Purbalingga minim tenaga medis, saat ini baru punya 116 dokter
Merdeka.com - Purbalingga masih kekurangan dokter di setiap kecamatan. Saat ini hanya ada 116 dokter baik umum maupun spesialis. Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengemukakan, melihat jumlah penduduk di Purbalingga sekitar 907 ribu jiwa, idealnya dibutuhkan 302 dokter. Perhitungannya, 1 dokter mengampu 3 ribu penduduk.
"Maka kekurangan tenaga dokter sebanyak 186," kata Pratiwi, Kamis (15/3).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Purbalingga Tahun 2015, terdapat persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dalam satu bulan sebesar 35,93 persen. Angka dalam satu bulan terakhir 19,26 persen.
-
Kenapa jumlah dokter di Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk. 'Angka ini jauh di bawah standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk,' ujar Dante.
-
Bagaimana Prabowo mengatasi kekurangan dokter? Salah satu langkah yang ia usulkan adalah meningkatkan jumlah fakultas kedokteran dari 92 menjadi 300 di seluruh Indonesia.
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
-
Siapa dokter Prabowo? 'Saya ucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT beserta ucapan terima kasih kepada tim dokter yakni Brigjen TNI Purn dr. Robert Hutauruk, Kolonel dr. Sunaryo, dr. Siska Widayati, dibantu dengan dr. Thomas dan seluruh perawat serta para tenaga medis di RSPPN Sudirman atas keberhasilan tindakan operasi besar yang dilakukan kepada saya,' tulisnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Bagaimana cara Jokowi ingin mengatasi kekurangan dokter spesialis? '2 mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yamg sebanyak-banyaknya dengan standar internasional,' tutur Jokowi.
-
Bagaimana IDI mengatasi kurangnya dokter di daerah terpencil? 'Apresiasi dari daerah masih belum merata padahal biaya kebutuhan ekonomi di setiap daerah berbeda,' kata Adib.
Sedang persentase pendudukan yang mengalami keluhan kesehatan dalam satu bulan terakhir dan mengobati sendiri sebesar 62,75 persen. Mereka yang berobat jalan sebesar 62,75 persen.
"Untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada di Purbalingga, kami menjajaki kerja sama dengan Universites Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Penjajakan tersebut guna memuluskan program one village one doctor yang akan digagas tahun 2018 ini," ujarnya.
Program tersebut nantinya diperuntukkan bagi anak-anak yang berprestasi dari keluarga tidak mampu yang mempunyai minat menjadi dokter. Diharapkan setelah lulus akan megabdikan dirinya untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Lingkungan tempat tinggalnya.
"Fakta saat ini, di Purbalinga sendiri, dari 116 dokter yang ada, hanya 12 dokter yang asli dari Purbalingga," kata Pratiwi.
Sedangkan Rektor Unsoed, Achmad Iqbal menyambut baik program yang ditawarkan Pemkab Purbalingga dan telah diaudiensikan pada Selasa (13/3) kemarin. Namun Iqbal menegaskan mekanisme penerimaan mahasiswa harus sesuai dengan ketentuan yang ada, yakni melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan seleksi Mandiri.
"Selama ini tiap tahunnya untuk Fakultas kedokteran hanya menerima 120 mahasiswa, yang terdiri dari 30 persen dari jalur SNMPTN, 50 persen dari SBMPTN dan 20 persen dari seleksi Mandiri," katanya.
Achmad Iqbal mengakui beberapa kerja sama telah dilakukan dengan beberapa instansi seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan serta beberapa pemerintah daerah lainnya. Namun untuk kerja sama terkait dengan program kedokteran baru dijajaki dengan Pemkab Purbalingga.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca SelengkapnyaMenkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani
Baca SelengkapnyaIkatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaKurangnya dokter spesialis di Indonesia, Jokowi meminta agar problem tersebut segera dicarikan solusinya.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaNurdin mengungkapkan, kondisi ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnya