Pura-pura jadi muncikari, mahasiswi di Makassar tipu puluhan korban
Merdeka.com - Seorang mahasiswi semester terakhir Fakultas Farmasi salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Makassar berinisial SCU (23) bersama rekan pria, HAA (29) ditangkap polisi dalam kasus penipuan berkedok prostitusi online. Modus keduanya berpura-pura sebagai penyedia PSK, dengan mengunggah foto-foto perempuan ke akun sosial media. Setelah korban mengirim uang muka, pelaku kabur dengan cara memblokir akun.
Keduanya diciduk tim cyber crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sulsel, Jumat (12/1). Polisi menyita notebook, dua ponsel dan kartu ATM. Keduanya menjajakan anak buah melalui media sosial Twitter dan WhatsApp.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan, kasus ini terungkap berawal dari laporan masyarakat. Kemudian ditindalanjuti oleh tim dari unit cyber crime Dit Reskrimsus.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa yang dilakukan oleh penjahat siber untuk menipu pengguna? Serangan ini menggunakan teknik penipuan seperti Captcha palsu dan pesan kesalahan dari Chrome untuk menipu pengguna agar mengunduh malware yang dikenal sebagai stealer.
-
Bagaimana pelaku digital abuse menggunakan media sosial untuk mempermalukan pasangannya? Menggunakan Media Sosial untuk Mengontrol atau Mempermalukan: Pelaku mungkin menggunakan media sosial untuk mempermalukan pasangan di depan umum, misalnya dengan mengunggah foto atau informasi pribadi tanpa persetujuan, atau memposting komentar negatif dan merendahkan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
"Akhirnya bisnis prostitusi online ini bisa dibongkar dengan menggunakan peralatan tertentu, untuk membuka kembali media sosial yang telah diblokir sendiri oleh pelaku dan melakukan undercover buy," kata Dicky Sondani kepada wartawan di Mapolda Sulsel, Senin (15/1).
Kedua pelaku berbagi peran. SCU berpura-pura sebagai muncikari, sementara HAA yang menyiapkan hal teknis, termasuk juga pembutan akun sosmed dan mengunggah foto perempuan-perempuan.
"Calon korban yang menelepon pelaku sesuai nomor kontak yang tertera di akun mereka dikenakan uang muka sebesar Rp 500 ribu. Setelah uang muka atau down payment ini ditransfer ke rekening pelaku, akun itu kemudian mereka blokir sendiri agar tidak ada lagi komunikasi berikutnya. Sejak beroperasi tahun 2016 lalu, korbannya mencapai puluhan orang," kata Dicky.
Kedua pelaku diringkus di tempat berbeda. SCU di indekos Jalan Buntu Manuruki, sementara HAA di Jalan Amirullah. "Keberadaan pelaku diketahui setelah dilakukan undercover buy. Pelaku memasang tarif untuk short time sebesar Rp 1 juta dan long time Rp 3 juta," ujarnya.
Kedua pelaku disangkakan melanggar pasal 28 ayat 1 jo paaal 45A ayat (1) dan pasal 27 ayat 1 jo pasal 45 UU RI No 19 tahun 2016, tentang perubahan atas UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik dan atau pasal 4 ayat (2) huruf d jo pasal 30 Uu RI No 44 tahun 2008 tentang Pornografi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral seorang wanita open BO sengaja pakai foto orang lain untuk tarik pelanggan, berakhir dilabrak pemilik foto asli.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku sudah ditangkap dan ditahan oleh Polda Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca Selengkapnya"Korban ini diiming-imingi kalau mau jadi artis harus berhubungan dengan pelaku dan ketemu di hotel," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Andryansyah.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaPelaku telah melakukan modus kencan melalui aplikasi MiChat palsu ini sebanyak lima kali
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap polisi usai melakukan penggerebekan di salah satu hotel di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaBerkembangnya media sosial saat ini ustru dimanfaatkan oleh sindikat penipu dengan modus berkenalan untuk meraup uang dari para warganet.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca Selengkapnya