Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Putusan Belum Selesai Disusun, Sidang Vonis Kasus Mayat Dicor di Musala Ditunda

Putusan Belum Selesai Disusun, Sidang Vonis Kasus Mayat Dicor di Musala Ditunda Sidang kasus mayat dicor di musala. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Busani (47), salah satu dari dua terdakwa kasus pembunuhan dan mayatnya dikubur di bawah lantai musala, batal mendapatkan vonis di Pengadilan Negeri (PN) Jember pada Kamis (18/6). Dalam sidang sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut agar terdakwa divonis hukuman 10 tahun karena turut terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap Surono (50), suaminya sendiri.

Majelis halim memutuskan untuk menunda sidang pembacaan vonis pada Kamis (25/6) minggu depan. Alasannya karena putusan belum selesai disusun oleh majelis hakim. Dengan demikian, kemungkinan, Busani akan menjalani sidang putusan hakim bersamaan dengan sang anak, Bahar Mario (25) pada pekan depan. Agenda persidangan untuk Busani berjalan lebih cepat karena perempuan tersebut tidak mengajukan eksepsi, berbeda dengan sang anak. Kasus ini menyita perhatian karena pembunuhan dilakukan oleh kerjasama ibu dan anak. Kemudian jasad sang ayah dikubur di salah satu sudut rumah, di bawah musala.

Sidang kemudian dilanjutkan untuk Bahar Mario dengan agenda tanggapan dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Jember atas nota pembelaan dari penasehat hukum terdakwa. Dalam tanggapannya, Yuri Andina Putra, jaksa penuntut umum dari Kejari Jember, mempersoalkan pembelaan terdakwa yang mengaku bukan pembunuh dan bahkan menuduh orang lain sebagai pembunuh Surono.

"Dari segi locus (lokasi) dan tempus delictie (waktu), hanya terdapat Bahar Mario dan Busani serta korban Surono saat itu. Tidak terdapat Jumarin, yang dialibikan (dituduh) oleh terdakwa, sebagai pelaku pembunuhan terhadap Surono," tutur Yuri.

Selain itu, JPU juga menilai, seluruh pembelaan Bahar Mario yang disusun oleh tim kuasa hukumnya tidak berdasar fakta persidangan. "Mulai dari saksi, alat bukti surat hingga petunjuk. Melainkan alat bukti sendiri yang diajukan oleh PH terdakwa. Pengadilan juga sudah memberikan kesempatan kepada pihak terdakwa Bahar Mario untuk menghadirkan saksi yang meringankan (a de charge) pada persidangan, tetapi itu tidak dilakukan," lanjut Yuri.

Karena itu, jaksa tetap meminta kepada majelis hakim agar terdakwa Bahar Mario divonis 20 tahun penjara sesuai tuntutan jaksa sebelumnya. Jamuji, ketua majelis hakim kemudian menanyakan kepada Bahar Mario yang mengikuti sidang melalui video telekonferensi dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jember. Melalui kuasa hukumnya, Bahar Mario tetap bersikukuh tidak bersalah.

Bersikeras tidak membunuh sang ayah, Bahar Mario justru menuduh tetangganya, Jumarin yang melakukan pembunuhan. Jumarin merupakan tetangga Surono dan sempat menikah siri dengan Busani, sekitar sebulan setelah peristiwa pembunuhan terjadi.

Meski demikian, Bahar Mario tidak memiliki bukti khusus untuk memperkuat tudauhannya itu. "Berdasarkan cerita dari Busani," tutur salah satu pengacara Bahar, Karuniawan Nurrahman.

Terkait tanggapan jaksa perihal tidak digunakannya kesempatan saksi meringankan, Bahar menyebut terkendala kondisi pandemi Covid-19. "Kita mau menghadirkan saksi meringankan untuk memperkuat alibi saat dia ada di Bali. Tetapi tidak bisa dihadirkan karena ada pandemi Covid-19," tutur Karuniawan.

Sementara itu, Busani juga tetap meminta divonis bebas. Alasannya, peran Busani hanya menyediakan alat yang akan digunakan Bahar Mario untuk membunuh Surono, sang ayah sekaligus suami Busani.

"Di sini alasan saya, minta bebas karena Busani tidak menyiapkan barang lebih dahulu. Barang berupa linggis dan martil itu sudah dimiliki sebelumnya, namanya juga petani, kan wajar punya barang seperti itu. Bukan khusus untuk membunuh Surono," ujar Suparman, pengacara Busani.

Kasus pembunuhan dalam satu keluarga ini terjadi pada sekitar Maret 2019, namun baru terungkap pada awal November 2019. Polisi menyebut, kasus ini dilatarbelakangi motif harta dan asmara. Bahar membunuh sang ayah karena ingin mendapat warisan dari ayahnya. Sebelumnya, Bahar kecewa karena hanya diberi sedikit uang dari hasil panen kebun kopi milik ayahnya yang mencapai Rp 140 juta. Adapun Busani membunuh, selain faktor harta, juga karena ingin menikah lagi dengan Jumarin. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Sidang Vonis Kasus Pembunuhan Anak dan Aniaya Istri di Depok Ditunda, Terdakwa Rizky Noviyandi Tampil Alim Bawa Tasbih
FOTO: Sidang Vonis Kasus Pembunuhan Anak dan Aniaya Istri di Depok Ditunda, Terdakwa Rizky Noviyandi Tampil Alim Bawa Tasbih

Pengadilan Negeri Depok menunda sidang vonis terdakwa Rizky Noviyandi Achmad yang melakukan pembunuhan sadis terhadap anaknya dan penganiayaan poda istrinya.

Baca Selengkapnya
Jaksa Lima Kali Tunda Baca Tuntutan Dukun Aki Cs, Hakim: Kerjanya Apa?
Jaksa Lima Kali Tunda Baca Tuntutan Dukun Aki Cs, Hakim: Kerjanya Apa?

"Belum selesai? Kerjanya apa? Sampai lima kali loh, ini sudah sebulan lebih? Sudah yang kelima kali ini," kata hakim ketua.

Baca Selengkapnya
MA Potong Masa Tahanan Putri Candrawathi jadi 10 Tahun Penjara
MA Potong Masa Tahanan Putri Candrawathi jadi 10 Tahun Penjara

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sebelumnya divonis 20 tahun penjara.

Baca Selengkapnya
Ini Pertimbangan Hakim Vonis Terdakwa Mutilasi Bos Galon di Semarang Muhammad Husen 20 Tahun Penjara
Ini Pertimbangan Hakim Vonis Terdakwa Mutilasi Bos Galon di Semarang Muhammad Husen 20 Tahun Penjara

Terdakwa kasus mutilasi bos galon Tembalang Semarang Muhammad Husen divonis 20 tahun penjara oleh Majelis Hakim PN Semarang.

Baca Selengkapnya
Akhir Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai PK Ditolak Hakim
Akhir Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai PK Ditolak Hakim

Pembunuhan Vina Cirebon terjadi pada 27 Agustus 2016.

Baca Selengkapnya
Divonis 20 Tahun Penjara dalam Perkara Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosep Hidayah Ajukan Banding
Divonis 20 Tahun Penjara dalam Perkara Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosep Hidayah Ajukan Banding

Vonis bersalah terhadap Yosep dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Ardhi Wijayanto di Pengadilan Negeri (PN) Subang, Kamis (25/7).

Baca Selengkapnya
Sidang Putusan Kasasi Ferdy Sambo Digelar Hari Ini
Sidang Putusan Kasasi Ferdy Sambo Digelar Hari Ini

Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 12 Mei 2023.

Baca Selengkapnya
Tatapan Tajam Putri Candrawathi Jalani Tes Kesehatan Sebelum Dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu
Tatapan Tajam Putri Candrawathi Jalani Tes Kesehatan Sebelum Dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu

Putri dijebloskan ke lapas khusus perempuan itu setelah putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap alias inkrah.

Baca Selengkapnya
Dua Terdakwa Pembunuhan Sadis Wanita Terbungkus Plastik di Sukoharjo Divonis Bebas
Dua Terdakwa Pembunuhan Sadis Wanita Terbungkus Plastik di Sukoharjo Divonis Bebas

Keputusan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo sontak membuat pihak keluarga dan kerabat korban terkejut karena dua pelaku dibebaskan.

Baca Selengkapnya
Kapan Ferdy Sambo Cs Dieksekusi ke Lapas? Ini Penjelasan Kejagung
Kapan Ferdy Sambo Cs Dieksekusi ke Lapas? Ini Penjelasan Kejagung

MA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.

Baca Selengkapnya
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Digelar di PN Bandung 24 Juni 2024
Sidang Praperadilan Pegi Setiawan Digelar di PN Bandung 24 Juni 2024

Sidang Praperadilan Pegi Setiawan dijadwalkan berlangsung di PN Bandung pada 24 Juni 2024. Perkara itu akan diadili hakim tunggal Eman Sulaeman.

Baca Selengkapnya
Hakim Vonis Bebas Ronald Tanur, Kejagung Nilai Hukum Tidak Diterapkan
Hakim Vonis Bebas Ronald Tanur, Kejagung Nilai Hukum Tidak Diterapkan

Terkait dengan putusan bebas terhadap Ronald, dia mengatakan bahwa kejaksaan secara tegas mengajukan upaya kasasi.

Baca Selengkapnya