Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puti hadiri Sarasehan Kebangsaan di Untag, Basarah beberkan sejarah Pancasila

Puti hadiri Sarasehan Kebangsaan di Untag, Basarah beberkan sejarah Pancasila Sarasehan Kebangsaan di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Masa tenang tidak membuat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno berhenti beraktivitas. Cucu Soekarno ini mendatangi acara Sarasehan Kebangsaan di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya sebagai keturunan Bung Karno. Puti datang mengenakan batik hitam merah dipadu dengan kerudung merah.

"Mbak Puti datang sebagai cucu Bung Karno, beliau mengaku sangat senang dengan sarasehan yang dilakukan ini," kata Rita Wahyu, Sekretaris Event Sarasehan Kebangsaan Dirgahayu 639 tahun Bhinneka Tunggal Ika dan Bulan Soekarno di Untag Surabaya, Senin (25/6).

Rita mengatakan, acara ini sangat luar biasa. Berbagai elemen datang untuk meramaikan Sarasehan Kebangsaan. Bahkan, elemen-elemen dari beberapa daerah di Jawa Timur sengaja datang untuk mengetahui tentang sejarah Soekarno secara utuh. Karena banyak sejarah yang dibelokkan dan menghilangkan perjuangan Soekarno.

"Sekarang kan sudah jelas, bagaimana sejarah dibelokkan pada masa orde baru," ujarnya.

sarasehan kebangsaan di universitas 17 agustus untag surabaya

Sarasehan Kebangsaan di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya ©2018 Merdeka.com

Saat ini, ada perkembangan yang menegaskan kalau Soekarno merupakan Proklamator, juga penggali Pancasila. Dasar Negara yang menganut prinsip ketuhanan sebagai butir dalam Pancasila. "Kita Negara berketuhanan, prinsip itu keluar dari Bung Karno. Kita semakin yakin Bung Karno menyerahkan semuanya untuk Indonesia," terang Rita juga aktivis Barisan Soekarno Jawa Timur.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengatakan, dalam kajian yang dilakukan pihaknya, ada upaya pembelokkan pencetus Pancasila. Untuk itu, dalam sarasehan kali ini semua harus jelas, bagaimana upaya orde baru yang ingin menghilangkan peran Soekarno dalam menggali dan mencetuskan Pancasila.

"Saya berani mempertanggungjawabkan apa yang saya bicarakan. Ini bukan kampanye karena saya sudah dipesan untuk tidak kampanye. Namun demi Pancasila, saya tegaskan orde baru mencoba mengalihkan atau membelokkan sejarah," katanya.

Basarah menuturkan, dulu dalam sidang BPUPKI, Soekarno memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh RI untuk menyampaikan landasan yang pantas untuk dipergunakan bagi Negara. Soekarno memilih mengambil kesempatan terakhir, tanpa ada catatan Soekarno menegaskan kalau landasan Negara Indonesia adalah Pancasila.

"Bung Karno juga meminta pendapat kiai-kiai dalam menentukan landasan Negara," ungkap dia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, sarasehan kebangsaan ini sangat berarti untuk kemajuan bangsa. Dia menegaskan rela mengorbankan jiwanya untuk Surabaya, karena keutuhan Negara sangat berarti. "Bung Karno saja mau merelakan jiwanya, masa kita tidak mau," ujarnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Hadir di Riau Bareng Jokowi, Ini Alasan Megawati Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende NTT
Tak Hadir di Riau Bareng Jokowi, Ini Alasan Megawati Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Megawati mengatakan, bahwa di usia 16 tahun, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno, sudah bergulat dengan pemikiran para tokoh-tokoh dunia.

Baca Selengkapnya
Upacara Harlah Pancasila 1 Juni: Jokowi di Riau, Megawati di Ende
Upacara Harlah Pancasila 1 Juni: Jokowi di Riau, Megawati di Ende

Megawati tiba di Bandara H Hasan Aroeboesman sekira pukul 13.50 WITA

Baca Selengkapnya
Kaesang Pangarep Ziarah Makam Bung Karno
Kaesang Pangarep Ziarah Makam Bung Karno

Kaesang berdoa dan menaburkan bunga di makam Bung Karno dengan ditemani jajaran pimpinan DPP dan DPW PSI.

Baca Selengkapnya
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta

Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.

Baca Selengkapnya
Hasto Tantang Mahasiswa Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika
Hasto Tantang Mahasiswa Bikin Konferensi Mahasiswa Asia-Afrika

Hasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Upacara ini untuk mengenang jasa pahlawan revolusi.

Baca Selengkapnya
BPIP: Indonesia Terhindar Gempa Politik Dunia Karena Ada Pancasila
BPIP: Indonesia Terhindar Gempa Politik Dunia Karena Ada Pancasila

Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.

Baca Selengkapnya
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka

Wakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.

Baca Selengkapnya
Momen Puan Maharani Bacakan Ikrar Kesaktian Pancasila
Momen Puan Maharani Bacakan Ikrar Kesaktian Pancasila

Puan berharap Pancasila sebagai landasan negara terus menjadi sumber kekuatan rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja
Menag Yaqut: Bung Karno Tidak Boleh Diklaim Satu Partai Saja

Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Kepala BPIP: BTU Pendidikan Pancasila Kunci Membentuk Karakter Pancasila Generasi Bangsa
Kepala BPIP: BTU Pendidikan Pancasila Kunci Membentuk Karakter Pancasila Generasi Bangsa

Lunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi, menjadi tanggung jawab bersama

Baca Selengkapnya
TAP MPRS No XXXIII/MPRS/1967 Dicabut, Momen Kembalikan Martabat Presiden Soekarno
TAP MPRS No XXXIII/MPRS/1967 Dicabut, Momen Kembalikan Martabat Presiden Soekarno

Soekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.

Baca Selengkapnya