Racuni rekan, buruh di Jakut mengaku sakit hati dilempar pakaian
Merdeka.com - Ayu Lestari (23), buruh pabrik PT Tainan V, KBN Cakung Cilincing, Jakarta Utara, tega menuangkan tiner yang berada di bawah meja ke dalam air minum milik temannya, Noviana Wulandari (23) sakit hati lantaran dilempari pakaian secara kasar.
"Saat itu korban membalikan pakaian yang kurang bersih benangnya kepada tersangka dengan cara dilempar sehingga membuat tersangka sakit hati," kata Kepala Bagian Humas Polres Jakarta utara, Kompol Sungkono kepada Merdeka.com, Kamis (4/2).
Dia menjelaskan kejadian berlangsung saat waktu istirahat sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika itu, kata Sungkono, para buruh keluar untuk mencari makan siang, namun tersangka tidak keluar istirahat. Pelaku yang satu ruang kerja dengan korban langsung mengambil botol air mineral berisi cairan tiner yang berada di atas meja miliknya dan menuangkan ke dalam air mineral milik korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
"Cairan tiner itu dituang ke dalam botol air mineral milik korban. Saat semua karyawan kembali ke ruang kerja korban minum air mineral miliknya yang sudah tercampur dengan tiner, langsung korban merasa pusing dan mual. Semua karyawan bergegas memberikan pertolongan," jelasnya.
Untuk saat ini, kata Sungkono, korban masih berada di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara untuk mendapatkan perawatan. "Iya korban masih dirawat di Rumah Sakit Koja," pungkasnya.
Dalam kasus ini polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah botol air mineral milik korban yang sudah tercampur tiner merk Oasis, satu buah botol bekas tiner yang di dalamnya berisi tali rapia warna kuning. Atas perbuatannya tersangka dikenakan Pasal 531 KUHP dengan ancaman kurungan di atas lima tahun penjara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sering memarahi pelaku dengan kata-kata yang menyakiti perasaan.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaSetelah puas mengeroyok sopir dan kondektur para pelaku diketahui langsung melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial PL (20), ditangkap polisi karena menyiram air keras ke temannya sendiri, AA (26), hingga tewas.
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca SelengkapnyaRST mengaku pelaku tiba-tiba lari untuk kabur dari tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaPerempuan dari Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan menambahkan racun ke minumannya.
Baca SelengkapnyaTerungkap motif pembunuhan pria dalam sarung yang dilakukan keponakan korban.
Baca Selengkapnya