Pura-pura pinjam dana pensiun Rp 55 juta, Iwan ditangkap polisi
Merdeka.com - Kewaspadaan Lysse, Marketing Office BTPN KCP Palembang, pantas diacungi jempol. Pasalnya, petugas bank ini berhasil menggagalkan aksi penipuan dengan modus pinjaman pensiun senilai Rp 55 juta. Alhasil, dua pelaku berhasil diamankan petugas kepolisian.
Lysse menceritakan, Kamis (24/4), datang dua calon kreditor yang mengaku bernama Haeder dan seorang wanita bernama Nurbaeti, dengan membawa KTP, KK, dan surat pensiun untuk mengajukan pinjaman sebesar Rp 55 juta.
Spontan, Lysse menaruh curiga terhadap berkas yang disodorkan pelaku. Untuk memastikan kecurigaannya, Lysse mengecek berkas yang tersimpan di arsip kantornya.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa hadiah yang ditawarkan dalam modus penipuan ini? Beredar informasi terkait pemberian hadiah atau giveaway berupa mobil untuk 10 warga Timor Leste terpilih yang mengatasnamakan artis Indonesia, Baim Wong.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
Benar saja, KTP, KK, dan surat pensiun milik pelaku, palsu. Setelah didesak, pelaku bernama Iwan, bukan Haeder seperti identitas dalam berkasnya.
Tanpa ragu wanita yang sudah bekerja di BTPN selama 4 tahun itu memanggil satpam untuk mengamankan kedua pelaku. Kemudian, jajaran Polda Sumsel datang menjemput pelaku setelah dihubungi petugas bank.
"Saya periksa betul berkasnya karena mencurigakan. Ternyata identitas yang diajukan berbeda dengan di arsip kami. Dicek ulang, KTP, KK, dan surat pensiun itu palsu," kata Lysse.
Sementara pengakuan Iwan (40), warga Kelurahan Alang-alang Lebar Palembang, dirinya hanya menjalankan tugas dari seorang wanita berinisial Yn (46), istri pensiunan PNS. Yn ini disebut memalsukan identitasnya seolah-olah Iwan adalah suaminya yang bernama Haeder, pensiunan PNS yang sudah meninggal dunia.
"Suami Yn sudah meninggal dan saya dibuat seolah-olah suami dia. Mulai dari KTP, KK, dan surat pensiun milik saya, semuanya dipalsukan olehnya," kata Iwan.
Atas jasanya itu, pelaku mengaku dijanjikan upah cukup menggiurkan jika pinjaman berhasil diterima. Sedangkan Nurbaiti yang mengaku keluarganya yang turut mendampingi saat meminjam, akan diberikan upah tersendiri dari Yn.
"Belum dikasih tahu berapa dikasih, kata dia minimal 10 persen dari pinjaman itu," ungkapnya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Djarod Padakova mengungkapkan, saat ini kedua pelaku masih diperiksa untuk mendalami kasusnya. Hal ini untuk mengetahui apakah pelaku pernah melakukan perbuatan yang sama atau tidak.
"Sedangkan Yn sebagai otak kejahatan ini masih dikejar. Alamatnya sudah kantongi, tinggal dijemput saja," tukasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaSaat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaPelaku nekat mencuri karena terjerat utang pinjaman online yang bunganya setiap hari bertambah.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaPolres Serang melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan juga para korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaAda kesepakatan yang terjadi antara Edward Hutahean dengan Irwan dan Anang Latief.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca Selengkapnya