Ramai-ramai kecam wacana Mendagri kosongkan kolom agama di KTP
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melontarkan wacana pengosongan kolom agama di kartu tanda penduduk (KTP). Tujuannya sebagai pilihan kepada penganut agama selain enam agama yang diakui pemerintah; Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Tjahjo mengatakan pihaknya memiliki dasar dalam menetapkan kebijakan tersebut. Menurut dia, setiap warga negara punya kewajiban sendiri dengan keyakinannya masing-masing.
Dalam perkembangannya, Tjahjo juga sedang mengupayakan agar di KTP dapat dicantumkan aliran kepercayaan dalam kolom agama.
-
Mengapa kewajiban warga negara penting untuk negara? Kewajiban ini bertujuan untuk menjaga ketertiban sosial dan menjamin bahwa setiap warga negara berperan aktif dalam mendukung stabilitas dan perkembangan negara.
-
Siapa saja yang wajib patuhi hukum? Menurut Aristoteles hukum tidak hanya memiliki arti kumpulan aturan yang bisa mengikat dan berlaku kepada masyarakat saja. Namun juga berlaku kepada hakim itu sendiri. Dengan kata lain, hukum tak diperuntukkan dan ditaati oleh masyarakat saja, namun juga wajib dipatuhi oleh para pejabat negara.
-
Apa itu Obligasi Pemerintah? Adapun obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah untuk mendapatkan pendanaan.
-
Kenapa Pemilu dianggap penting untuk setiap warga negara? Apa arti Pemilu penting diketahui setiap warga negara. Pemilu atau pemilihan umum adalah proses demokratis di mana warga suatu negara secara berkala memilih wakil mereka untuk menempati jabatan-jabatan pemerintahan.
-
Apa hak utama warga negara dalam hukum dan pemerintahan? Setiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
-
Siapa yang dituntut? Seorang pria Inggris dihukum hampir 20 tahun penjara karena menggunakan kecerdasan buatan untuk mengubah foto asli anak-anak menjadi gambar pelecehan seksual yang menjijikkan.
"Dulu kan hanya enam agama yang tertulis, namun ada peraturan Mendagri yang tidak mempermasalahkan karena setiap warga negara punya hak dan kewajiban sendiri sepanjang tidak menyesatkan," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (6/11).
Wacana Mendagri ini dikritik oleh berbagai kalangan. Berikut ulasannya:
Bertentangan dengan Pancasila
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menentang wacana kebijakan Tjahjo Kumolo yang membolehkan kolom agama di KTP bisa dikosongkan.Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU, Andi Najmi Fuaidi mengatakan, sebagai negara berketuhanan, rencana tersebut bertentangan dengan sila pertama Pancasila. Dengan tidak adanya kolom agama di KTP membuat pemerintah menolerir adanya kelompok tak mengenal Tuhan yang bisa membuat gejolak sosial di masyarakat."Yang harus diperhatikan oleh Pemerintah, semua undang-undang pasti merujuk ke Pancasila. Oleh karena itu tidak boleh ada kebijakan yang bertentangan dengan Pancasila," jelas Andi.
Upaya liberalisasi
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay menolak rencana Tjahjo. Menurut dia, pengosongan kolom agama KTP tidak memiliki dasar hukum."Karena itu, menghilangkan kolom agama dalam identitas kependudukan sama saja memperbolehkan warga negara untuk tidak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa," imbuhnya.Menurutnya, Indonesia memang bukan negara agama. Namun pengakuan terhadap eksistensi agama dijamin oleh negara. Kalau identitas agama dihapus, ia pun mempertanyakan bagaimana negara bisa memberikan perlindungan kepada warga negara untuk beribadah dan menjalankan agama dan keyakinannya."Penghapusan identitas agama dalam kartu tanda penduduk (KTP) dikhawatirkan akan berdampak pada upaya liberalisasi dalam semua sektor kehidupan," beber politikus PAN ini.
Identitas berkurang
Dai kondang asal Bandung ini juga menolak rencana mendagri. Menurutnya, identitas keagamaan haruslah diisi karena bagian dari identitas seseorang.Saat berkunjung di masjid Mapolda Sumsel, Aa Gym mengatakan, kolom agama dalam e-KTP sangat penting. Apalagi, Indonesia merupakan negara beragama dan bangsanya mayoritas taat beragama."Sudah seharusnya diisi (agama) dan jangan sampai dihilangkan. Jika dihilangkan, akan mengurangi identitas seseorang," tegas Aa Gym, Jumat (7/11).
Ide bahaya
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak sepakat bila kolom agama dikosongkan. Sebab, kata dia, identitas agama seseorang perlu ditunjukkan dalam KTP."Mazhab dari pikiran ini berbahaya. Bertentangan nilai-nilai agama. Kita tentang hilangnya kolong agama di KTP kita. Abis kosong kan ilang. Kan enggak jelas," imbuhnya.
Menag tak setuju
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kolom agama pada KTP harus ada. Menurut Lukman, identitas agama merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam realitas kehidupan masyarakat."Intinya kalau dari Kemenag saya sebagai menteri berpandangan bahwa kolom agama itu tetap harus dipertahankan pada KTP," ujar Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/11).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UU Adminduk itu digugat Raymond Kamil selaku pemohon I dan Indra Syahputra selaku pemohon II.
Baca SelengkapnyaLebih dari 4.000 penghayat kepercayaan belum ganti kolom agama di KTP.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca Selengkapnya"Jadi nggak boleh merasa kecil, sama-sama punya saham kok, yang beda kan devidennya saja, nah pembagiannya itu dibuat harus proporsional," kata Menag Yaqut.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap melalui jaminan dan kehadiran pemerintah, masyarakat Indonesia bisa selalu rukun, damai.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan tak akan mencabut pernyataannya soal capres bermulut manis.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengklaim dirinya dan Anies Baswedan secara tegas menolak politik identitas.
Baca SelengkapnyaMempelajari makna Pancasila penting bagi warga negara Indonesia agar dapat lebih memahami nilainya.
Baca SelengkapnyaJustru dengan keberagaman membuat bangsa ini lebih istimewa.
Baca SelengkapnyaMenag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.
Baca Selengkapnya"Kita ingin memberikan kemudahan. Masak enggak boleh memberikan kemudahan kepada semua warga negara?" kata Yaqut
Baca SelengkapnyaSalam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca Selengkapnya