelah dipotong, daging godel bangakan dibagikan kepada warga sementara bagian kepala, kulit, dan beberapa bagian tubuh tertentu dari sapi muda ini akan dipersembahkan sebagai kurban dan dilarung ke kolam di sekitar Pura Langgar," ujar Oka Widyarsana.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking kentalnya nuansa Hindu di sini, lokasi pura kerap disebut sebagai Bali-nya Cirebon.
Baca SelengkapnyaLokasi ini juga jadi salah satu tempat wisata religi yang ada di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaKompleks ini menunjukkan budaya Hindu dan Islam yang magis
Baca SelengkapnyaLanggar Merdeka merupakan salah satu tempat wisata di Solo.
Baca SelengkapnyaMasjid ini membawa misi toleransi di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaCandi-candi ini bukan hanya sekadar struktur arsitektur megah, namun juga memiliki makna spiritual, budaya, dan historis yang mendalam.
Baca SelengkapnyaMustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca SelengkapnyaDi pelosok Pegunungan Serayu Selatan, Kabupaten Banyumas, ada sebuah desa yang mayoritas warganya menganut agama Hindu
Baca SelengkapnyaDulunya masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Minangkabau dan menjadi sentra pengembangan dakwah Islam.
Baca SelengkapnyaWilayah yang terdiri dari beberapa pulau ini terkenal dengan ragam destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Simak beberapa spot wisatanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaMasjid itu sudah eksis bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Baca Selengkapnya