Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PVMBG Minta Warga Majene Waspada Gempa Susulan

PVMBG Minta Warga Majene Waspada Gempa Susulan Titik Gempa Majene Sulbar. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM meminta kepada masyarakat di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, tetap waspada terhadap gempa bumi susulan. Diperkirakan gempa bumi susulan itu kekuatannya lebih kecil dari gempa pada Jumat dinihari yang bermagnitudo M 6,2.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, masyarakat Kabupaten Majene diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Kasbani mengatakan bagi masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman.

"Apabila terdapat retakan tanah pada bagian atas perbukitan akibat guncangan gempa bumi, agar waspada terhadap kemungkinan terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu guncangan gempa bumi dan curah hujan tinggi," ujar Kasbani dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Jumat, (15/1/2021).

Kasbani menyebutkan kondisi geologi daerah di Kabupaten Majene dan sekitarnya Provinsi Sulawesi Barat, merupakan morfologi perbukitan hingga perbukitan terjal, lembah dan dataran pantai yang tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier (terdiri – dari batuan metamorf, meta sedimen), Tersier (terdiri – dari batuan sedimen, batugamping, gunungapi) dan Endapan Kuarter (terdiri – dari endapan pantai dan aluvial).

Kasbanani melanjutkan sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

"Selain itu morfologi terjal yang tertutup oleh batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsoran apabila dipicu guncangan gempabumi kuat di daerah ini," kata Kasbani.

Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) dan Badan Geologi Jerman (GFZ) , maka kejadian gempa bumi tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi berupa sesar naik (dengan kedudukan N 28°E, dip 21° dan rake 104° atau kedudukan N 351°E, dip 16° dan slip 94°).

Kasbani menjelaskan dari data tersebut terlihat bahwa sesar naik ini tergolong sudut landai dan blok bagian timur relatif bergerak naik terhadap blok bagian barat bidang sesar.

"Jalur sesar naik ini berasosiasi dengan lipatan (fold thrust belt) yang banyak terdapat di bagian barat Provinsi Sulawesi Barat. Jalur sesar naik ini diperkirakan menerus ke arah darat," ungkap Kasbani.

Kasbani menerangkan kejadian gempa bumi ini diperkirakan diawali dengan gempa bumi pembuka (foreshock) yang terjadi sebelumnya pada hari Kamis tanggal 14 Januari 2021, pukul 13.35 WIB, dengan magnitudo (M) 5,9.

Akibat Sesar Naik

Menurut data Badan Geologi, gempabumi akibat sesar naik di bagian barat Provinsi Sulawesi Barat pernah memicu terjadinya tsunami pada tahun 1928, 1967, 1969 dan 1984. Otoritas tersebut pada hari Jumat, tanggal 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB, melaporkan pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 2,98°LS dan 118,94°BT, dengan magnitudo (M6,2) pada kedalaman 10 Kilometer.

"Berjarak sekitar 35 Kilometer Selatan Kota Mamuju, ibu kota Provinsi Sulawesi Barat dan berjarak sekitar 62,2 Kilometer Utara Kota Majene, ibu kota Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat," terang Kasbani.

PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan bencana berupa kerusakan bangunan, termasuk kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat dan jatuhan batu yang menutupi jalan.

Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofosika (BMKG) guncangan gempa bumi cukup kuat di daerah sekitar lokasi pusat gempabumi dan diperkirakan pada skala intensitas V-VI MMI (Modified Mercally Intensity). Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.

Reporter: Arie NugrahaSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup

Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean

Baca Selengkapnya
17 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gempa Gresik
17 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gempa Gresik

Warga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Warga Sumedang Waspada Gempa Susulan Sepekan ke Depan
BMKG Minta Warga Sumedang Waspada Gempa Susulan Sepekan ke Depan

BMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.

Baca Selengkapnya
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.

Baca Selengkapnya
Imbas Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar: 110 Rumah Rusak Parah dan 456 Warga Mengungsi
Imbas Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar: 110 Rumah Rusak Parah dan 456 Warga Mengungsi

248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Pesisir Pandeglang Pilih Tak Mau Pindah di Tengah Potensi Gempa Megathrust: Ya Kita Berdoa Saja
Cerita Warga Pesisir Pandeglang Pilih Tak Mau Pindah di Tengah Potensi Gempa Megathrust: Ya Kita Berdoa Saja

Meski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.

Baca Selengkapnya
Melihat Kesiapan Bantul Menghadapi Ancaman Megathrust, Mulai dari Potensi Bahaya hingga Evakuasi
Melihat Kesiapan Bantul Menghadapi Ancaman Megathrust, Mulai dari Potensi Bahaya hingga Evakuasi

Belakangan ini, isu megathrust kembali mencuat. Salah satu daerah yang berpotensi terdampak megathrust adalah Bantul.

Baca Selengkapnya
Korban Gempa di Sumedang akan Ditempatkan di Tenda Darurat
Korban Gempa di Sumedang akan Ditempatkan di Tenda Darurat

Korban Gempa di Sumedang akan Ditempatkan di Tenda Darurat

Baca Selengkapnya
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah

Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.

Baca Selengkapnya
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah
BMKG Minta Warga Pandeglang dan Lebak Waspada Dampak Hujan Lebat, Rawan Longsor hingga Erosi Tanah

BMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.

Baca Selengkapnya
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah

Sejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Musim Hujan Disebut Makin Dekat, Begini Cara BPBD Banyumas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Musim Hujan Disebut Makin Dekat, Begini Cara BPBD Banyumas Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

BPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi

Baca Selengkapnya