Purwakarta bakal beli mata air kalau hibah Ahok cair tahun depan

Merdeka.com - Kabupaten Purwakarta dan Provinsi DKI Jakarta mengikat kerjasama terkait penyelamatan lingkungan dan pemberdayaan pemuda dalam peternakan. Bahkan kabarnya, dari hasil pertemuan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok, kemarin, Pemprov DKI Jakarta berjanji bakal memberikan hibah Rp 210 miliar buat program itu.

Duit itu menurut Dedi, bakal dipakai buat membeli hutan dan mata air di Purwakarta, serta menyiapkan anak-anak, terutama dari kalangan pelajar, menjadi peternak. Sebab menurut dia, dua program itu adalah bentuk kerjasama dalam membentuk pendidikan berkarakter. Perintah itu disampaikan Dedi dalam rapat koordinasi dengan seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta.

"Ini juga penting, karena saya dan Ahok memiliki visi yang sama terkait penyelamatan lingkungan, dan ternyata sama-sama punya pengalaman menggembala ternak," kata Dedi di sela rapat koordinasi di Bale Nagri, Purwakarta, Kamis (5/11).

Terkait penyediaan lahan hijau dan penguasaan mata air, Dedi meminta seluruh camat mengidentifikasi luas lahan milik warga yang masih berupa hutan buat dibeli. Begitu juga dengan sumber mata milik warga dan mata air dikuasai swasta.

"Untuk hutan, terutama di wilayah kecamatan Manis dan Sukasari sebagai penyangga Danau Jatiluhur dan Danau Cirata, saya minta hentikan seluruh penebangan pohon yang dilakukan warga di situ. Pohon dan lahannya kita beli," ujar Dedi.

Sementara itu, terkait menyiapkan pelajar bersedia menjadi penggembala hewan ternak, Dedi langsung melakukan pemetaan lokasi kecamatan, dan jenis ternak akan diberikan.

"Kecamatan Sukasari sudah pasti jenis ternaknya sapi, Kecamatan Wanayasa harus domba Garut, Kecamatan Cibatu ada kambing etawa. Termasuk yang lain. Jadi nanti kalau kita lewat jalan Tol Cipularang atau Cipali wilayah Purwakarta, bisa lihat tuh kiri kanan jalan ada anak penggembala lagi asyik menggembala ternak peliharaan mereka," lanjut Dedi.

Jika terwujud, hibah dari Pemprov DKI Jakarta itu akan turun tahun depan. Dedi pun meminta dari rapat koordinasi dilakukan dengan bawahannya dihasilkan dua buah proposal pengajuan harus selesai akhir pekan ini, dan pekan depan sudah bisa dikirim.