Putra bungsu Sri dicurigai bunuh ibu kandungnya
Merdeka.com - Sri Punjani Arismiati (67) ditemukan tewas bersimbah darah, Jumat (5/9). Diduga ia menjadi korban pembunuhan. Warga curiga Tufa Mahendra (36) putra bungsu dari korban adalah pelaku yang membantai ibunya tersebut.
Tufa adalah putra bungsu korban dan tinggal berdua bersama di Jalan Saturnus Selatan III, No 3, RT8/RW14, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.
"Tufa seperti terburu-terburu mau pergi pakai motor. Tapi saya dan warga minta untuk mencegahnya pergi," kata Sekretaris RT 8 Herman Hidayat (59) di lokasi, Jumat (5/9).
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
-
Kenapa banyak orang mudik pakai motor? Mayoritas masyarakat beralasan mudik memakai motor lebih hemat biaya dan memudahkan mobilisasi di kampung halaman. "Kalau pakai motor, biayanya enggak sampai Rp500 ribu. Di kampung juga bisa ke mana-mana. Pakai motor bisa 8-9 jam, paling kalau capek istirahat dulu di rest area,"
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Gimana cara pemerintah menjaga keselamatan pemudik motor? Melihat animo masyarakat yang tinggi, pemerintah berupaya menjaga keselamatan pemudik motor. Salah satunya dengan menyediakan rest area di sejumlah titik.
-
Bagaimana gerombolan motor itu masuk? Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor.
-
Kenapa pengendara motor memprotes pengemudi mobil? Saat di lampu merah selanjutnya, tepatnya di lampu merah Medoho, pengemudi motor menghampiri mobil tersebut untuk bertanya kenapa pengemudi mobil itu membunyikan klakson panjang.
Kepada kakaknya Diah, kata Herman bahwa ibunya itu dibunuh orang tak dikenal. Namun dia tidak mau percaya begitu saja. Saat ditemukan korban tewas bersimbah darah di sofa dalam rumah. Kepada Herman, Tufa mengaku mengangkat tubuh ibunya yang semula tergeletak di lantai ke kursi di lantai satu.
"Saya hanya melihat daster dipakai korban berlumuran darah. Tapi enggak ada ceceran darah di lantai," ungkapnya.
Saat ini Tufa sendiri masih dalam pemeriksaan di Mapolsek Buah Batu. Sedangkan di lokasi polisi masih memasang garis polisi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RA tega membunuh ibu kandungnya. Namun demikian, ayahnya meminta dia tak dihukum berat. Kenapa?
Baca SelengkapnyaPembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca Selengkapnya