Pura-pura jadi supplier cor beton, 3 blogger asal Aceh dibekuk polisi
Merdeka.com - Tiga blogger asal Aceh dibekuk polisi setelah berpura-pura menjadi supplier cor beton fiktif. Korban mengalami kerugian mencapai Rp 86 juta.
Ketiga pelaku adalah Salman Parisi (41), Teuku Darmastiawan (39), dan Samsuna (38). Ketiganya warga Aceh yang berdomisili di Tangerang Selatan, Banten.
Korbannya yakni PT Andica Parsaktian Abadi sebuah perusahaan konstruksi di Palembang. Dalam aksinya, para pelaku memiliki peran masing-masing.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Bagaimana cara penipuan online dilakukan? Penipuan online juga nggak kalah canggih. Saya pernah dapet email dari pangeran Nigeria. Katanya mau bagi warisan 10 juta dolar. Saya mikir, 'Wah, lumayan nih, bisa buat modal nikah.' Tapi habis itu saya sadar, 'Emang kenapa juga pangeran Nigeria kenal saya?'
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Bagaimana cara melapor penipuan online ke platform? Jika penipuan terjadi melalui platform e-commerce, media sosial, atau situs web tertentu, laporkan juga ke pihak pengelola platform tersebut.
Salman berpura-pura sebagai direktur, Teuku sebagai karyawan, dan Samsuna berperan sebagai operator telepon.
Modus yang dilakukan dengan cara membuat situs blog dan mengirim email ke banyak perusahaan sebagai penawaran alat-alat proyek. Agar lebih meyakinkan, di laman situs blog diunggah mobil molen dan nomor telepon untuk dihubungi.
Selain itu, mereka juga membuat kantor cabang fiktif di daerah sasarannya. Dengan demikian, kontraktor akan percaya jika jaringan ini benar-benar supplier profesional.
Tersangka Salman yang merupakan otak penipuan mengaku ide ini didapatkan dari temannya. Kemudian dirinya diajari membuat email dan akun blog palsu dengan modal laptop dan ponsel. Lalu, mereka membuat rekening dan ATM dari beberapa bank. Semua buku tabungan untuk mendapatkan nomor rekening itu mereka beli dari warga.
"Kami bikin blog yang bagus, saya diajari teman. Terus pajang foto-foto yang layak biar orang percaya," ungkap tersangka Salman di Mapolda Sumsel, Kamis (20/9).
Dia mengatakan, sejauh ini sudah ada 12 perusahaan yang bermaksud memesan barang sejak modus penipuan itu dimulai dua bulan lalu. Namun, baru satu perusahaan yang menyetor uang untuk membeli cor beton kepadanya.
"Kami tidak pakai sistem ketemu langsung, tapi lewat telepon. Untuk operatornya sudah kami atur, bagi-bagi peran," kata dia.
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Budi Suryanto mengatakan, ketiga tersangka dibekuk di salah satu ruko Jalan Tekno Widia, BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (18/9). Barang bukti diamankan berupa belasan kartu ATM, buku tabungan, laptop, dan sejumlah ponsel yang dipakai ketiga tersangka dalam aksi penipuannya.
"Sejauh ini baru satu perusahaan jadi korbannya, yakni berasal dari Palembang. Kerugian sebesar Rp 86 juta," ujar Budi.
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 378 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama tujuh tahun. Penyidik masih mengembangkan kasusnya karena diduga sudah lama beraksi.
"Masih kita kembangkan, apakah ada korban lain atau tidak. Korban sebaiknya melapor untuk memudahkan penyelidikan," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direskrimum Polda Jawa Tengah mengungkap sindikat penyelundupan 1.000 unit sepeda motor bodong yang akan dikirim ke Vietnam oleh dua orang penadah.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan ini buntut dari tertangkapnya tiga warga asal Pidie yang selama ini menetap di Ingin Jaya, Aceh Besar.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaSetelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaTersangka memasarkan mobil bekas taksi dengan harga berkisar Rp30 juta sampai Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 36 unit sepeda motor tanpa dokumen kepemilikan sah diamankan Tim Resmob Polda Jambi. Kendaraan bodong diangkut dua truk dari Jakarta menuju Medan.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaDua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnggota yang diduga memalak korban begal sedang diperiksa propam.
Baca Selengkapnya