PWNU Protes Kiai di Yogyakarta Belum Divaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Vaksinasi massal dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak awal Maret 2021. Vaksinasi ini menyasar mulai dari tenaga kesehatan, pedagang, seniman, ASN, maupun petugas pelayan publik. Hanya saja vaksinasi massal di DIY ini belum menyasar kelompok pemuka agama dan kalangan santri.
Wakil Rois Syuriah PWNU DIY Hilmy Muhammad menyebut belum ada tindakan konkret dari pemerintah dan Dinas Kesehatan untuk vaksinasi bagi kiai dan kalangan pesantren.
Pria yang akrab disapa Gus Hilmy ini menuturkan pendataan memang sudah dilakukan sejak awal tahun 2021. Hanya saja hingga saat ini belum ada tindaklanjutnya.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa target dari diseminasi? Diseminasi merujuk pada proses menyebarkan informasi atau pengetahuan kepada orang banyak atau sekelompok orang tertentu.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang perlu divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan rendah terhadap penyakit ini.
"Pendataan sudah diminta dan dilakukan sejak awal tahun oleh kalangan pesantren, namun hingga saat ini belum ada komunikasi atau undangan dari Dinkes," ujar Gus Hilmy yang juga merupakan salah satu pengasuh di Pesantren Krapyak, Kamis (25/3).
Gus Hilmy membandingkan antara DIY dengan provinsi lainnya yang telah melakukan vaksinasi untuk kalangan pesantren. Gus Hilmy menyebut vaksinasi bagi kalangan kiai telah dilaksanakan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Anggota DPD dari DIY ini menyebut jika sosok kiai adalah figur. Sebagai figur, lanjut Gus Hilmy, kiai bisa menjadi bagian dari kampanye vaksinasi
"Jadi, kebijakan terkait sasaran vaksinasi bisa ditentukan juga oleh pemerintah daerah dan dinas kesehatan. Sementara DIY, belum memprioritaskan kiai dan kalangan pesantren," tegas Gus Hilmy.
Gus Hilmy menyebut pihak pesantren pun aktif untuk menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait vaksinasi itu. Hanya saja hingga saat ini belum ada langkah kongkret dari Pemda DIY maupun Dinas Kesehatan.
"Apakah kiai dan pesantren tidak dianggap penting di Yogyakarta ini? Prioritas vaksinasi untuk mengangkat kembali citra Yogyakarta sebagai kota wisata dan kota budaya, tidak boleh menafikan citranya sebagai kota pendidikan. Menyasar seniman, pedagang, pelaku wisata, tidak boleh menafikan lembaga-lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya ada kiai dan pesantren," tutur Gus Hilmy.
Gus Hilmy menjabarkan prioritas sasaran vaksinasi telah dijelaskan pada Bab III Pasal 8 PMK Nomor 84/2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Dalam Permenkes tersebut, sambung Gus Hilmy, ada enam kelompok prioritas penerima vaksin. Enam kelompok ini adalah okoh masyarakat/agama berada pada kelompok prioritas kedua. Kelompok selanjutnya adalah guru dan tenaga pendidikan.
Gus Hilmy menyebut kiai tidak sekadar guru. Pasalnya di samping sebagai pengasuh pesantren, para kiai adalah pengasuh masyarakat. Bahkan, setiap hari, para kiai menghadapi masyarakat dan di antara mereka banyak yang sudah lanjut usia.
"Selain itu, menilik data nasional kita telah kehilangan 400-an Kiai akibat Covid-19. Tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda vaksinasi untuk para kiai, baik di tingkat provinsi, kota maupun kabupaten se-DIY," tegas Gus Hilmy.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca Selengkapnya