Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rahmat Ono, Samurai Jepang murka lihat koruptor di Indonesia

Rahmat Ono, Samurai Jepang murka lihat koruptor di Indonesia Rahmat Shigeru Ono. ©repro dok keluarga

Merdeka.com - Rahmat Shigeru Ono tiba-tiba berteriak marah. Dia kesal luar biasa melihat tayangan berita seorang koruptor ditangkap KPK. Parahnya, koruptor tersebut nampak tak menyesal. Dia masih bisa tertawa pada para wartawan yang meliput di tangga KPK.

"Bodoh! Tidak malu! Harusnya korupsi itu malu dan bunuh diri," teriak Rahmat Ono.

Kisah tersebut diceritakan Agoes Soetikno (56), putra Rahmat Shigeru Ono saat menerima merdeka.com di Malang, Jawa Timur pekan lalu.

Rahmat Shigeru Ono adalah mantan tentara Jepang. Dia kemudian lari dari kesatuannya dan ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Rahmat melatih para pemuda Indonesia soal kemiliteran dan intelijen. Dia juga sering memimpin serangan terhadap tentara Belanda semasa perang kemerdekaan.

"Papi selalu marah lihat berita soal korupsi. Dia merasa perjuangannya dan kawan-kawannya dulu mempertahankan kemerdekaan dikhianati. Banyak teman-teman Papi yang gugur semasa perang kemerdekaan. Dia merasa sedih melihat setelah merdeka malah pada korupsi," lanjut Agus.

Agoes pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Banjarbaru di Kalimantan Selatan. Dia ingat, setiap ada berita korupsi DPRD atau anggota DPRD yang ditangkap KPK, ayahnya langsung telepon.

"Awas kamu kalau korupsi. Papi selalu bilang jangan korupsi," kenang Agoes.

Erlik Ono (47), putri Rahmat Shigeru Ono juga menceritakan pengalaman serupa. Kebetulan Erlik bekerja di Dirjen Pajak. Saat ramai kasus mafia pajak Gayus Tambunan, Erlik pun dicereweti sang ayah.

"Kamu nggak takut kerja di Pajak? tanya Papi. Saya bilang saya nggak korupsi kayak Gayus, buat apa takut," kenang Erlik sambil tertawa.

Erlik ingat peringatan ayahnya bukan hanya sekali dua kali memperingatkan mereka supaya jujur. Kalau soal ini, Rahmat Ono terkenal keras. Pesan supaya tak korupsi terus disebut Rahmat Ono hingga meninggal dalam usia 95 tahun, Senin (25/8) lalu.

"Papi pernah kerja di perusahaan Jepang di Jakarta. Jika dia mau, dia bisa saja memanfaatkan jabatan tapi dia tetap tidak mau," kata Agoes menambahkan.

Rahmat Ono lahir pada 26 September 1918 di Prefektur Hokkaido. Meninggal di tempat yang sangat jauh dari tanah kelahirannya. Dia selalu merasa Indonesia adalah tanah airnya. Sang samurai bangga pernah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, walau harus kehilangan tangan. Dia tinggal dan meninggal di Indonesia.

Maka tak malukah pejabat yang bisa merdeka karena perjuangan Rahmat Ono dan kawan-kawannya kini malah bergelimang hasil korupsi?

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Abdul Hamid Nobuharu Ono, Perwira Muslim Jepang yang Fasih Berbahasa Jawa
Mengenal Abdul Hamid Nobuharu Ono, Perwira Muslim Jepang yang Fasih Berbahasa Jawa

Selama Abdul Hamid Ono berada di Nusantara, ia memiliki tugas sebagai intelijen dan informan terkait berbagai aktivitas orang-orang sekaligus tokoh muslim.

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman

Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa Tanpa Mahkota
Sosok HOS Tjokroaminoto, Raja Jawa Tanpa Mahkota

Tjokroaminoto dikenal sebagai Ksatria Piningit oleh para pribumi karena melakukan kebaikan bagi orang banyak

Baca Selengkapnya
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis

Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.

Baca Selengkapnya
Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?
Megawati: Saya Sudah Jengkel, Kenapa Kalian yang Baru berkuasa Bertindak Seperti Zaman Orde Baru?

Megawati merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru.

Baca Selengkapnya
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat
Sambil Sekolah Jual Rokok dan Kemenyan, Berujung Jadi Jenderal TNI Bintang Empat

Bocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata Bijak dari Tokoh Sumpah Pemuda & Para Pahlawan, Bisa jadi Bahan Introspeksi Diri
30 Kata-kata Bijak dari Tokoh Sumpah Pemuda & Para Pahlawan, Bisa jadi Bahan Introspeksi Diri

Lantas, apa saja kata-kata bijak dari tokoh Sumpah Pemuda dan para pahlawan tersebut?

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kisah Prabowo Muda di Kopassus TNI, Marah Temukan Prasasti Penjajah Hina Pribumi
VIDEO: Kisah Prabowo Muda di Kopassus TNI, Marah Temukan Prasasti Penjajah Hina Pribumi

Prabowo mengajak para mahasiswa dan mahasiswi untuk bekerja keras agar bangsa ini disegani dunia. Terlebih sejarah mencatat Indonesia pernah dijajah

Baca Selengkapnya
Hanung Bramantyo: Indonesia Kembali Merana oleh Dinasti Kurawa
Hanung Bramantyo: Indonesia Kembali Merana oleh Dinasti Kurawa

Dia menyebut jika Indonesia kembali merana. Namun bukan karena penjajahan, melainkan 'Dinasti Kurawa'.

Baca Selengkapnya
Ada di Mana Soeharto Saat  Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Prabowo Pilih Gibran: Lebih Baik Anak Muda Bersih Daripada Orang Tua Koruptor
Terungkap Alasan Prabowo Pilih Gibran: Lebih Baik Anak Muda Bersih Daripada Orang Tua Koruptor

Lebih baik Indonesia dipimpin oleh 'bocah ingusan' dibanding dengan koruptor.

Baca Selengkapnya