Ramai soal Gajah Mada, ini penjelasan LHKP Muhammadiyah Yogyakarta
Merdeka.com - Beberapa hari belakangan, netizen ramai membicarakan tentang sejarah nama Patih Majapahit Gajah Mada. Gajah Mada ramai dibicarakan karena berdasarkan buku Kasultanan Majapahit: Fakta Sejarah yang Tersembunyi menyebutkan bahwa Gajah Mada bernama asli Gaj Ahmada dan Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Islam.
Buku berjudul Kasultanan Majapahit: Fakta Sejarah yang Tersembunyi ini ditulis oleh Herman Sinung Janutama. Buku ini terbitan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta.
Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta Ashad Kusuma Djaya mengatakan, buku tentang Gajah Mada dan Kerajaan Majapahit tersebut merupakan buku terbitan tahun 2010. Buku tersebut muncul dari diskusi LHKP PDM Kota Yogyakarta.
-
Siapa influencer terbesar bagi Adamsyah? Adam mengungkapkan bahwa bagi dirinya, Ucok Baba adalah seorang influencer yang memiliki pengaruh terbesar.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa yang Angga Wijaya umumkan? Baru-baru ini, Angga mengumumkan kehamilan Nurul Kamaria.
-
Apa yang viral di media sosial? Video tersebut viral di media sosial dan menarik simpati para warganet yang menyaksikannya.
"Diskusi itu memang acaranya LHKP PDM Kota Yogyakarta. Kami memfasilitasi diskusi-diskusi seperti itu. Ketika itu diskusi LHKP isinya anak-anak muda yang suka dengan isu alternatif. Dari diskusi itu kemudian anggota komunitasnya menerbitkan buku tersebut. Buku itu pun diterbitkan dari urunan para anggota komunitas. LHKP hanya dipinjam namanya saja untuk mengurus ISBN dan lain-lainnya," ucap Ashad saat ditemui baru-baru ini.
Ashad menuturkan bahwa dirinya mengenal baik Herman Sinung penulis buku itu. Ashad pun mengakui bahwa kajian tentang Majapahit adalah kerajaan Islam merupakan kajian yang menarik saat itu. Ashad pun turut terlibat beberapa kali diskusi sebelum akhirnya buku itu terbit. Bahkan, Ashad sempat ikut mengunjungi situs Trowulan yang merupakan situs peninggalan Majapahit.
"Kajiannya menarik dan metodologinya pun juga unik. Jadi sempat ke beberapa makam yang ada hubungannya dengan Majapahit. Memang ada kaitannya dan beberapa bukti dari batu nisannya," papar Ashad.
Ashad menilai bahwa yang saat ini ramai dibicarakan di media sosial tak seluruhnya benar. Ashad juga berpendapat ada beberapa hal yang diplesetkan dari postingan tersebut.
"Saya tidak kenal dengan pemosting pertama yang kemudian menjadi viral di medsos yaitu Arif Barata. Dalam kajian-kajian ketika itu memang ada nama Arif Barata. Tetapi saya kenal dia. Kalau yang di medsos saya tidak kenal," tutur Ashad.
Ashad menambahkan bahwa ada beberapa yang diplesetkan. Termasuk di antaranya muncul nama Gaj Ahmada itu. Dalam bahasa sansekerta, kata Ashad, itu salah kaprah.
"Di buku juga tidak disebutkan Gaj Ahmada tetapi Gajah Ahmada. Itu pelintiran. Orang yang memposting itu menambahi Gaj Ahmada dan seakan-akan ini menjadi hal yang baru. Padahal sejak tahun 2010 buku itu sudah terbit. Buku saat itu dicetak sebanyak 1.000 buah dan disebarkan terbatas," pungkas Ashad. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka protes atas pernyataan anggota PSI Ade Armando terkait politik dinasti di DI Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAde Armando merupakan sosok yang beberapa kali mengeluarkan pernyataan kontroversial
Baca SelengkapnyaUnggahan UGM di akun media sosialnya tentang kehadiran capres Ganjar Pranowo dalam pengukuhan Guru Besar jadi polemik.
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaTeguran keras tersebut sudah disampaikan Kaesang kepada Ade Armando.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md enggan berkomentar panjang terkait video viral ucapan politisi PSI Ade Armando yang menyinggung dinasti politik di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAde juga menyatakan bahwa setiap informasi yang beredar di bulan-bulan politik ini perlu ditanggapi dengan kritis.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaBenarkah cover Majalah Tempo bergambar Gibran tentang jejak Fufufafa di Kaskus?
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan diklaim telah mencabut ijazah calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut merupakan hasil gabungan antara dua momen yang tidak saling berkaitan dengan narasi yang keliru.
Baca Selengkapnya