PW NU Jatim: Ada adu domba soal Islam Nusantara di sosial media
Merdeka.com - Istilah Islam Nusantara menjadi perbincangan hangat, baik di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) maupun masyarakat luas. Tidak sedikit diskusi itu bernada serangan yang mengadu domba para Kiai dan Tokoh NU.
Serangan-serangan itu secara gencar dilontarkan, terutama melalui sosial media (medsos) yang disadari bertujuan untuk memperlemah NU.
"Saya tegaskan, NU tidak gentar dan siap memerangi pikiran-pikiran (gerakan) sesat dan menyesatkan melalui embusan di medsos itu," kata KH Mutawakil Alalla, Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur di Universitas Malang, Sabtu (13/2).
-
Mengapa jargon 'Nusantara Baru, Indonesia Maju' dipakai? Jargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan. Jargon ini tidak hanya merayakan pencapaian kemerdekaan yang telah diraih, tetapi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berfokus pada transformasi yang lebih besar.
-
Kapan Islam mulai masuk ke Nusantara? Di Nusantara, sejarah masuknya Islam masih menjadi topik yang sering diperdebatkan. Banyak fakta yang tidak tertulis menyebabkan perbedaan pendapat di kalangan sejarawan mengenai waktu dan lokasi awal masuknya Islam.
-
Apa teori masuknya Islam di Indonesia? Proses Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Gujarat Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia.
-
Siapa saja tokoh penting penyebar Islam di Nusantara? Penyebaran Islam di wilayah ini dilakukan melalui berbagai strategi, seperti jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, serta islamisasi budaya. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran Islam di Nusantara ialah para ulama dan raja/sultan.
-
Kenapa tema 'Nusantara Baru' dipilih? 'Nusantara Baru' berkaitan dengan ibu kota negara (IKN) yang berdiri di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
-
Apa yang Gus Baha tegaskan tentang Islam di Jawa? 'Wali Songo memang memulai penyebaran Islam yang meluas, tetapi secara keseluruhan, Islam sudah ada sebelumnya,' jelasnya.
Mutawakil menegaskan bahwa istilah Islam Nusantara bukan dalam konteks sebagai sebuah agama baru. NU tegas memerangi gerakan-gerakan sesat dan berbau radikali.
Kelahiran Islam Nusantara sebagai komitmen untuk memperteguh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan mengangkat Islam dengan sifatnya yang rahmatal lil alamin (rahmat seluruh alam).
"Islam Nusantara bukan dalam konteks adanya Islam yang baru. Karena Islam itu rahmatan lil alamin, adapun konteks Islam Nusantara lebih menegaskan komitmen NU untuk ikut menguatkan kesatuan dan kebangsaan, serta memerangi rongrongan paham ekstrimisme di Indonesia," katanya.
Islam Nusantara, katanya, dilandasi sebuah semangat untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat kemajuan Islam di dunia dengan nilai-nilai rahmatan lil alamin.
Mutawakil bersama sejumlah Kyai NU hadir dalam Seminar Nasional dan Batsul Massail dengan tema Islam Nusantara: Meneguhkan Moderatisme dan Mengikis Ekstrimisme dalam Kehidupan Beragama. Acara tersebut digelar oleh PW NU Jawa Timur dan PC NU Kota Malang.
Sementara Wali Kota Malang Moch Anton berpesan, agar hasil seminar merekomendasi langkah-langkah strategis NU. Pengikisan gerakan-gerakan berbau radikalisme dan ekstrimisme tidak bisa terlepas dari peran lembaga-lembaga keagamaan, khususnya NU.
"Pekerjaan terbesar adalah ikut meningkatkan derajat serta pemberdayaan ekonomi ummat. Karena dari ketimpangan ekonomi menjadi faktor munculnya pikiran-pikiran liar, yang menyuburkan gerakan radikalisme dan ekstrimisme," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menilai, salam sejahtera yang sering digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ibadah formal.
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaGas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.
Baca SelengkapnyaCak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaIa menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan rakor membahas penolakan terhadap MLB PBNU.
Baca Selengkapnya