Raih OTP, Batik Air jadi maskapai paling tepat waktu
Merdeka.com - Batik Air meraih peringkat pertama dalam On Time Perfomance (OTP) yang dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), belum lama ini. Salah satu anak maskapai dari Lion Group ini memperoleh presentase OTP tertinggi yakni 91,21 persen.
Dengan kata lain, Batik Air menjadi maskapai paling tepat waktu mengungguli pesaingnya Nam Air dan Garuda Indonesia. Nam Air memperoleh OTP 90,61 persen atau penerbangan tepat waktu sebanyak 8.248 penerbangan, dari total 9.103 penerbangan. Sementara Garuda Indonesia mendapatkan OTP 85,82 persen dengan menjadi penerbangan tepat waktu sebanyak 77.955 penerbangan dari total 90.832 penerbangan.
Dalam kesempatan itu, Kemenhub juga mengevaluasi sejumlah maskapai yang memperoleh tingkat ketepatan cukup rendah. Maskapai itu antara lain, Trigana Air, Susi Air dan Travel Express.
-
Dimana letak kursi terbaik di pesawat Batik Air? Batik Air menggunakan tiga jenis armada, yaitu Airbus A320 dan Boeing 737. Kursi pesawat terbaik di armada ini bisa disimpulkan tidak berbeda jauh dari Citilink dan Lion Air.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Mengapa Qatar Airways dinobatkan sebagai maskapai terbaik? Dilaporkan oleh CNN pada Selasa, 25 Juni 2024, maskapai penerbangan Timur Tengah ini telah membangun reputasi yang kuat selama dekade terakhir.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Kenapa Singapore Airlines dinobatkan sebagai maskapai terbaik? Sebelum, Singapore Airlines dinobatkan sebagai Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia oleh Skytrax dan tahun ini, Singapore Airlines menduduki peringkat Maskapai Penerbangan Terbaik untuk kelima kalinya serta Maskapai Penerbangan Kelas Satu Terbaik.
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
Ketiganya mendapat rincian nilai, Trigana Air dengan persentase 45,74 persen atau sebanyak 2.384 penerbangan mengalami delay, dari total 5.212 penerbangan. Susi Air memperoleh 34,96 persen atau sebanyak 7.271 penerbangan delay dari total 20.801 penerbangan. Terakhir, Travel Express yang mendapat persentase 33,28 persen atau sebanyak 1.717 penerbangan delay dari total 5.159 penerbangan.
Dalam hasil itu, ada sejumlah beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya keterlambatan yakni faktor tenis, non teknis dan cuaca. Pertama ialah masalah teknis operasional, yaitu faktor keterlambatan yang disebabkan karena kondisi bandara atau di luar manajemen maskapai.
Selanjutnya, faktor non-teknis operasional. Keterlambatan penerbangan yang disebabkan karena manajemen maskapai. Lalu, faktor cuaca dan faktor lainnya seperti terjadinya kerusuhan atau demonstrasi di wilayah bandara.
Berikut daftar persentase OTP maskapai berjadwal nasional berdasarkan data evaluasi dari Kemenhub:
1. Batik Air (91,21 persen dari 25.617 penerbangan)
2. Nam Air (90,61 persen dari 9103 penerbangan)
3. Garuda Indonesia (82,82 persen dari 90.832 penerbangan)
4. Sriwijaya Air (82,85 persen dari 27.200 penerbangan)
5. Indonesia Air Asia Extra (82,40 persen dari 1.835 penerbangan)
6. Citilink (80,27 persen dari 30.598 penerbangan)
7. Aviastar Mandiri (79,57 persen persen dari 279 penerbangan).
8. Transnusa (77,06 persen dari 2.929 penerbangan)
9. Indonesia Air Asia (75,69 persen dari 6.677 penerbangan)
10. Kalstar Aviation (74,89 persen dari 12.251 penerbangan)
11. Wings Air (70,22 persen dari 32.085 penerbangan)
12. Lion Air (70,06 persen dari 86,043 penerbangan)
13. Travel Express (57,67 persen dari 5.159 penerbangan)
14. Susi Air (57,62 persen dari 20.801 penerbangan)
15. Trigana Air (48,16 persen dari 5.212 penerbangan) (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak pembangunan IKN Nusantara terjadi peningkatan kunjungan yang masuk ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 Pelita Air terjadi pada 15 April 2024 (H+5 Lebaran) dengan jumlah 8.203 penumpang.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMaskapai penerbangan Jepang mendapat skor empat dari lima dalam hal makanan, kenyamanan kursi, layanan staf, dan hiburan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaSelama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaQatar Airways tidak hanya memperkuat posisinya, tapi juga membantu Bandara Internasional Hamad menjadi pusat penerbangan global.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan penerbangan karena penyesuaian jadwal penerbangan pada kloter keberangkatan dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaFaktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menentukan maskapai terbaik meliputi kedatangan tepat waktu, pembatalan, penerbangan, hingga skor makanan.
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana ini menggunakan pesawat Airbus A321-Neo dan akan beroperasi lima hari dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaCapaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca SelengkapnyaPergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang
Baca Selengkapnya