Raja dukun Malaysia balik mengancam, bantah melenceng dari Islam

Merdeka.com - Raja Dukun Malaysia, Ibrahim Mat Zin menjadi perhatian dunia internasional setelah melakukan ritual di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Dia beralasan, aksi tersebut dilakukan demi menemukan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3) lalu.

Usai melakukan ritual tersebut, Ibrahim mendapat banyak kecaman dari pemerintah, ulama maupun rakyat Malaysia. Mereka menyebut, aksi Ibrahim dalam mencari pesawat yang hilang sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

Dikutip dari Utusan Malaysia, Jumat (14/3), Ibrahim membantah seluruh tudingan yang diarahkan kepadanya. Saat menjalani ritual tersebut, Ibrahim mengaku tetap menggunakan ayat-ayat dalam Alquran sebagai bacaannya, sehingga semuanya masih sesuai dengan ajaran Islam.

Ibrahim juga membantah praktik penyembahan benda saat berlangsungnya ritual pertamanya di KLIA. Ketika itu, dia mengaku memegang dua batang bambu yang dibuat seperti teropong demi mencari pesawat yang hilang. 

"Benda-benda itu hanya simbol saja, atau tips yang diturunkan dari orangtua kita. Mereka tidak dimaksudkan untuk ibadah," tegasnya.

Pada ritual kedua, Ibrahim duduk di atas karpet bersama dua anak buahnya. Salah satunya tampak sedang mendayung seperti sedang berada di atas laut, sementara yang lainnya mengangkat dua kelapa hingga berada di atas kepalanya.

"Saya harap orang-orang tidak begitu saja menuduh saya menjauhi ajaran Islam. Tindakan keras akan saya lakukan bagi mereka yang tetap melakukannya," ancam Ibrahim.

Sebelumnya, BBC melaporkan kata 'bomoh' sempat menjadi trending topic dunia dengan tweet mencapai 200 ribu kali. Ibrahim sempat melakukan dua kali ritual, pertama berlangsung pada Senin (10/3) dan ritual kedua berlangsung Kamis (13/3).

Saat menjalani ritual itu, Ibrahim menyebut mendapat undangan langsung dari seorang pejabat Malaysia. Namun pengakuan ini berubah, dia menyebut kedatangannya atas kemauan sendiri. (mdk/tyo)