Pura-Pura jadi Petugas Tower, Maling Gasak 40 Kg Baterai BTS Senilai Rp2 M
Merdeka.com - Satreskrim Polres Kutai Kartanegara, membongkar sindikat pencurian baterai tower Base Transceiver Station (BTS), dengan kerugian hampir Rp2 miliar. Tujuh orang pelaku dijebloskan ke penjara.
Keterangan diperoleh merdeka.com, ketujuh pelaku, masing-masing Cm, Dw, MS, Ip, Ir, Rt dan Pn, dibekuk di tempat berbeda di Samarinda, Senin (4/5) kemarin.
"Saat beraksi, mereka berpura-pura menjadi petugas maintenance tower," kata Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Andrias Susanto, kepada wartawan di kantornya, Selasa (5/5).
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencurian listrik? Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan 26 orang beserta barang bukti yang digunakan untuk operasional.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Andrias menerangkan, tiap 1 tower, para pelaku rata-rata berhasil menggondol hingga 8 baterai. Dimana, tiap baterai mengandung bahan timah dengan berat sekitar 40 kg. Para pelaku pun, menjual timbah itu di pasar bekas.
"Ada sekitar 30 TKP. Selain di Kutai Kartanegara, dari pengakuan mereka juga melakukan yang sama di Samarinda, dan Bontang," ujar Andrias.
Dijelaskan, ketujuh pelaku memiliki peran masing-masing. Mulai dari mengawasi sekitar, hingga eksekutor untuk menggondol baterai menggunakan palu, kunci dan linggis.
"Pelaku berpura-pura menjadi petugas maintenance tower, menggunakan dokumen palsu kalau ada petugas jaga towee yang bertanya identitas," ungkap Andrias.
Polisi masih mengembangkan kasus itu. Sementara, barang bukti yang diamankan adalah mobil untuk mengangkut baterai curian, juga bermacam peralatan untuk mencuri, hingga 2 karung timah.
"Pelaku kami tetapkan tersangka dengan pasal 363 tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman 7 tahun penjara," demikian Andrias.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Krisnha mengatakan, pihak provider melaporkan aksi pencurian tersebut ke Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MW, RS, dan S telah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi saat penangkapan, hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaAkibat kejahatannya, para pelaku sudah ditahan setelah ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu membuat pihak perusahaan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya