Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Radikalisme agama tak surutkan eksistensi LGBT

Radikalisme agama tak surutkan eksistensi LGBT gay pride parade. REUTERS/Keith Bedford

Merdeka.com - Hingga saat ini, agama masih menilai kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) bertentangan dengan norma yang ada. Bahkan atas dasar penilaian ini, banyak masyarakat yang mendiskriminasi kaum penyuka sesama jenis ini.

Pendiri organisasi kaum LGBT Indonesia, GAYa Nusantara, Dede Oetomo mengatakan, banyaknya agama yang mendiskriminasi kaum LGBT merupakan hal yang biasa. Hal ini tak jauh dari penolakan yang dirasakan atas keberadaan kaum ini.

"Di mana-mana ada, sudah biasa. Di Indonesia mungkin (penolakan) lantang dilakukan. Tapi mereka lupa masih banyak juga kelompok agama banyak mendukung, seperti Islam liberal, banyak lho. Banyak yang memberi penolakan tapi banyak juga kelompok agama yang mendukung," kata Dede ketika dihubungi merdeka.com, Jumat (3/7).

Orang lain juga bertanya?

Meski begitu, upaya-upaya untuk meredam penolakan tersebut masih sulit dilakukan oleh Dede. Bahkan, lanjut Dede, kelompok agama yang menolak justru semakin menjauhi sebelum kaum LGBT mencoba untuk merangkul mereka.

"Yang menentang itu dideketin enggak mau. Belum-belum sudah musuhin. Kami kalau ada acara kami undang PKS, Muhammadiyah. Tapi yang mau datang hanya yang orang muda. Yang menentang susah mereka tidak mau bertemu. Jadi susah kalau dialog begitu, biasanya yang mau bertemu yang mendukung," imbuh Dede.

Namun, meski menolak, kelompok agama ini tidak menjadi ancaman bagi eksistensi LGBT di Indonesia. Bagi Dede, ancaman hanya muncul bagi mereka yang belum bisa menerima jati dirinya, sehingga mereka khawatir jika banyak kalangan yang menolak.

Terlepas dari semua hal itu, Dede berharap negara memberikan perlindungan terhadap kaum LGBT untuk bisa bebas mendapatkan hak-hak mereka. Sebab, perbedaan yang melekat pada diri mereka justru tidak menganggu satu pihak pun.

"Sebetulnya kami berharap negara melindungi kami. Cuma polisi kita anggapnya yang kontroversial yang harus dihapuskan. Sedangkan di negara lain yang diamankan yang menyinggung, bukan yang kontroversial. Ini yang harusnya diperbaiki," tandasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh
Polisi soal Heboh Pertemuan LGBT se-ASEAN: Akunnya Sudah Ditutup Gara-Gara Gaduh

"Tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktik LGBT," tegas Anwar Abbas.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta, Begini Respons MUI hingga Polisi
Beredar Kabar Pertemuan LGBT se-Asean di Jakarta, Begini Respons MUI hingga Polisi

Kabar tersebut diunggah salah satu akun media sosial.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024
Muhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024

Muhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
PKS Minta Pemprov DKI Tolak Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta
PKS Minta Pemprov DKI Tolak Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta

Muhammad Taufik Zoelkifli mengatakan, LGBT bertentangan dengan norma agama dan Pancasila.

Baca Selengkapnya
Alasan Keamanan, Pertemuan LGBT se-ASEAN Batal Digelar di Jakarta
Alasan Keamanan, Pertemuan LGBT se-ASEAN Batal Digelar di Jakarta

Pertemuan LGBT bertajuk ASEAN Queer Advocacy Week ini nantinya akan digelar di luar Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gibran Tak Diundang Acara Konsolidasi PDIP Jateng: Saya Anak Ingusan
Gibran Tak Diundang Acara Konsolidasi PDIP Jateng: Saya Anak Ingusan

Gibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Gibran Tak Diundang Rakernas, PDIP Anggap Sudah Bukan Lagi Keluarga
Jokowi dan Gibran Tak Diundang Rakernas, PDIP Anggap Sudah Bukan Lagi Keluarga

Bila ada anggota partai yang melanggar konstitusi, etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Khawatir PKB Bakal Bertemu PDIP: Berkoalisi Harus Saling Percaya
Gerindra Tak Khawatir PKB Bakal Bertemu PDIP: Berkoalisi Harus Saling Percaya

Gerindra menilai rencana pertemuan PKB dan PDIP wajar untuk menjaga silaturahmi antara parpol.

Baca Selengkapnya
PDIP Minta Maaf Tak Undang Gibran, Ini Alasannya
PDIP Minta Maaf Tak Undang Gibran, Ini Alasannya

Akan keliru jika PDIP mengundang Gibran dalam acara tersebut. Lalu apa alasannya ya?

Baca Selengkapnya
Alasan PPP Tak Ikut Apel Siaga PDIP di Jateng: Diundang Dadakan
Alasan PPP Tak Ikut Apel Siaga PDIP di Jateng: Diundang Dadakan

PPP juga telah mengabarkan kepada PDIP alasannya tidak hadir. Amir mengatakan, DPP PPP telah menghubungi dengan sambungan telepon.

Baca Selengkapnya
JK: Ketua PMI Harus Netral, Tidak Bisa jadi TPN
JK: Ketua PMI Harus Netral, Tidak Bisa jadi TPN

Ganjar menampik kedatangannya menemui JK dalam rangka undangan mengajak bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya