Rachmawati: Megawati ubah sifat konstitusi jadi liberal kapitalistik
Merdeka.com - Rachmawati Soekarnoputri mengaku tak pernah melakukan aksi makar terhadap pemerintah. Rencana aksi yang akan digelar olehnya di depan gedung DPR/MPR hanya sebagai upaya menyampaikan aspirasi untuk meminta pemerintah kembali kepada UUD 1945.
Putri ketiga Presiden RI pertama Soekarno ini menilai pemerintah saat ini sudah mulai jauh dari jalur UUD 1945. Menurutnya saat ini konstitusi negara mulai beralih kepada konsep liberal kapitalistik.
"Yang saya lihat dari perjalanan pemerintah saat ini akibat dari amandemen yang ditandatangani langsung oleh Megawati. (Megawati) mengubah sifat konstitusi kita menjadi liberal kapitalistik terutama pasal 33 menghilangkan aspek keadilan," kata Rachmawati di kediamannya Jalan Jati Padang No 54A, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Kapan Megawati lahir? Megawati Hangestri lahir pada 20 September 1999 di Jember, Jawa Timur.
-
Kenapa Kartika Soekarno memilih jadi WNI? Meski memiliki darah Jepang di tubuhnya, Kartika rupanya tetap memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
-
Siapa yang memimpin Indonesia saat pemilu pertama? Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengadakan pemilihan umum pertama sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan partisipatif.
-
Siapa ibu dari Kartika Soekarno? Sesuai namanya, Kartika adalah putri dari Presiden Indonesia ke-1 Ir. Soekarno. Ia merupakan buah cinta dari Soekarno dan Dewi Soekarno.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
Hasil produk amandemen tersebut kata Rachmawati, mengakibatkan negara memiliki utang hingga Rp 40 ribu triliun. Padahal kata dia seharusnya Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dan kedaulatan ekonomi bisa dikelola sendiri.
"(Aspek) kedaulatan ekonomi kita saat ini terlihat ada puluhan juta pekerja asing masuk. Informasi yang saya dapat dari Pangdam Jaya negara kita dipenuhi bendera asing dan itu sudah melampaui batas," sambung Rachmawati.
Kemudian lanjut dia ada yang mega korupsi BLBI yang tidak disentuh Pemerintahan Jokowi yang menyedot anggaran. Para pengemplang pajak pun tak juga tersentuh oleh pemerintah saat ini.
"Dalam aspek hukum seperti tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Keadilan hukum dalam kesenjangan sosial karena menurut saya selaku warga negara, di mana kesenjangan sosial kepada kapitalis harus kembali ke amanat konstitusi kita berkeadilan sosial. Itu lah alasan saya kenapa harus balik ke UUD," ungkap Rachmawati.
Ditambahkan dia, nyatanya proses amandemen kelima dianggap tidak sesuai dan melawan hukum karena dicatat dengan risalah bukan dalam lembar negara. Sehingga dapat dinyatakan cacat hukum.
"Proses amandemen ternyata proses tidak sesuai itu melawan hukum. Inilah produk liberal kapitalistik," tegas Rachmawati.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaMenurut Megawati, politik yang ada saat ini tidak lagi sejalan dengan Ideologi Pancasila dan Undang-Undang RI 1945.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaSampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses
Baca SelengkapnyaMegawati mengapresiasi terkait keputusan MKMK yang berhentikan Ketua MK Anwar Usman, Ipar Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMegawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keresahannya terkait potensi kecurangan Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaYakni, dalam agenda 'Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah Tahap 2 dari PDI Perjuangan.'
Baca SelengkapnyaMega bahkan sampai mempertanyakan ke Mahfud MD yang merupakan mantan ketua MK.
Baca Selengkapnya