Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rachmawati: Megawati ubah sifat konstitusi jadi liberal kapitalistik

Rachmawati: Megawati ubah sifat konstitusi jadi liberal kapitalistik Rachmawati Soekarnoputri. ©2016 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Rachmawati Soekarnoputri mengaku tak pernah melakukan aksi makar terhadap pemerintah. Rencana aksi yang akan digelar olehnya di depan gedung DPR/MPR hanya sebagai upaya menyampaikan aspirasi untuk meminta pemerintah kembali kepada UUD 1945.

Putri ketiga Presiden RI pertama Soekarno ini menilai pemerintah saat ini sudah mulai jauh dari jalur UUD 1945. Menurutnya saat ini konstitusi negara mulai beralih kepada konsep liberal kapitalistik.

"Yang saya lihat dari perjalanan pemerintah saat ini akibat dari amandemen yang ditandatangani langsung oleh Megawati. (Megawati) mengubah sifat konstitusi kita menjadi liberal kapitalistik terutama pasal 33 menghilangkan aspek keadilan," kata Rachmawati di kediamannya Jalan Jati Padang No 54A, Jakarta Selatan, Rabu (7/12).

Hasil produk amandemen tersebut kata Rachmawati, mengakibatkan negara memiliki utang hingga Rp 40 ribu triliun. Padahal kata dia seharusnya Indonesia berdiri di atas kaki sendiri dan kedaulatan ekonomi bisa dikelola sendiri.

"(Aspek) kedaulatan ekonomi kita saat ini terlihat ada puluhan juta pekerja asing masuk. Informasi yang saya dapat dari Pangdam Jaya negara kita dipenuhi bendera asing dan itu sudah melampaui batas," sambung Rachmawati.

Kemudian lanjut dia ada yang mega korupsi BLBI yang tidak disentuh Pemerintahan Jokowi yang menyedot anggaran. Para pengemplang pajak pun tak juga tersentuh oleh pemerintah saat ini.

"Dalam aspek hukum seperti tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Keadilan hukum dalam kesenjangan sosial karena menurut saya selaku warga negara, di mana kesenjangan sosial kepada kapitalis harus kembali ke amanat konstitusi kita berkeadilan sosial. Itu lah alasan saya kenapa harus balik ke UUD," ungkap Rachmawati.

Ditambahkan dia, nyatanya proses amandemen kelima dianggap tidak sesuai dan melawan hukum karena dicatat dengan risalah bukan dalam lembar negara. Sehingga dapat dinyatakan cacat hukum.

"Proses amandemen ternyata proses tidak sesuai itu melawan hukum. Inilah produk liberal kapitalistik," tegas Rachmawati.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat

Megawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya
Megawati Resah Kondisi Politik Indonesia: Wajah Kekuasaan Kini Lebih Dominan Ditampilkan
Megawati Resah Kondisi Politik Indonesia: Wajah Kekuasaan Kini Lebih Dominan Ditampilkan

Menurut Megawati, politik yang ada saat ini tidak lagi sejalan dengan Ideologi Pancasila dan Undang-Undang RI 1945.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi Soal Penyataan Megawati Sebut Penguasa Seperti Orde Baru
Reaksi Jokowi Soal Penyataan Megawati Sebut Penguasa Seperti Orde Baru

Jokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru

Baca Selengkapnya
Sampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses
Sampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses

Sampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Buka Suara, Curhat Rekayasa Konstitusi dan Gelapnya Demokrasi
VIDEO: Megawati Buka Suara, Curhat Rekayasa Konstitusi dan Gelapnya Demokrasi

Megawati mengapresiasi terkait keputusan MKMK yang berhentikan Ketua MK Anwar Usman, Ipar Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Megawati Bicara Status Presiden: Jangan Main-Main Sama Saya, Level Kita Sama Loh
Megawati Bicara Status Presiden: Jangan Main-Main Sama Saya, Level Kita Sama Loh

Megawati meminta seseorang yang selevel presiden tidak bermain-main dengannya.

Baca Selengkapnya
Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana
Megawati Sebut Penguasa Saat Ini Bertindak Seperti Orde Baru, Begini Respons Istana

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru

Baca Selengkapnya
Ini Pernyataan Lengkap Megawati Soal Rekayasa Konstitusi dan Gelapnya Demokrasi
Ini Pernyataan Lengkap Megawati Soal Rekayasa Konstitusi dan Gelapnya Demokrasi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keresahannya terkait potensi kecurangan Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai
Megawati Sindir Penguasa Mirip Zaman Orba, TKN Prabowo: Kegelisahan Gagal Jadikan Jokowi Alat Partai

TKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?

Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.

Baca Selengkapnya
Megawati Tunjuk-Tunjuk Yasonna Laoly Singgung Konstitusi & Reshuffle di Depan Kader PDIP
Megawati Tunjuk-Tunjuk Yasonna Laoly Singgung Konstitusi & Reshuffle di Depan Kader PDIP

Yakni, dalam agenda 'Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah Tahap 2 dari PDI Perjuangan.'

Baca Selengkapnya
Megawati: DPR Opo Toh Yo, Saya Tegaskan Taat Sepenuhnya pada Putusan MK
Megawati: DPR Opo Toh Yo, Saya Tegaskan Taat Sepenuhnya pada Putusan MK

Mega bahkan sampai mempertanyakan ke Mahfud MD yang merupakan mantan ketua MK.

Baca Selengkapnya