Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Putu Cangkir, kudapan khas Makassar nikmat disantap usai Tarawih

Putu Cangkir, kudapan khas Makassar nikmat disantap usai Tarawih Kue Putu Cangkir Makasar. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Es Buah, cendol, kolak, pastel atau pisang ijo tidak tampak lagi di meja, ludes kita santap saat berbuka puasa. Padahal usai salat tarawih, selera makan muncul lagi di saat kita bersantai.

Nah, ada putu cangkir, salah satu penganan lokal berbahan dasar beras ketan putih dan hitam yang pas dinikmati. Apalagi jika dalam kondisi hangat dan ditemani teh atau kopi panas tentu nikmat.

Mia (34), penjual putu cangkir di Makassar, ditemui di Jalan AP Pettarani, Rabu (8/7) malam, mengaku peminat makanan ini cukup banyak. Buktinya, di hari-hari biasa di luar Ramadan, putu cangkirnya laris manis.

Orang lain juga bertanya?

Bahan dasar putu cangkir adalah beras ketan, baik ketan putih maupun ketan hitam. Ditumbuk tapi tidak sampai halus. Lalu ditambahkan serutan gula merah yang diremas bersama agar ketan gula merahnya menyatu. Bahan ketan campur gula merah ini kemudian dimasukkan ke wadah kecil model kerucut atau lebih dikenal corong minyak yang di tengahnya disisipkan parutan kelapa. Kemudian dikukus di atas kukusan khas, bentuknya tinggi bulat terbuat dari seng tipis dan di permukaan atas hanya ada satu lubang, tempat wadah corong minyak diletakkan yang di dalamnya.

Tidak lebih dari satu menit, bahan putu cangkir dalam wadah corong kecil itu sudah matang dan siap diangkat. Putu cangkir ini matang karena panas uap dari air kukusan yang keluar dari lubang kecil di permukaan kukusan.

Mia mengaku, selama Ramadan biasanya menyiapkan lima liter beras ketan putih dan ketan hitam. Sengaja dibuat dua jenis agar pembeli punya pilihan. Khusus beras ketan lima liter ini harganya sekitar Rp 80 ribu. Lima liter ini laris manis dengan waktu jualan mulai pukul 15.00 WITA hingga pukul 21.00 WITA.

Selama enam jam menjual, Mia mendapatkan keuntungan Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu. "Keuntungan lumayan padahal modalnya sedikit," tutur ibu tiga anak warga Limbung, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa ini.

Mia ditemani seorang adiknya bolak-balik Gowa Makassar untuk jualan Putu Cangkir. Menurutnya, di daerah Gowa sudah banyak saingan sehingga biasanya beras ketan lima liter baru habis dua hari.

"Makanya saya memilih bolak-balik ke Makassar, peminat banyak dan penjualnya masih kurang. Kalau hari-hari biasa, di luar Ramadan, omset setiap harinya yang berhasil diraup mencapai Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu dengan waktu jualan mulai pukul 10 Wita hingga pukul 21.00 WITA," tuturnya.

Nah bagi Anda yang mulai bosan dengan cemilan atau penganan es ataupun gorengan, Putu cangkir ini bisa jadi alternatif.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Segarnya Pallu Butung Khas Sulsel, Hidangan Penutup Menyegarkan Mirip Pisang Ijo
Segarnya Pallu Butung Khas Sulsel, Hidangan Penutup Menyegarkan Mirip Pisang Ijo

Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
11 Resep Minuman Hangat Buat Takjil Buka Puasa, Cocok Diminum Saat Cuaca Tak Menentu
11 Resep Minuman Hangat Buat Takjil Buka Puasa, Cocok Diminum Saat Cuaca Tak Menentu

Berikut kumpulan resep minuman hangat buat takjil buka puasa.

Baca Selengkapnya
Nikmatnya Bubur Pedas, Menu Makanan Wajib Berbuka Puasa di Sumatra Utara
Nikmatnya Bubur Pedas, Menu Makanan Wajib Berbuka Puasa di Sumatra Utara

Bubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.

Baca Selengkapnya
Manis Gurih Kupat Tahu Sunda, Menu Sarapan Andalan Masyarakat Sumedang
Manis Gurih Kupat Tahu Sunda, Menu Sarapan Andalan Masyarakat Sumedang

Siraman bumbu kacangnya bikin nagih. Kuliner ini wajib dicicipi saat bertandang ke Sumedang.

Baca Selengkapnya
Lagi Musim Hujan, Hangatkan Badan dengan Makanan Berkuah Khas Nusantara
Lagi Musim Hujan, Hangatkan Badan dengan Makanan Berkuah Khas Nusantara

Berkuah dan kaya rempah, aneka kuliner khas nusantara ini nikmat disantap saat musim hujan.

Baca Selengkapnya
Lezatnya Kue Muso, Kudapan Tradisional Jambi yang Selalu Diburu saat Bulan Ramadan Tiba
Lezatnya Kue Muso, Kudapan Tradisional Jambi yang Selalu Diburu saat Bulan Ramadan Tiba

Jajanan khas Kota Jambi ini pastinya tidak pernah luput dari peminatnya terutama saat Bulan Ramadan tiba sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Sedapnya Buka Puasa dengan Nasi Kapau Kramat Raya Bisa Bikin Nafsu Makan Bertambah
FOTO: Sedapnya Buka Puasa dengan Nasi Kapau Kramat Raya Bisa Bikin Nafsu Makan Bertambah

Selain menyajikan nasi kapau, berbagai makanan khas Sumatera Barat seperti Lemang Tapai, bubur kampiun, dan kue-kue lainnya pun tersedia di sentra kuliner ini.

Baca Selengkapnya
Asal Muasal & Pengertian Istilah Takjil Berikut Hukum dalam Islam
Asal Muasal & Pengertian Istilah Takjil Berikut Hukum dalam Islam

"Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (Ajjalu) berbuka."

Baca Selengkapnya
Sensasi Menyantap Kapurut Sagu, Makanan Pokok Masyarakat Mentawai yang Gurih dan Bentuknya Unik
Sensasi Menyantap Kapurut Sagu, Makanan Pokok Masyarakat Mentawai yang Gurih dan Bentuknya Unik

Kapurut sagu terbuat dari tepung sagu yang sudah agak mengeras dan memiliki warna kecokelatan.

Baca Selengkapnya
Lembut dan Manis, Tapai Singkong Menyimpan Banyak Manfaat
Lembut dan Manis, Tapai Singkong Menyimpan Banyak Manfaat

Proses pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae).

Baca Selengkapnya
Menyeruput Kopi Kawa Daun, Cita Rasa Olahan Daun Kopi Khas Sumatra Barat
Menyeruput Kopi Kawa Daun, Cita Rasa Olahan Daun Kopi Khas Sumatra Barat

Olahan kopi unik khas Sumatra Utara ini menggunakan bahan dasar daun kopi robusta.

Baca Selengkapnya
Minuman Hangat Tradisional untuk Menyambut Musim Hujan, Berbagai Resep yang Menghangatkan Tubuh
Minuman Hangat Tradisional untuk Menyambut Musim Hujan, Berbagai Resep yang Menghangatkan Tubuh

Musim hujan telah tiba, dan inilah saatnya untuk memperkuat daya tahan tubuh kita dengan minuman hangat tradisional yang kaya rempah.

Baca Selengkapnya