Rachmat Gobel Ingin Petani Gorontalo Belajar di Jepang
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah daerah Gorontalo fokus pada pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan sektor kehutanan. Pengembangan sektor tersebut juga dipandang penting guna menggenjot pertumbuhan ekonomi dan menekan angka pengangguran. Terhadap hal ini, politisi NasDem Rachmat Gobel mendukung, dan ingin petani di Gorontalo bisa terus berkembang. Salah Satu caranya petani bisa belajar ke Jepang.
"Petani kita dorong, kita akan mencari bagaimana petani-petani Gorontalo bisa dilatih didik di Jepang. Ini salah satunya untuk memanfaatkan hubungan Indonesia-Jepang," kata Rachmat Gobel kepada wartawan, Selasa (25/3).
Gobel heran lantaran Gorontalo sekarang berada di peringkat 5 wilayah miskin di Indonesia. Padahal, kata dia, pemerintah pusat sudah memberikan perhatian bagus seperti dana desa dan program untuk petani.
-
Kenapa Moeldoko mengusulkan Indonesia jadi pusat pelatihan petani? 'Indonesia punya keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah telah bekerja sama dengan FAO membangun program regenerasi petani,' kata Moeldoko saat bertemu Asisten Direktur Jenderal dan Perwakilan Regional FAO untuk Asia Pasifik, Jong Jin Kim, di Kolombo Sri Lanka, dikutip dari siaran pers, Sabtu (24/2/2024).
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Kenapa Jokowi berkunjung ke Gorontalo? Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung ke proyek Bendungan Bulango Ulu di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo pada Senin, 22 April 2024.
-
Siapa kepala daerah yang memimpin Gorontalo Utara? Ia saat ini menjabat sebagai kepala daerah di Kabupaten Gorontalo Utara.
-
Siapa yang mendukung produksi jagung di Gorontalo? Muljady menyampaikan terimakasih atas perhatian Presiden Joko Widodo dan jajaran Kementerian Pertanian yang terus mendukung jalanya produksi jagung. Salah satunya dukungan pemerintah terhadap pupuk yang saat ini mampu dipenuhi secara baik.
-
Bagaimana Kementan membantu produksi jagung di Gorontalo? Sebagai informasi, Kementan melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.
"Ini yang ingin kita benahi. Kita punya keinginan membangun Gorontalo karena selama 17 tahun ini miskin terus. Jadi kita benahi, petani dapat income lebih baik" katanya Caleg DPR RI NasDem (Dapil) Gorontalo meliputi Bone Bolango, Kota Gorontalo, Gorontalo, Gorontalo Utara, Boalemo, dan Pahuwato itu.
Selain faktor ekonomi, Gobel juga ingin memperbaiki sistem pendidikan. Menurutnya, guru-guru di Gorontalo harus diperhatikan dan meningkatkan kemampuannya.
"Guru seperti apa yang dibutuhkan untuk pembangunan SDM kita. Jadi bukan hanya murid saja. Tentu ada setifikasi dan pelatihan serta membangun wawasan lebih luas lagi," tutu mantan menteri perdagangan ini.
Kemudian, Gobel juga akan melibatkan perguruan tinggi setempat untuk sama-sama membuat perencanaan apa yang bisa dilakukan untuk lima tahun mendatang. Perencanaan itu juga melihat faktor-faktor yang masih menjadi kelemahan serta kekurangan di Gorontalo.
"Jadi kita juga akan sinergikan dengan program Pak Jokowi dalam mengentaskan kemiskinan," tuturnya lagi.
Di sisi lain, pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah memang menjadi fokus pemerintah. Apalagi di era pemerintahan Jokowi, desa di daerah bukan lagi menjadi objek pembangunan namun harus menjadi subjek pembangunan.
Masyarakat diharapkan memiliki gagasan dan inisiatif untuk membangun wilayahnya masing-masing, sesuai dengan potensi lokal yang ada. Untuk itu, belajar dari luar negeri juga merupakan suatu nilai tambah untuk memajukan daerah.
Seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, memberangkatkan sejumlah kepala desa, pendamping desa, dan penggiat desa untuk melakukan studi banding luar negeri. Selain studi banding, mereka juga diminta untuk membaca peluang kerjasama bisnis dengan kepala desa di luar negeri.
"Melihat peluang yang bisa dikerjasamakan dan melihat apa yang dibutuhkan masyarakat di luar negeri yang bisa disuplai oleh desa di Indonesia," ujar Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, di kesempatan berbeda.
Diharapkan mereka yang diberangkatkan ke luar negeri dapat mengambil pelajaran tentang keberhasilan di sana. "Mudah-mudahan mereka bisa menyerap dan belajar dari keberhasilan diterapkan di Indonesia," ujarnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo mendapat curhatan dari para petani di Purworejo
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin petani Indonesia pergi ke sawah dengan menggunakan mobil, seperti negara-negara lain.
Baca SelengkapnyaGanjar mengajak istri Siti Atiqoh menginap di rumah warga Cilacap, sambutan warga sangat meriah
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, petani milenial akan banyak yang lahir jika dibarengi dengan keseriusan pemerintah dalam memberikan mendampingi.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan para petani pun berdampak pada kemampuan modernisasi.
Baca SelengkapnyaGanjar memaparkan gagasan ketahanan pangan saat berdialog dengan petani Jakarta
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar menanggapi pernyataan capres Prabowo soal kesejahteraan masyarakat
Baca SelengkapnyaPernyataan Ganjar itu pun sontak mengundang tawa dari para peserta Rakorpimnas Inkindo.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mendengarkan berbagai masukan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat Kendari.
Baca SelengkapnyaUsai berdialog dengan warga, Ganjar menginap di rumah salah satu warga di desa yang dikunjunginya.
Baca Selengkapnya"Mereka cerita apa tolong kami pak, karet kami harganya hancur sudah, pupuknya mahal, obat-obatanya mahal," kata Ganjar
Baca Selengkapnya