Pura-pura tidur, balita tewas dianiaya ayah angkat
Merdeka.com - Balita AM (4), tewas dengan luka parah di kepala, usai dihajar ayah angkatnya, Ibrahim Taufik alias Taufik Abdul (30), warga Desa Limbung, Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya. Peristiwa memilukan itu terjadi Kamis (2/8) pagi lalu.
Keterangan diperoleh merdeka.com dari Bidang Humas Polda Kalimantan Barat, saat itu, Taufik terbangun dari tidur lalu keluar rumah dan memasukkan burung peliharaannya ke dalam rumah.
Taufik lantas melihat AM tengah berpura-pura tidur dan memintanya bangun. Korban pun duduk di tempat tidurnya. Pelaku lantas menuding balita angkatnya sudah membohonginya dengan berpura-pura tidur.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana tanda anak korban bullying dalam tidur? Perubahan Pola Tidur Perubahan pola tidur juga termasuk salah satu tanda anak jadi korban bullying di sekolah. Menurut ahli, perubahan pola tidur sering kali menunjukkan ada sesuatu yang salah dalam kehidupan anak. Anak-anak yang menjadi sasaran pelaku intimidasi mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengalami mimpi buruk saat mereka tidur. Indikator lain yang tak kalah penting diperhatikan, seperti menangis hingga tertidur, atau mengompol saat tidur. Meksipun masalah tidur tidak sepenuhnya mengindikasikan perundungan, namun ini termasuk tanda yang tidak boleh diabaikan.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
"Kenapa membohongi ayah?" kata Taufik, saat diperiksa penyidik Polresta Pontianak.
Korban yang terlihat hanya diam, membuat Taufik emosi. Spontan, dia marah lalu menganiaya AM dengan brutal.
Istri pelaku, Agus Kartina pun datang dan membawa korban yang pingsan ke RS AURI, hingga kemudian dirujuk ke RS St Antonius Pontianak dan dirawat di ruang ICU. Namun, nyawanya tidak terselamatkan hingga bAM meninggal dunia Minggu (5/8) pagi kemarin.
Kasus itu dilaporkan ayah kandung AM ke Polresta Pontianak, Sabtu (4/8) lalu. Taufik pun ditangkap di rumahnya oleh unit Jatanras Satreskrim Polresta Pontianak. Penyidik menjerat pelaku Taufik dengan pasal 80 ayat 3 UU RI No 35 Tahun 2014 atas perubahan UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Didi Haryono memberi atensi kasus itu. Dia berharap, Taufik disanksi seberat-beratnya.
"Orang seperti ini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Diproses hukum dengan sanksi hukuman yang seberat-beratnya. Psikologinya, rencananya nanti kita tes seperti apa," kata Didi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen mendebarkan ini tak hanya membuat anaknya deg-degan, namun juga membuat netizen yang melihat video ikut tegang.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaAnak berusia tiga tahun tersebut dibunuh oleh sang ayah saat tengah tertidur menggunakan golok.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial TY (35) saat ini sudah dirujuk ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca Selengkapnya