Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rabies mewabah, depot daging anjing di Bali tetap ramai pembeli

Rabies mewabah, depot daging anjing di Bali tetap ramai pembeli Ritual Ogun. ©2015 REUTERS/Afolabi Sotunde

Merdeka.com - Penggemar masakan daging anjing atau yang kental dengan istilah daging RW, saat ini sedang dihantui harap-harap cemas untuk mengonsumsi RW di Bali. Pasalnya, kasus rabies menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat.

Kendati demikian, para penjual masakan RW ini tetap bertahan meski kasus rabies semakin meningkat. Bahkan di beberapa warung yang menyajikan kuliner khusus RW, kini menjual alternatif lain seperti daging Biawak, Bekicot, hingga daging kelelawar.

Dari informasi yang dihimpun wartawan merdeka.com di wilayah metro Denpasar dan Badung, terpantau ada 9 tempat warung makan yang menyajikan masakan khas daging anjing. Namun dari kesembilan tempat ini, hanya tiga lokasi saja yang mencoba menghidangkan masakan lainnya. Salah satunya depot ADA di wilayah Sempidi.

Menariknya, depot ADA tetap saja ramai dikunjungi pembeli yang gemar mengonsumsi RW ataupun Biawak ini. Padahal, penyakit rabies yang ditularkan melalui binatang anjing ini sudah mewabah di Bali cukup memprihatinkan.

"Pembeli di sini pelanggan tetap di sini. Kalaupun tidak, sudah pasti tahu kualitas dan bibit daging yang kami jual. Tidak sembarangan saya membeli daging anjing, pilihan dagingnya," ungkap Made Suarta, pemilik depot ADA, Rabu (30/9) di Sempidi, Bali.

Made mengatakan kalau dirinya membuka depot masakan RW bukan baru setahun dua tahun. Dia mengaku sudah hampir 40 tahun menyajikan masakan RW dalam porsi penyajian bumbu yang berbeda-beda.

Dalam membeli anjing untuk disajikan, dia mengklaim tidak asal membeli. Ada tempat khusus yang diternakkan khusus untuk kuliner. Bahkan dikatakannya, sudah melalui perawatan sehingga Vaksin dilakukan pada anjing di lokasi pembelian. Namun, Made tidak mau menyebut lokasi tempatnya langganan membeli beberapa ekor anjing untuk dipotong, dengan alasan persaingan dagang.

"Ya sekarang memang sulit menjual masakan RW, sejak adanya kasus Rabies. Karenanya dirinya mengimbangi dengan menyajikan daging biawak," tuturnya.

Dia mengungkapkan sebelum wabah rabies sehari dirinya bisa menghabiskan hampir dua ekor. Bahkan terkadang lebih, namun saat ini sangat sulit. Menurut dia untuk saat ini tidak bisa membeli anjing lantaran di lokasi pembelian belum ada yang siap potong. Menariknya, pemeriksaan dari petugas rutin dilakukan ke depot nya dan itu jauh sebelum ada kasus rabies.

"Sejak saya buka masakan ini, petugas sudah sering kontrol ke depot ini. Apalagi sekarang-sekarang ini," ungkapnya.

Sedikit nyeleneh, dirinya memastikan bahwa kasus kematian dari kasus rabies ini lebih banyak akibat digigit oleh anjing. "Belum ada kasusnya habis makan daging anjing, mati. Kasus yang terjadi justru setelah digigit anjing, mati," sentilnya sambil tersenyum. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Kematian Akibat Rabies Meningkat Usai Lockdown Covid-19 Dihentikan
Kasus Kematian Akibat Rabies Meningkat Usai Lockdown Covid-19 Dihentikan

Bila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.

Baca Selengkapnya
Rabies Kembali Makan Korban
Rabies Kembali Makan Korban

Virus rabies kembali merebak dan menelan korban jiwa.

Baca Selengkapnya
Bocah 10 Tahun Tewas Usai Dicakar Anjing Rabies
Bocah 10 Tahun Tewas Usai Dicakar Anjing Rabies

Menurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.

Baca Selengkapnya
Rabies Kembali Renggut Nyawa, Bocah 6 Tahun di NTT Meninggal Setelah Dagunya Digigit Anjing
Rabies Kembali Renggut Nyawa, Bocah 6 Tahun di NTT Meninggal Setelah Dagunya Digigit Anjing

Seorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan

Hingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Baca Selengkapnya
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran
Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran

Baca Selengkapnya
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali

Pada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati

Tiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih

Baca Selengkapnya
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal

Keluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Warga Inhil Riau Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies
Warga Inhil Riau Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies

Korban sempat dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan namun nyawanya tidak terselamatkan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Warga Gunungkidul Meninggal karena Antraks, Berawal dari Sembelih Sapi Mati
Kronologi Warga Gunungkidul Meninggal karena Antraks, Berawal dari Sembelih Sapi Mati

Seorang warga Gunungkidul meninggal karena Antraks. Korban sempat dirawat di rumah sakit

Baca Selengkapnya