Puti hadiri Sarasehan Kebangsaan di Untag, Basarah beberkan sejarah Pancasila
Merdeka.com - Masa tenang tidak membuat Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno berhenti beraktivitas. Cucu Soekarno ini mendatangi acara Sarasehan Kebangsaan di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya sebagai keturunan Bung Karno. Puti datang mengenakan batik hitam merah dipadu dengan kerudung merah.
"Mbak Puti datang sebagai cucu Bung Karno, beliau mengaku sangat senang dengan sarasehan yang dilakukan ini," kata Rita Wahyu, Sekretaris Event Sarasehan Kebangsaan Dirgahayu 639 tahun Bhinneka Tunggal Ika dan Bulan Soekarno di Untag Surabaya, Senin (25/6).
Rita mengatakan, acara ini sangat luar biasa. Berbagai elemen datang untuk meramaikan Sarasehan Kebangsaan. Bahkan, elemen-elemen dari beberapa daerah di Jawa Timur sengaja datang untuk mengetahui tentang sejarah Soekarno secara utuh. Karena banyak sejarah yang dibelokkan dan menghilangkan perjuangan Soekarno.
-
Siapa yang mengusulkan konsep Pancasila? Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Bung Karno (Soekarno), Presiden pertama Indonesia, dalam pidatonya pada 1 Juni 1945.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pancasila akhirnya dapat disahkan pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Dalam sidang tersebut disetujui juga bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
-
Siapa saja yang mengusulkan Pancasila? Soekarno merupakan salah satu tokoh penggagas lahirnya ideologi Bangsa Indonesia, Pancasila. Ia mengusulkan Pancasila bersama dengan Muhammad Yamin dan Soepomo.
-
Apa yang dilakukan Albertus Soegijapranata untuk mendukung Pancasila? Terdapat momen di mana ia merangkul semua golongan untuk mendukung penerapan Pancasila melalui Ikatan Petani Pancasila, Ikatan Buruh Pancasila, Ikatan Nelayan Pancasila, dan sebagainya.
-
Apa yang dilakukan Ketua Pemuda Pancasila? 'Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan.' 'Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,' kata Ali Imron
-
Apa usulan Wongsonegoro dalam sidang BPUPKI? Dalam sidang itu, Wongsonegoro memberi usulan perlunya menambah frasa ‘dan kepercayaannya itu’ pada Pasal 29 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Dasar 1945.
"Sekarang kan sudah jelas, bagaimana sejarah dibelokkan pada masa orde baru," ujarnya.
Sarasehan Kebangsaan di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya ©2018 Merdeka.comSaat ini, ada perkembangan yang menegaskan kalau Soekarno merupakan Proklamator, juga penggali Pancasila. Dasar Negara yang menganut prinsip ketuhanan sebagai butir dalam Pancasila. "Kita Negara berketuhanan, prinsip itu keluar dari Bung Karno. Kita semakin yakin Bung Karno menyerahkan semuanya untuk Indonesia," terang Rita juga aktivis Barisan Soekarno Jawa Timur.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengatakan, dalam kajian yang dilakukan pihaknya, ada upaya pembelokkan pencetus Pancasila. Untuk itu, dalam sarasehan kali ini semua harus jelas, bagaimana upaya orde baru yang ingin menghilangkan peran Soekarno dalam menggali dan mencetuskan Pancasila.
"Saya berani mempertanggungjawabkan apa yang saya bicarakan. Ini bukan kampanye karena saya sudah dipesan untuk tidak kampanye. Namun demi Pancasila, saya tegaskan orde baru mencoba mengalihkan atau membelokkan sejarah," katanya.
Basarah menuturkan, dulu dalam sidang BPUPKI, Soekarno memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh RI untuk menyampaikan landasan yang pantas untuk dipergunakan bagi Negara. Soekarno memilih mengambil kesempatan terakhir, tanpa ada catatan Soekarno menegaskan kalau landasan Negara Indonesia adalah Pancasila.
"Bung Karno juga meminta pendapat kiai-kiai dalam menentukan landasan Negara," ungkap dia.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, sarasehan kebangsaan ini sangat berarti untuk kemajuan bangsa. Dia menegaskan rela mengorbankan jiwanya untuk Surabaya, karena keutuhan Negara sangat berarti. "Bung Karno saja mau merelakan jiwanya, masa kita tidak mau," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mengatakan, bahwa di usia 16 tahun, Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno, sudah bergulat dengan pemikiran para tokoh-tokoh dunia.
Baca SelengkapnyaMegawati tiba di Bandara H Hasan Aroeboesman sekira pukul 13.50 WITA
Baca SelengkapnyaKaesang berdoa dan menaburkan bunga di makam Bung Karno dengan ditemani jajaran pimpinan DPP dan DPW PSI.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaHasto menantang mahasiswa untuk menggelar konfrensi Mahasiswa Asia-Afrika.
Baca SelengkapnyaUpacara ini untuk mengenang jasa pahlawan revolusi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.
Baca SelengkapnyaWakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.
Baca SelengkapnyaPuan berharap Pancasila sebagai landasan negara terus menjadi sumber kekuatan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaLunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi, menjadi tanggung jawab bersama
Baca SelengkapnyaSoekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.
Baca Selengkapnya